baru ngeh belakangan ini, ternyata ada istilah baru di dunia maya bagi para perempuan yang nikah sama warga negara asing terutama yang berkulit putih, yaitu 'isbul', alias istri bule π
kirain cuma ada 'anabul' doank di jagat maya, yaitu anak bulu, sebutan untuk hewan piaraan yang berbulu termasuk anjing dan kucing. ternyata sekarang juga ada istilah isbul. untung artinya bukan istri yang berbulu ya π
kreatif memang, orang-orang indonesia di dunia internet, ada saja penemuan barunya!
istilah isbul ini sendiri makin marak digunakan oleh mereka-mereka yang lagi ngebahas kehidupan para istri bule di luar maupun di dalam negeri. makin marak kan postingan dari para isbul yang memang selalu diminati masyarakat indonesia, yang pada dasarnya memang kepo dan selalu pengin tahu. gimana sih kehidupan para pelaku kawin campur ini? gimana sih rasanya jadi istri bule? gimana sih perlakuan para suami bule ini ke istri-istrinya? gimana sih enaknya hidup di luar negeri, dan lain-lain dan sebagainya.
sebagai seorang isbul sendiri, aku baru nyadar kalau aku jarang banget ngebahas tentang kehidupanku sebagai istri bule, dalam artian khusus mengekspos pernikahanku dengan suami buleku. kenapa ya π males saja kayaknya π
blog inipun isinya lebih banyak ngebahas tentang kehidupan pribadiku dari sudut pandangku sendiri, tentang opini-opiniku mengenai berbagai hal, tentang kehidupan pada umumnya, tentang kerjaan dan hal-hal remeh-temeh lainnya. ada sih beberapa postingan tentang nikah, punya anak, dst. tapi ya udah gitu doank. kalau isbul-isbul yang lain keknya banyak banget ya postingan tentang suami bule mereka, aku kok ngga ada π nanti deh abis ini, aku mau khusus nulis satu postingan tentang suamiku ya. biar yang penasaran bisa tahu jawabannya.
***
kalau dipikir-pikir sih, mungkin karena menurutku mau nikah sama bule atau bukan bule itu sama saja kok. kalau mau dibikin istimewa, hidup kita akan terasa istimewa. kalau mau dibuat biasa saja, ya memang hidup di mana-mana itu sama saja. tapi memang dengan maraknya perkembangan teknologi dan sosial media, serta pergeseran pemakaian sosmed yang bisa juga dijadikan mata pencaharian bagi sebagian orang, sangat menarik minat para pelaku kawin campur untuk menjadikan kehidupan mereka sebagai bahan konten.
sah-sah saja lah, wong hidup-hidup mereka sendiri kok kita yang repot π
terserah mereka mau sebanyak atau sesedikit apa kisah hidup yang mereka bagikan ke khalayak umum. keluarga kardashian kan juga punya program acara televisi sendiri membagikan kehidupan mereka juga, meski aku ngga pernah nonton π
kembali lagi ke supply-demand.
selama sesuatu itu laku dijual, diminati, dan ada daya tariknya, ya pastinya akan banyak yang memproduksi. termasuk konten-konten tentang kehidupan para isbul ini. dan seperti halnya kehidupan orang pada umumnya, yang kuamati sih postingan yang banyak dramanya biasanya lebih laris dan banyak follower dibandingkan postingan yang biasa saja. ternyata manusia itu suka kehidupan yang dramatis hehe.
![]() |
maraknya konten bertema isbul |
buktinya, isbul yang posting tentang perceraian, lebih viral dibandingkan yang hidupnya adem ayem saja. atau isbul yang posting lagi bucin sama suami bulenya juga lebih dramatis dan banyak yang nonton dibandingkan yang hidupnya biasa-biasa saja. jadi mau heboh ke arah positif atau ke arah negatif, adalah kunci banyak sedikitnya peminat sosmed postingan bertema isbul ini.
macam-macam sih dinamika isbul ini.
ada yang kehidupannya selalu terlihat bahagia, jadi banyak yang berminat mengikuti postingan tersebut karena mungkin daya tariknya adalah gambaran kehidupan yang jadi impian para penontonya. ohhh, ternyata jadi isbul itu enak banget ya, bahagia banget. seneng banget lihat kebahagiaan mereka, dan seterusnya.
sebaliknya, ada juga yang kehidupannya kurang bahagia, terkena masalah rumah tangga, cerai atau diceraikan, diselingkuhi, ditinggal atau si isbul yang kabur dari suaminya, ngalamin kdrt dan lain-lain. sama saja kan sebenernya, ya namanya kehidupan rumah tangga pasti akan ada drama-drama seperti itu, baik yang nikah sama bule maupun yang nikah sama non-bule. tapi kalau nikahnya sama bule orang awam itu mikirnya cuma yang versi bahagia saja.
lupa kalau bule juga manusia biasa.
memposisikan diri sebagai pengamat sosmed dan silent observer, meski aku juga seorang isbul, sampe sekarang aku masih belum tertarik untuk ekspos kehidupan pernikahanku di inggris sini. kalau melihat ke belakang, beberapa postingan fesbukku jaman dulu kupikir agak terlalu terbuka. sejak aku kurang aktif di fesbuk lagi dan beralih ke instagram, platform itu kupakai lebih sebagai aktualisasi diriku sendiri sebagai aku, bukan sebagai isbul.
karena memang semuanya kembali ke kenyamanan masing-masing pribadi sih, ada yang merasa nyaman dengan ekspos kehidupan pribadinya untuk ditonton semua orang, tapi ada juga yang lebih memilih privasi. bagiku mungkin engga terlalu ekspos tadi engga terlalu privat juga. engga ada tujuan khusus kenapa beberapa sisi hidupku lebih privat dibanding sisi yang lain. semuanya cuma soal nyaman engganya saja, ngga lebih dari itu.
yang sebaiknya dihindari, mungkin antar sesama isbul, sebaiknya lebih menghormati pilihan masing-masing. terlepas ada yang suka ekspos ada yang lebih suka privasi, konsekuensinya kan ada di pihak mereka sendiri, jadi ngga perlu dihakimi atau dijulidin juga.
kalau ngga suka, tinggal scrolling, aman kan?!