Monday, 21 July 2025

tas pelangi (3) - tamat

ini bagian ke tiga (tamat), lanjutan bagian (2) di postingan sebelum ini.

 ***

putih 2021

cerita tentang beli si putih sudah pernah kutulis di tulisan berjudul 'beli tas' di tautan ini. agak melow kisahnya kenapa tas ini sampe dijual sama pemiliknya yang dulu. baca aja sendiri deh. untunglah pas tahun 2021 itu aku cuma beli 1 tas saja, ngga beli dua kayak tahun sebelumnya. memang penginnya tiap tahun bisa kebeli 1 sih, itung-itung buat tabungan hari tua nanti!

spesifikasinya: birkin, 35, clemence, white, retourne, phw, 🈩J

bagi yang belum tahu, tas hermes ini roi atau return on investment rate-nya bisa lebih tinggi dari emas batangan lho! buat yang paham investasi pasti tahu. 

bagiku beli tas ini tujuan utamanya memang buat tabungan hari tua. dipake juga jarang, paling ambil foto sekali dua kali udahan. ini lebih sebagai caraku nabung atau investasi buat jaminan masa pensiun nanti hehe. supaya aku tetap bisa mandiri finansial, ngga kayak kebanyakan orang indonesia yang di masa tuanya ngga mandiri finansial jadi malah membebani orang lain!

ngga semua, tapi sebagian besar orang-orang tua di indonesia itu selalu ngarepin dan ngandelin dikasih makan sama anak-anak mereka ketika sudah berumur atau masuk usia lansia. dengan dalih karena anak-anak mereka wajib berbakti ke orang tua, atau istilahnya bayar utang dan balas budi. kalau ngga gitu anaknya pasti dicap anak durhaka, ya ngga sih. topik ini sudah pernah kubahas dulu, di tulisan berjudul 'anak harapan' di tautan ini.

saat ini, memang cara berpikir kebanyakan orang indonesia masih seperti itu. anak dijadikan tumpuan harapan dan tempat bergantung di masa tua, seolah-olah punya anak itu bisa dijadikan asuransi atau diandalkan untuk nanti dibebani di kemudian hari begitu anak-anaknya sudah dewasa.

padahal ketika masuk usia dewasa dan mulai hidup sendiri, kebanyakan hidup anak-anak mereka itu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri saja masih ngap-ngapan. masih juga dibebani ngidupin orang tua bahkan merawatnya jika kesehatan mereka mulai menurun. 

ini sebetulnya bentuk ketidakpedulian si orang tua tersebut terhadap kehidupannya sendiri. 

orang tua semacam ini terjebak dengan konsep kalau anak yang bertanggung jawab atas hidup mereka jika mereka masuk usia lansia. padahal semua individu itu seharusnya bertanggung jawab pada kehidupan dirinya sendiri, tanpa mengharapkan ketergantungan ke orang lain meskipun itu anak sendiri. kesian generasi sandwich memang yah. 

the term "sandwich generation" was coined in the early 1980s by social workers Dorothy Miller and Elaine Brody. it describes individuals, typically in their 40s to 60s, who find themselves "sandwiched" between the demands of their dependent children and their aging parents who require care. this phenomenon has become increasingly common due to longer life expectancies and delayed childbirth, resulting in adults caring for both younger and older generations at the same time.

terjemahannya: 

istilah "generasi sandwich" pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1980-an oleh pekerja sosial Dorothy Miller dan Elaine Brody. istilah ini menggambarkan individu, biasanya berusia 40 hingga 60 tahun, yang berada dalam posisi "terjepit" antara tuntutan merawat anak-anak mereka yang masih bergantung dan orang tua yang sudah lanjut usia dan membutuhkan perawatan. fenomena ini menjadi semakin umum akibat harapan hidup yang lebih panjang dan usia melahirkan yang semakin lambat, sehingga banyak orang dewasa harus merawat dua generasi, yang lebih muda dan yang lebih tua, secara bersamaan. 

nah, kalau bisa kita jangan sampe seperti itu ke anak-anak kita nanti. mata rantai konsep seperti ini harus diputuskan, supaya ada perubahan. jadilah lansia yang mandiri. eh, bikin tulisan tersendiri tentang topik ini nanti deh!

karena lansia mandiri finansial lebih baik daripada menggantungkan diri ke anak atau ke orang lain. merdeka! πŸ’ͺπŸ˜†

***

merah 2022

cerita tas merah ini juga sudah kutulis di tulisan tentang mobil berjudul di atas langit (1). gara-gara beli tas ini pulak rencana beli mobilku ketunda melulu. lebih mentingin beli tas daripada beli mobil sih, hehe.

spesifikasinya: birkin JPG, 42, togo, rouge, retourne, phw, 🈩L

***

biru 2023


sejak aku beli mobil di akhir tahun 2022 itu, yang cerita komplitnya sudah ada di tautan di atas, praktis aku kudu mengencangkan ikat pinggang. gimana engga, harga mobil i8-ku kalau dibeliin tas hermes bisa dapet 5-6 biji πŸ˜–

untungnya, atau sialnya aku malah kena phk setelah beli mobil itu. panik?! ya iyalah masak engga, hehe. cerita phk ada di tautan ini. syukurlah aku langsung dapet kerja lagi, ngga sempat nganggur jadi kondisi finansial tetep aman.

karena kena phk pasti dapet pesangon, jadi malah bisa beli satu tas lagi ngga usah pake nabung dulu atau nyicil hehe. kebetulan juga waktu itu aku sudah lama mantengin beberapa tas yang aku pengin beli. kronologi sampe kebeli tas biru ini sudah pernah kutulis tapi tayang di akun instagram. kukopas ke sini aja deh ya daripada ngulang lagi hehe.

unless you too are a collector πŸ€­, finding my next bag adding it to my collection is always a quest journey that no one would understand. not even my lovely husband πŸ™ˆ

and each one of those journeys has its own unique story. this year story is no exception.

i know 2023 is still here for two more months, but it has been a tough one. and what can be a better therapy than a shopping therapy so here we go πŸ˜

after eyeing on some potentials these past few months, weighing the pros and cons of which model and which colour to pick, finally i managed to secure a bag that i liked. unfortunately it ended up that the bag was not authentic thanks to good quality work of the expert brand authenticator. OMG! what do we do without them.
 
real vs fake

so it was fully refunded. phew!

and then not long after, i found my second purchase but again, this time i had to cancel it due to the bag had more flaws than how it was advertised so i didn’t want to risk it. the joy of buying second hands, eh?! at this point i said to myself, let’s take a little break, maybe it’s not the right time. so i stepped away from the quest for a while.

but then…

the owner of the 3rd one contacted me although i had no plan to purchase. after long on and off conversation, price negotiations and few more days of making a decision. the 3rd-time-lucky bag is here!

jadi gitu ceritanya gais! apa? terjemahin? yah, belajar paham bahasa inggris sendiri dikit napa? hehe. ya dah ini terjemahannya! mas mas gpt yang bikin sih, aku males hehe.  

kecuali kamu juga seorang kolektor 🀭, menemukan tas berikutnya untuk ditambahkan ke koleksi selalu terasa seperti perjalanan pencarian yang tidak akan pernah dimengerti oleh siapa pun. bahkan oleh suami tercinta pun tidak πŸ™ˆ

dan setiap perjalanan itu punya ceritanya sendiri yang unik. cerita tahun ini pun tidak terkecuali.

aku tahu, tahun 2023 masih tersisa dua bulan lagi, tapi tahun ini sudah terasa berat. dan apa terapi yang lebih manjur daripada terapi belanja? jadi... yuk kita mulai 😍

setelah melirik beberapa kandidat selama beberapa bulan terakhir, mempertimbangkan pro dan kontra dari model dan warna mana yang mau dipilih, akhirnya aku berhasil nemuin satu tas yang aku suka. sayangnya, ternyata tas itu tidak asli, berkat kerja luar biasa dari ahli autentikasi merek. OMG! gak kebayang gimana jadinya kalau tanpa mereka.

untungnya uangnya dikembalikan sepenuhnya. fiuh!

lalu tak lama setelah itu, aku menemukan tas kedua. tapi lagi-lagi meski asli, kali ini aku harus membatalkannya karena ternyata kondisi tas lebih banyak cacatnya daripada yang diiklankan. jadi aku gak mau ambil risiko. nikmatnya beli barang seken kek gini ya?! pada titik ini aku bilang ke diri sendiri, istirahat dulu sebentar, mungkin belum waktunya. jadi aku berhenti sejenak dari pencarian ini.

tapi lalu...

pemilik tas ketiga menghubungiku, padahal aku gak ada niat untuk beli. setelah obrolan panjang yang putus-nyambung, negosiasi harga, dan beberapa hari lagi buat mikir... akhirnya tas ketiga ini  berhasil kudapatkan!

hihi, aneh ya kalau diterjemahin. tapi ya gitu lah pokoknya. beli tas biru ini memang melewati liku-liku yang naik turun. setelah ketiga kali baru akhirnya ada yang cocok.

spesifikasinya: birkin, 30, epsom, bleu electrique, retourne, phw, C stamp

***

kuning 2025


setelah selama tahun 2024 ngga inves di hermes, akhirnya tahun ini aku malah beli sekaligus dua, dompet langsung kempes lagi deh, heu heu!

tadinya ngga ada rencana beli sih. kenapa? ya karena ngga ada duitnya bwahaha.

tapi aku kan memang selalu memantau aktivitas penjualan barang-barang fashion gini. kalau ngga punya duit biasanya cuma lihat-lihat doank udah seneng. kalau ngga beli, bisa dipin dulu buat dilihat-lihat lagi. eh kok tiba-tiba ada penjual yang jualan tas-tas ini dengan harga yang agak miring dibanding penjual yang lainnya. curiga donk, masak engga. enaknya sih, karena belinya di website yang terpercaya, jadi ngga perlu kuatir, pasti kalau ngga asli akan ketahuan kok. contohnya pas aku beli yang warna biru itu.

setelah kulihat-lihat, kondisinya lumayan bagus bahkan lapisan plastik penutup logamnya semuanya masih utuh! 

aku tertarik lah. tapi belum yakin jadi selama beberapa hari kubiarin aja. kalau dibeli orang juga ngga papa pikirku. eh kok tiba-tiba sama penjualnya harganya diturunin dan didiskon! sempat kaget juga karena harga awalnya saja sudah di bawah rata-rata harga pasaran, kok masih diturunin lagi? pasti yang punya tas lagi BU nih alias kepepet butuh uang! biasanya memang gitu sih, kalau kita mujur bisa dapet barang murah tapi bagus karena yang punya lagi perlu duit buru-buru kayak cerita tas putih-ku di atas!

tapi memang kudu sabar dan pelan-pelan nyari tas-tas punya orang yang BU begini. kalau maunya cepet-cepet punya tasnya, ya banyak banget yang jual harga pasaran. tapi kan ngga seru beli tas harga normal. semua orang juga bisa asal ada duitnya. dapet tas bagus di bawah harga pasar itu baru seru, hehe.

akhirnya tas kuning ini pun kubeli deh karena harga bagus. prosesnya kali ini cepet aja sih ngga ada cerita khususnya, gitu doank. gonjreng kuning sih warnanya, cocok sama cuaca inggris yang lagi panas-panasnya bikin meleleh udah kayak di jakarta hehe.

spesifikasinya: birkin, 35, epsom, jaune citron, retourne, ghw, 🈩Q

***

hijau 2025


akhirnya sampailah kita ke tasku yang paling baru!

padahal baru beli yang kuning kenapa yang hijau ini tiba-tiba nongol sih? mana itu ukuran kecil 28 pulak yang aku belum punya dan masih mimpi buat beli satu. eh, udah kecil, harganya kebangetan pulak!  tadinya aku ngga gitu tergoda sih karena sadar diri udah abis beli yang kuning, ngga mungkin bisa beli tas lagi sampe tahun depan. eh lha kok tiba-tiba di iklan yang hijau ini si penjual bilang kalau harganya masih bisa nego, padahal harga yang ditampilkan udah bagus banget.

isengku muncul deh, kutawarlah harganya ke paling rendah yang masih boleh nawar, yaitu 70% dari harga awal. lalu kutinggal tidur, palingan di tolak lah, karena pasaran untuk kelly 28 memang masih sangat tinggi harganya di mana-mana. 

eh, besok paginya pas aku bangun kok tawaran harga yang kukirim ternyata disetujui, bwahaha. aku panik donk! ngga harus dibeli juga sih sebenernya meski tawaran harga kita sudah diterima. kan orang bisa saja pengin beli, udah nawar, udah dikasih, eh berubah pikiran. jadi memang ngga wajib beli kayak di ebay yang kalau udah berani nawar langsung dimintai kartu kredit supaya bisa langsung wajib bayar kalau tawarannya disetujui, hehe. mungkin ebay sudah trauma karena keseringan di-php.

tapi di website ini kita masih boleh berubah pikiran. 

aku tergoda banget karena harga itu ngga masuk akal meski tasnya memang tas vintage tahun 90-an! padahal di tempat lain tas yang sama, barangnya sama, tayang juga dengan harga dua kali lipat, yang memang harga wajarnya segitu. eh kok ini mau dijual diskon 50%, siapa yang ngga tergoda coba. akhirnya dengan jurus ilmu tujuh bayangan, kubelilah tas hijau ini, hihi. entah darimana duitnya, jual ginjal apa ya bwahaha πŸ˜‚

jadi begitulah ceritanya kenapa aku selalu kejebak beli barang mahal dua biji sekaligus berurutan! karena lemah iman doank sebenernya sih, hehe.

spesifikasinya: kelly, 28, courchevel, green, retourne, ghw, OT

***

tas pelangkap warna pelangi 20??


menurut skala roda warna atau colour wheel chart, secara representasi ternyata warna-warna tas yang kubeli sudah pas dengan warna pokok tiap kategori. karena warna dasar itu ada enam yang terdiri dari kategori warna primer yang cuma 3 yaitu merah, kuning dan biru, dan warna sekunder ada 3 lagi yaitu merah + kuning = oranye, kuning + biru = hijau, dan biru + merah = ungu. 5 buah tasku sudah memenuhi warna-warna dasar ini. sementara warna tersier ada 6 lagi dari jumlah total 12 seperti terlihat di gambar di bawah ini tapi aku ngga akan beli tas-tas warna tersier. ngga muat lemarinya dan ngga ada duitnya πŸ˜…

jadi kalau mau ngikuti pola roda warna, cuma butuh satu tas lagi untuk melengkapi tas pelangiku, yaitu warna ungu atau violet


tapi aku juga pengin punya yang warna pink sih, hehe. kalau punya yang pink juga berarti pink-nya kutaruh di luar roda warna bareng si putih dan si coklat, hehe. entah kapan bisa kebeli yan gungu dan yang pink. semoga secepatnya, kalau rejeki lancar dan bisa nabung lagi setelah bobol dompetnya tahun ini 😁

***

warna pelangi


kenapa urutan warna beli tas hermes ini dimulai dari coklat, lalu oranye, lalu putih, merah, biru, kuning dan hijau? kenapa urutannya begitu? meski itu bukanlah urutan warna pelangi mejikuhibiniu seperti yang aku pengin, tapi karena urutan warna-warna itulah, dimulai dari yang harga termurah dan lama-lama jadi mahal! ada sih anomali, di mana warna yang harusnya mahal tapi terjangkau harganya. biasanya kalau ngga tua banget umurnya, ya kondisinya sudah ngga gitu bagus atau sudah dicat ulang. 

eh baru nyadar aku ngga punya warna item hehe. 

karena tas itemku sudah ada beberapa sih tapi bukan hermes. jadi aku kayaknya ngga mau nambah item dulu deh meski untuk warna item harganya juga lebih murah. ada beberapa warna tertentu yang memang langka jadi harganya mahal banget, tapi aku ngga ngejar warna-warna yang aneh-aneh kok. asal dalam satu kategori warna aku bisa punya satu aja udah seneng, ngga muluk-muluk akutuuuu. 

masih kurang dua warna lagi 😁

warna coklat, oranye, merah dan putih itu termasuknya kategori harga terjangkau. ada sih putih yang mahal seperti craie, nata, beton dan mushroom. tapi kalau putih white sepertinya lebih murah. lalu tingkatan di atasnya yang lebih mahal dikit ada warna-warna biru, kuning lalu hijau. beberapa gradasi hijau tertentu juga melambung harganya tinggi banget karena langka ngga banyak di pasaran dan diburu orang.

paling atas pastinya warna ungu dan pink, terutama rose sakura, mauve sylvestre dan bubblegum yang banyak dicari.

makanya dua warna itu aku belum punya. selain karena duitnya belum ada, juga aku pengin punya model yang kecil dan itu pasti lebih mahal!

nih, fakta menarik satu lagi tentang tas hermes.

di butiknya, kalau beli baru gres dan beruntung bisa ditawari satu tas, harga tas kecil lebih murah dari tas ukuran yang lebih gede. logikanya memang gitu karena buat bikin tas ukuran gede butuh material lebih yakan? tapi di luar butik, harga tas gede malah lebih murah dibanding tas kecil. kenapa bisa begitu? karena jumlah tas ukuran kecil yang dijual hermes jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding yang ukuran gede.

jadi kalau harga di butiknya urutannya dari yang lebih murah ke yang mahal seperti ini:
mini kelly - kelly 25 - kelly 28 - kelly 32 - kelly 35/40
birkin 25 - birkin 30 - birkin 35/40

tapi di pasaran seken, jadi kebalikan seperti ini:
kelly 35/40 -  kelly 32 - kelly 28 - kelly 25 - mini kelly
birkin 35/40 - birkin 30 - birkin 25

aneh kan? ya karena itu tadi, makin langka keberadaannya tapi banyak peminatnya, harganya makin mahal. ingat hukum ekonomi, supply demand

ditambah lagi yang ditawari tas mini kelly di butik itu ngga banyak. makanya begitu keluar dari butik harga mini kelly gres bisa langsung meroket ke langit ketujuh. karena saat ini koleksiku paling kecil baru sampe ke kelly 28 yang warna hijau, jadi aku masih kudu nabung buat beli yang ukuran 25 dan ukuran mini, yang mana keduanya sangatlah mahal sekali, heu heu. harap bersabar yah!

ngomong sama kaca πŸ˜‚

*tamat*

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...