"krak...tak...tak...krak"....
lalu...
"gubrag!!" sebuah penghapus pensil yang melayang akhirnya mendarat ke meja kerjaku. kuarahkan pandangku ke meja seberang. stephen, teman kerjaku yang asli selandia baru itu melotot padaku. "stop cracking your knuckles!" serunya.
lalu...
"gubrag!!" sebuah penghapus pensil yang melayang akhirnya mendarat ke meja kerjaku. kuarahkan pandangku ke meja seberang. stephen, teman kerjaku yang asli selandia baru itu melotot padaku. "stop cracking your knuckles!" serunya.
aku hanya tertawa, seperti biasanya. entah sudah berapa orang kubikin senewen, jengkel, gemes, atau mangkel karena satu kebiasaan jelekku ini. aku tak bisa berhenti membunyikan ruas jari-jariku. persisnya kapan kebiasaan ini kumulai, aku tak tahu. yang kutahu, sejak aku tinggal di benua biru, kebiasaan ini semakin bertambah akut tak menentu. mungkin karena hawa dinginnya, pikirku.