oke...
seperti sudah kujanjikan di postingan sebelum ini yang berjudul dilema, bahwa aku akan menulis di postingan terpisah mengenai ujian untuk mendapatkan ijin tinggal permanen di inggris, maka postingan ini akan berisi cerita suka duka mengenai hal tersebut.
awalnya, kira-kira bulan juni pertengahan tahun ini, ketika aku masih disibukkan dengan ngurusin dede ethan yang waktu itu umurnya masih kurang dari 2 bulan, masih ronda malam, mata masih terus diganjal pake batang korek api saking ngantuknya, dan badan masih pegal-pegal dan seluruh otot-otot masih kaku setelah melahirkan.
aku ingat sekali kalau sekitaran awal-awal agustus, visa-ku yang masih berlaku untuk tinggal di inggris sebagai istri, akan kadaluwarsa. aku juga waktu itu santai-santai saja mengingat tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan, dan aku yakin proses aplikasi visa berikutnya yaitu ijin tinggal permanen, akan biasa-biasa saja dan lancar jaya.
seperti sudah kujanjikan di postingan sebelum ini yang berjudul dilema, bahwa aku akan menulis di postingan terpisah mengenai ujian untuk mendapatkan ijin tinggal permanen di inggris, maka postingan ini akan berisi cerita suka duka mengenai hal tersebut.
awalnya, kira-kira bulan juni pertengahan tahun ini, ketika aku masih disibukkan dengan ngurusin dede ethan yang waktu itu umurnya masih kurang dari 2 bulan, masih ronda malam, mata masih terus diganjal pake batang korek api saking ngantuknya, dan badan masih pegal-pegal dan seluruh otot-otot masih kaku setelah melahirkan.
aku ingat sekali kalau sekitaran awal-awal agustus, visa-ku yang masih berlaku untuk tinggal di inggris sebagai istri, akan kadaluwarsa. aku juga waktu itu santai-santai saja mengingat tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan, dan aku yakin proses aplikasi visa berikutnya yaitu ijin tinggal permanen, akan biasa-biasa saja dan lancar jaya.