Monday 4 April 2016

wawancara kerja

siapa yang belum pernah datang ke wawancara kerja? siapa yang sudah pernah? siapa yang sering banget wawancara tapi ga dapet-dapet juga kerjaan yang diidam-idamkan itu? hehe

moga-moga ga ada yang hobinya wawancara melulu tapi ga dapet-dapet kerjaan yak. kalo ada, ngenes banget sih :-) #puk #puk

di postingan kali ini aku mau berbagi cerita tentang wawancara kerja.

bukan! bukan mau bagi-bagi tips wawancara kerja, itu mah udah banyak bertebaran di internet lah, udah ga kekinian lagi, terlalu mainstream hehe. dan udah banyak juga tulisan-tulisan yang ngebahas bagaimana persiapan wawancara kerja, dari baju apa yang kudu dipake, persiapan apa yang kudu dilakukan, apa-apa yang perlu dibaca, bagaimana menghadapi demam panggung dll. udah basi ah kalo ditulis lagi.

di sini aku ga akan cerita tentang semua itu, tapi aku mau cerita sedikit dari sudut pandang kebalikannya, yaitu dari sisi si pewawancara! seru kan?

sumber

kebetulan beberapa waktu belakangan ini, aku dipercaya oleh departemen hrd di tempat kerjaku untuk ngebantuin ngewawancara calon-calon pegawai baru. aku sendiri ga kerja di bagian hrd sih, tapi entah kenapa tiba-tiba kok mereka minta aku ngebantuin wawancara yah. mungkin karena aku sudah dinilai senior di kantor? haha, berasa nenek-nenek #oles-krim-mata

bukan senior sih, mungkin karena aku termasuk satu dari cuma beberapa orang tersisa yang termasuk pegawai lama, yang sudah lebih dari lima tahun mengabdi.

tepatnya, aku sudah kerja di sini hampir 7 tahun lamanya. ini termasuknya rekor paling lama aku pernah kerja di satu tempat, dan masih betah hihi. sementara pegawai-pegawai yang lain sebagian besar memang orang-orang baru. memang karyawan-karyawan di sini sering banget datang dan pergi, pindah-pindah kerja kayak kutu loncat. kenapa? nanti aku bahas ya di postingan terpisah, kuberi judul "kutu loncat" aja deh ya nanti postingannya :-)

sejujurnya, aku ga punya ilmu nge-wawancara!

pas di indonesia, aku sama sekali ga pernah melakukan wawancara. kalo diwawancara sih pernah lah, sering malah hehe. entah untuk keperluan nyari kerjaan, nyari beasiswa, atau tes bahasa. begitu pindah ke inggris di kerjaan yang dulu pun, aku sama sekali ga pernah diminta nge-wawancara. emang sape gue! hehe.

baru ketika kerja di tempat yang sekarang ini, dua tiga kali aku pernah diminta oleh mantan bos yang dulu untuk nge-wawancara calon-calon rekan sejawat yang akan kerja denganku. itupun cuma beberapa tahun belakangan ini saja ketika sekembalinya dari cuti melahirkan rekan kerjaku yang dulu sudah mengundurkan diri.

sejak itu, memang rekan kerjaku berganti-ganti terus. sudah tiga kali ganti sampe hari ini. yang dua dulu mengundurkan diri karena satu dan lain hal. yang sekarang orang india ini masih bertahan juga, moga-moga sih betah.

karena kami memang akan kerja bareng tiap hari, jadi aku dimintai bantuan untuk nge-wawancara, untuk nyari calon yang cocok, bisa bekerja sama denganku. jadi wajar lah kalo aku disuruh ikutan wawancara juga. cuma wawancaranya modelnya kayak panel gitu, jadi ada si bos juga di ruangan.

tapi wawancara yang belakangan ini aku diminta bantuin hrd, sama sekali ga ada sangkut pautnya dengan departemenku. dan modelnya pake one-on-one, bukan model panel. jadi cuma ada aku sebagai pewawancara, dan si pelamar di dalam ruangan.

tebakanku sih, mungkin karena hrd percaya kalo aku bisa memberikan penilaian terhadap kompetensi seorang calon pegawai, meski mereka bakalnya akan kerja di departemen lain, jadi aku diminta untuk jadi pewawancara. kata mereka juga sih gitu, pas mereka minta tolong bilangnya "please help us to choose the right candidate". tuh kan :-)

***

dan ternyata, jadi pewawancara itu juga ga gampang lho!

secara moril juga berat, karena sedikit banyak kami adalah penentu nasib hidup seseorang. bertanggung jawab terhadap hajat hidup si pelamar kerja #halah. apakah orang tersebut akan mendapatkan pekerjaan yang sudah lama diimpikannya, atau kami akan menghentikan mimpinya. jadi selain dituntut untuk bersikap obyektif, kami juga dituntut untuk adil dalam memberikan penilaian terhadap kemampuan seseorang yang sebelumnya sama sekali belum pernah ketemu, bertatap muka, atau berbicara.

cuma bermodalkan selembar dua lembar kertas bertuliskan riwayat hidup, riwayat pendidikan, dan riwayat pengalaman kerja si pelamar, ditambah tatap muka dan kesempatan untuk ngobrol bertanya jawab selama 15-30 menit saja, seorang pewawancara harus bisa menyimpulkan apakah calon tersebut cocok untuk posisi jabatan yang diiklankan.

berat kan?

sudah begitu, di inggris sini juga berlaku begitu banyak aturan anti-diskriminasi dalam dunia ketenagakerjaan, yang di indonesia hal ini masih dengan santainya dipraktekkan di mana-mana dan masih dianggap hal yang umum serta wajar. daftar panjangnya ada di sini bagi yang tertarik.

sumber

apa saja contoh-contoh diskriminasi tersebut?

1) diskriminasi jenis kelamin

lowongan kerja di inggris, dan sepertinya di seluruh negara eropa dan mungkin juga amerika, australia dan negara-negara maju yang lain, dilarang menyantumkan jenis kelamin. jadi ga ada di sini lowongan kerja, dicari laki-laki, bla bla bla. kadang serunya, kalo aku diminta ngewawancara posisi tertentu dan cuma diberi cv-nya saja, sementara nama si calon tersebut bisa saja nama cewek atau cowok. eh pas ditebak cewek ternyata yang nongol cowok dan sebaliknya. atau bahkan #lgbt. seru kan?

2) diskriminasi umur

di sini, ga boleh juga nyantumin tanggal lahir termasuk tahun lahir di cv. jadi sebagai pewawancara kita cuma bisa nebak orang ini umurnya kira-kira berapa, dari pengalaman kerja mereka. kadang juga ada beberapa yang ga nyantumin semua pengalaman kerja jadi juga seringkali masih bisa salah tebak. dikira kaya pengalaman ternyata pas nongol masih muda banget, atau sebaliknya. dikira muda, ternyata yang datang udah ubanan hehe.

3) diskriminasi ras, warna kulit, kewarganegaraan, asal usul, latar belakang, agama

ini yang paling penting sebenernya. karena kemampuan atau kinerja dan kecakapan seseorang itu ga dinilai dari latar belakang mereka. cuma sayangnya hal-hal begini masih juga dipraktekkan di indonesia. dicari, laki-laki, maksimal 35th, muslim.... #halah

4) diskriminasi lulusan

sebenernya kalo yang ini agak-agak di area abu-abu sih. karena terkadang kompetensi seseorang itu berbanding lurus dengan lulusan akademiknya. cuma sudah banyak banget contoh nyata bahwa ada juga orang-orang berkompetensi tinggi yang sekolahnya dulu ga tinggi-tinggi amat. contoh yang udah terkenal di seluruh dunia sih, steve jobs, mark zuckenberg, pak renald kasali, dll. mereka ga punya lulusan universitas lho. tapi keren kan?

bosku yang sekarang ini juga ternyata ga pernah makan bangku kuliah, alias lulus sma langsung kerja. kecakapan dan pengalaman kerjanya-lah yang mengantarkan dia ke posisi pentingnya yang sekarang ini.

karena batasan aturan-aturan yang cukup ketat dalam dunia ketenagakerjaan di eropa itu pula, kadang-kadang kalo abis ngewawancara dan harus nulis laporan, aku harus ekstra hati-hati. pernah satu kali laporanku ditolak sampai tiga kali oleh hrd, karena pemilihan kata-kata yang kupakai kurang tepat, hingga berpotensi bisa dituntut ke pengadilan karena bertentangan dengan regulasi anti-diskriminasi!

gubrag ga sih....

contoh: waktu itu aku ngewawancara satu kandidat. di atas kertas, cv-nya kelihatan dia mumpuni. tapi begitu tatap muka, anaknya masih imut banget, muda banget, cakep banget sih hehe. eh, cewek lho ya. tapi emang cakep ya boleh lah kubilang apa adanya haha.

karena usianya yang kurang matang sementara untuk posisi yang dia lamar, kami memang butuh orang yang sudah banyak makan asam garam alias yang sudah agak berumur, karena posisi itu akan dibutuhkan untuk berinteraksi dengan seluruh karyawan, jadi kupikir si anak imut ini kurang pas lah untuk posisi itu.

tapi pas nulis laporan, susah banget nyari kata-kata untuk ngejelasin maksudku. karena kalau dibilang muda ga boleh, dibilang kurang pengalaman juga ga boleh. apalagi dibilang imut haha. akhirnya setelah direvisi tiga kali, laporanku diterima juga. phew!

emang ga gampang jadi tukang wawancara, apalagi di inggris...

sumber

bagi kalian yang pengin tahu apa saja yang perlu dipersiapkan untuk jadi pewawancara yang baik, ini kubagi tips-tipsnya berdasarkan pengalaman pribadi yah, bukan nyontek dari mbah google:

1) pelajari cv pelamar, kalo ada waktu lebih, baca sampe ke detilnya. ini akan banyak membantu menggali kebenaran informasi yang ditulis dan bisa jadi bahan diskusi ketika wawancara berlangsung. amati cara mereka menulis cv, struktur, dan bahasa.

tips untuk yang diwawancara:
sebaiknya jumlah halaman cv jangan lebih dari 2 halaman. ukuran font tulisan jangan terlalu kecil, jangan terlalu besar. pilih bentuk font resmi, jangan yang aneh-aneh. kalo punya terlalu banyak informasi, penggal hal-hal yang kurang penting, cantumkan yang penting-penting saja. cv bentuk tabulasi atau bullet point lebih enak dibaca. cv yang kepanjangan bikin males pewawancara. kesannya si pelamar tidak bisa memilah dan memrioritaskan riwayat hidupnya sendiri, mana yang penting dan mana yang tidak.

2) pelajari job description atau tugas-tugas yang akan dilakukan oleh si pelamar jika diterima bekerja nantinya. terutama jika si kandidat nanti bekerja di departemen lain. gali lebih dalam sejauh mana kecocokan serta kompetensi si pelamar jika disesuaikan dengan tugas-tugas yang akan dilakukan nanti.

tips untuk yang diwawancara:
untuk melamar jenis pekerjaan tertentu, garis bawahi hal-hal di cv yang berkaitan langsung dengan posisi yang dilamar. jika perlu, tulis ulang cv kalian agar lebih pas dengan posisi tersebut. hal-hal lain yang tidak berkaitan langsung lebih baik tidak usah disampaikan, atau kalau mau dicantumkan tidak perlu diberikan detilnya.

contoh: seorang ahli mesin dan elektronika akan melamar posisi software electronics engineering. di cv-nya lebih baik ia menyantumkan detil pengalaman kerjanya di bidang elektronika yang berkaitan dengan software dibandingkan dengan pengalamannya di bidang mesin mekanik.

3) ciptakan suasana santai tapi serius ketika wawancara. semua kandidat pasti ada rasa gugup, takut, demam panggung, bahkan ada yang kurang nyaman ketika diwawancara. dengan bersikap santai, akan membantu mereka memberikan jawaban-jawaban terbaiknya.

tips untuk yang diwawancara:
santai saja, santai tapi sopan. pewawancara juga kadang gugup lho kalo disuruh ngewawancara hehe.

4) selipkan humor dalam wawancara. boleh juga bertanya beberapa pertanyaan pribadi yang masih bersifat umum untuk pembuka atau menyelingi obrolan. misalnya, tinggal di mana? tadi ke sini naik apa? dll.

tips untuk yang diwawancara:
kebalikannya, si pelamar kalo mau ngajak becanda pewawancara juga boleh agar suasana ga terlalu tegang dan kaku, tapi hati-hati jangan ngelunjak ya. ada orang-orang yang ga seneng pelamar yang belum kerja aja udah ga sopan, sotoy, arogan, atau songong. apalagi kalo udah keterima kerja. nah lo!

5) jangan memberi harapan palsu dan menyimpulkan seolah-olah si pelamar adalah calon terbaik, tapi jangan pula memberitahukan kekurangan, kelemahan, atau ketidakkompeten-an si pelamar pada saat itu juga. hasil wawancara, penilaian, dan simpulan kita hanya boleh diberikan melalui jalur yang benar, setelah diskusi lebih jauh dengan hasil pewawancara yang lain.

tips untuk yang diwawancara:
di akhir sesi wawancara, boleh bertanya tentang hasil wawancara, tetapi usahakan ga terlalu memaksa untuk memperoleh jawaban pasti diterima atau ga-nya. sebagai formalitas, biasanya si pewawancara akan memberikan jawaban diplomatis, dan hendaknya si pelamar berterima kasih atas kesempatan yang diberikan hari itu. jangan lupa jabat tangan (jangan malas letoy ga bertenaga, tapi jangan terlalu kenceng juga ya) dan senyum manis! siapa tahu si pewawancara berubah pikiran hehe.

sebagai penutup, kalau dari sudut pandang tukang wawancara kalian jadi tahu apa yang kami harapkan untuk bisa diterima kerja, mudah-mudahan tips-tips di atas bisa juga diputar balik dan dipakai oleh para calon pencari kerja agar bisa memuaskan harapan-harapan kami, para pewawancara kerja.

good luck :-)

8 comments:

  1. Bagus mbak, modal buat ngewawancara orang, eeeeh :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. kamu kan boss Days, perlu ini ilmunya kalo nanti mulai rekrut pegawai! :-D

      Delete
  2. Replies
    1. iyaaaa haha... ternyata 'imut' itu termasuk diskriminasi

      Delete
  3. Replies
    1. kalo belum ngalamin sendiri kayaknya gampang ya bu, tinggal nanya-nanya aja apa susahnya hihi... ternyataaaaa

      Delete
  4. Gw muak dengan wawancara. Sudah pindah sana-sini, tapi gw nggak memperoleh pekerjaan yang gw inginkan. Sepertinya gw memang nggak punya mindset untuk bekerja jadi anak buah orang lain.

    Gw nggak cukup berani lho untuk nanya gimana hasil wawancara gw. Takut hasilnya jelek, dan gw bosan dengan penolakan. Bosan dengan PHP juga.

    Gw dan wawancara kerja bukan teman yang baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin belom jodoh bu dokter :-)
      atau mungkin itu memang isyarat untuk jadi entrepreneur, jadi boss untuk diri sendiri. kalo aku tipe pegawai bu, jadi boss pusing haha. takut kaya juga sih #minta_dikeplak

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...