Wednesday 1 April 2015

borong baju

aku tuh termasuk jarang beli-beli baju. apalagi sampe ngeborong...

selain karena jurus irit #uhuk, juga karena lemari bajuku udah lumayan penuh. aku termasuk makhluk yang telaten ngejaga kondisi baju-baju supaya awet. bahkan sampe sekarang aku masih punya baju-baju jaman semasa baru pertama-tama kali kerja kira-kira tahun 1997-an dulu, atau sekitar yup, 18 taon yang lalu!

awet kan? :-D

ya lagian baju tuh emang kudunya awet sih. kan cuma dipake doank ga pake digigitin! kecuali kalo di lemari bajunya juga miara tikus. baru deh bajunya abis digerogotin.


jadi alasan orang suka beli-beli baju itu kalo mau jujur sebenernya sih karena udah bosen aja sama baju-baju lama, udah ga fashion lagi, udah ga keren dipakenya, atau udah ga jaman. alasan klasik lain orang beli baju ya karena koleksi lama dah ga ada yang muat lagi, haha. hayo ngaku!

tapi karena dalam kasusku, kedua alasan klasik itu ga berlaku, karena aku ga pernah masalah pake baju model baheula, cuek aja, dan karena berat badanku dari dulu segitu-gitu juga, ya aku jadi jarang beli baju.

dulu sih pas masih hidup sendiri sempat suka dilanda galau kalo wiken trus pergi window shopping gitu, pasti pulangnya beli-beli deh. maklum, pas masih kebanyakan duit #dikeplak

tapi sekarang karena udah jarang window shopping, karena lebih fokus ke ngurus rumah, anak, dan suami, #ciehhhh, jadi ya jarang beli-beli.

cuma belakangan ini aku kok rada manja yah.

dikit-dikit mikir, eh aku ga pernah ntraktir diri sendiri deh, trus beli cincin berlian haha (ceritanya ada di sini). trus pas buka lemari mikir, kok baju-baju gue kuno-kuno yah, ga keren #barunyadar. trus buka laptop online shopping beli baju segepok.

nah, padahal itu cuma tiga bulan yang lalu lho. eh lha kok tiba-tiba tadi malem pas iseng-iseng buka laptop dan lihat iklan lewat, trus lihat salah satu toko di inggris sini lagi ada diskon-diskonan. aku jadi mikir gini, wah udah tiga bulan nih dari terakhir belanja baju. kayaknya perlu lihat-lihat deh kali-kali ada yang menarik di daftar baju diskonan.

ketebak kan, apa yang selanjutnya terjadi?

yup, belanja baju lagi! ga cuma satu atau dua, tapi langsung sebelas! sebelas lho sodara-sodara haha. kayak abis dari tanah abang aja, pulang bawa sepanggul baju borongan dibungkus kardus indomie. ck ck ck.

tadinya ga pengin beli banyak-banyak sih, eh tapi begitu ngelihat harga diskonan-nya dibanding harga asli, jadi ngiler gitu. enaknya punya badan kecil (aku size xs-s atau 6-8 standar uk) - lihat tabel di bawah, tapi hidup di negara yang rata-rata ukuran tubuh wanitanya jauh lebih besar (size uk 14-16!), jadi tiap kali ada diskonan mataku selalu jelalatan.

tabel ukuran badan cewek dicomot dari sini

masalahnya di sini ukuran-ukuran baju yang sekitaran 12 - 18 lah yang laris manis karena pembelinya kebanyakan ukuran segitu. sementara baju kecil ukuran 10 ke bawah, atau yang super gede di atas 18, seringnya ga laku. nah, kalo model tertentu kelebihan stok, biasanya yang diobral dengan harga diskon ya yang ukuran kecil banget atau yang gede banget. enak kan? hihi...

gara-gara ini pula aku langsung kalap, klik-klik semua-mua dan masukin ke keranjang! :-D

setelah dipilih-pilih lagi, masih tetep ada sebelas biji baju yang pengin dibeli. ya udah deh akhirnya kartu kredit yang bicara, hehe. mumpung diskonnya gede lah, gitu mikirku. emang dasarnya akunya yang irit sih, males beli barang kalo full-price, jadi suka kalap kalo lihat diskon. bahkan ada satu baju yang aslinya harga £75, dibanting harga jadi £7.5 lho! itu diskon 90% pemirsa, haha. dan emang stok cuma tinggal satu biji itupun ukuran paling kecil, yang tentu saja itu ukuranku. sikatttttt! :-p

sementara yang lainnya sih diskonnya variasi, dari 90% sampe yang paling kecil cuma diskon 60%. tetep lumayan kan?

dan setelah kuitung-itung (pake kalkulator), dari sebelas baju itu aku irit sampe £261 lho. yang harusnya semua bayar £340, cuma jadi bayar £80-an doank. taruhlah £1 sama dengan 20ribu rupiah. maka total harga yang semula 6.8jt, cuma jadi 1.6jt rupiah saja. murah banget donk harga segitu buat 11 biji baju. di indonesia aja baju lebaran model gamis adikku katanya satu setel ada yang sampe 1.5jt lho! #gubrag

yang penasaran, ini detilnya:
total harga semula 25+75+45+30+25+24+15+35+23+23+20 = 340
total setelah diskon 6+7.5+6.75+7.5+10+7.6+3+8.4+7.2+7.2+8 = 79.15
irit sebanyak 340 - 79.15 = 260.85

dan ini penampakan baju-bajunya, lumayan bisa buat ngantor. culun-culun kan? #halah



tapiiiii... ada tapinya nih pemirsa.

sebenernya ada perasaan bersalah juga sih tiap kali beli-beli baju di inggris sini. tahu kan kabar santer kalo baju-baju yang dijual di negara-negara maju itu harganya bisa bersaing dan relatif murah banget dibanding dengan pendapatan rata-rata dan daya beli masyarakatnya, karena memang baju-baju itu diimpor dari negara-negara berkembang penghasil industri garmen terbesar, semacam thailand, bangladesh, india, tiongkok, dan tentu saja indonesia.

pernah dengar kan soal sweatshop? yang belum baca ini dulu deh hehe.

jadi intinya, seiring dengan pesatnya era globalisasi yang memungkinkan semua negara di seluruh dunia untuk membuka pintu perdagangan, maka banyak sekali industri-industri padat karya yang bergeser dan beralih ke negara-negara yang lebih miskin, karena upah buruhnya relatif masih rendah. aku pernah bahas sedikit di sini dari kacamata yang berbeda. tentu saja dengan harga jual barang yang mungkin sama, angka keuntungan atau profit para importir jadi meningkat pesat!

banyak pihak yang protes dan mengecam kalau globalisasi ini hanya melahirkan sweatshops (pabrik padat karya), di mana pabrik-pabrik di negara berkembang yang memproduksi barang-barang untuk keperluan ekspor ke negara-negara maju, mempekerjakan buruh dengan upah sangat minim dan rendah, tanpa jaminan kesejahteraan, tenaga mereka diperas siang malam, bahkan beberapa di antaranya juga mempekerjakan anak-anak di bawah umur.

berbagai pergerakan dan aksi menentang 'perbudakan abad ke-21' ini muncul di mana-mana. bahkan sudah banyak sekali pabrik-pabrik semacam industri garmen, sepatu, mainan, dan industri padat karya lainnya yang terpaksa ditutup karena aksi protes ini.

ilustrasi dipinjem dari sini

doh, jadi seriusan ngebahasnya! tanggung ah, lanjut yah :-p

dulu, tahun 2006 pas pertama kali aku ke manchester untuk mulai kuliah, aku getol banget langsung pengin lihat stadion manchester united. adik-adikku juga udah semangat pengin oleh-oleh jersey bola. eh, begitu sampe ke sana dan masuk ke toko resminya, ternyata hampir sebagian jersey yang dijual di sana berlabel made-in indonesia. ga jadi beli deh. emang pas duit cekak juga sih hehe. maklum jersey asli harganya selangit! padahal bikinnya di tangerang.

eh, setelah itu malah nemu link ke video di youtube mengenai sweatshop di indonesia (lupa link-nya), yang meliput bagaimana kondisi pekerja-pekerja pabrik yang memproduksi beraneka produk kelas dunia semacam jersey bola, sepatu nike, the gap, dll ini. kalau dilihat sekilas tanpa mikir panjang lagi, emang kesian sih para pekerja pabrik padat karya ini. ga di tangerang, ga di thailand, ga di bangladesh. semuanya memprihatinkan. bahkan beberapa ada yang sampe kelaparan karena upah yang diterima ga cukup buat makan si buruh beserta seluruh keluarga besarnya.

coba aja gugel dengan kata kunci "sweatshop youtube indonesia", silakan tonton sendiri. lalu gugel gambar-gambar atau foto dengan kata kunci "sweatshop". beberapa foto terlihat sangat miris, ga tega ngeliatnya!

tapi kalo kalian mau jeli dikit dan baca tautan wiki mengenai sweatshop di atas sampe habis, dan ngerti isinya hehe, sebetulnya keberadaan sweatshop dengan pekerja yang digaji jauh di bawah upah layak ini, ga ada jeleknya juga lho.

beberapa alasannya nih:

pertama, karena perusahaan semacam industri garmen, sepatu, atau mainan adalah industri padat karya. artinya indutri ini menyerap paling banyak tenaga kerja atau buruh manusia secara proses pembuatan lebih banyak menggunakan tangan (hand-made) dan cuma butuh sedikit mesin. jadi dari segi penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di negara-negara berpenduduk banyak, industri semacam ini sangat dibutuhkan.

kedua, dengan berkurangnya angka pengangguran, berarti taraf kehidupan mereka sedikit meningkat dibandingkan sebelum bekerja di pabrik-pabrik padat karya ini. beberapa laporan bahkan menyebutkan kalau industri ini meskipun banyak ditentang, tetapi berhasil mengurangi angka kematian akibat gizi buruk atau kekurangan pangan di beberapa negara miskin. bahkan data di wiki mengklaim bahwa penurunan angka kemiskinan di negara-negara afrika terbukti sangat lambat karena di afrika belum terjamah industri padat karya, dibanding negara-negara berkembang di asia di mana sweatshop tumbuh berkembang layaknya jamur di musim hujan.

foto dipinjem dari sini

ketiga, mengurangi resiko terjerumusnya para wanita usia pekerja pabrik padat karya (belasan sampai 30-an) ke jenis pekerjaan yang beresiko tinggi seperti menjadi wanita pekerja sosial s*ks komersial (psk). hal ini telah terbukti ketika pabrik-pabrik padat karya di beberapa negara di asia tengah terpaksa ditutup karena didemo, sebagian dari pekerjanya akhirnya terjerumus menjadi psk. di antara mereka banyak yang masih di bawah umur. doh!

keempat, diyakini oleh beberapa pengamat ekonomi dan kalangan industri, bahwa meskipun pada saat ini kondisi kesejahteraan para pekerja industri padat karya ini masih jauh di bawah standard kenyamanan, tetapi lambat laun diharapkan para pemilik modal akan menambah upah dan memperbaiki kesejahteraan para pekerja mereka secara bertahap karena desakan kompetisi dan tuntutan buruh.

pada akhirnya, saling ketergantungan yang menguntungkan akan terjadi. negara maju membutuhkan mereka untuk memproduksi barang-barang konsumsi dengan harga yang terjangkau karena upah buruh rendah, sebaliknya di negara-negara miskin dan berkembang dengan angka tenaga kerja melimpah membutuhkan industri padat karya. udah segini aja ringkasan dari wiki tentang sweatshop! mudah-mudahan yang baca ga ketiduran.

trus, kesimpulannya apa donk...

kayaknya sih, meski penuh dilema, sepertinya aku perlu lebih sering belanja baju agar mbak-mbak pekerja pabrik garmen itu (entah di indonesia, bangladesh, atau honduras!), masih bisa bekerja dan digaji untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan, dan terus menjauhkan mereka supaya ga terjerumus jadi psk!

jadi, ayo belanja lagi :-)

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...