Friday 19 February 2016

diet! perlukah?

beberapa waktu yang lalu salah satu grup whatsapp yang aku tongkrongin lagi rame ngomongin diet!

aku? ga ikut-ikutan ah, males hehe. bukan karena aku ga butuh diet sih, karena ternyata pada dasarnya semua orang itu butuh diet! kok bisa? nanti kita bahas.

tapi aku emang males saja kalo harus sumbang opini di grup-grup begitu, mending tulis sendiri opiniku di blog bisa panjang lebar kan jadi lebih puas haha. biasa sih aku jarang aktif juga di grup-grup diskusi online. paling cuman mantau kicauan temen-temen aja, trus berhaha hihi kalo ada yang lucu-lucu.



nah, kemarin itu mereka seru banget ngobrolin tentang diet mayo (yang dulu pas denger pertama kali aku pikir mayo tuh kependekan dari kata mayones haha, ternyata bukan :-p). lalu obrolan beralih ke 'ngrasani' - kata orang jawa, atau ngomongin salah satu temen yang dulu tuh waktu kami-kami masih muda #ciehhh, si temen ini terkenal cubby, eh tiba-tiba sekarang langsing semampai. jadi seru deh langsung diberondong ama pertanyaan, apa rahasianya bisa sukses dietnya hehe.

tak lama setelah mantau obrolan itu, eh malemnya kalo ga salah, channel bbc nyiarin sebuah acara yang namanya "trust me, i'm a doctor!". kebetulan episode ke 4 di musim tayang 4 ini ngebahas tentang program diet. klop banget kan jadinya. yang mau ikutan nonton, dan mau belajar tentang  bagaimana memantau 'bmi' masing-masing, plus punya akses internet kenceng, klik di tautan ini deh. dijamin ga rugi :-)

trust me, i am a doctor

secara garis besar, episode ini ngebahas mengenai penemuan terbaru yang cukup revolusioner yang menggugurkan anggapan atau asumsi kita selama ini terhadap teori diet dan teori pola makan.

jadi yang kita yakini selama ini tuh ternyata salah, pemirsa!

kan kita semua selalu beranggapan, kalo mau sehat kita harus menganut pola hidup sehat, yaitu dengan pola makan sehat juga, ya kan? lalu tiap jenis makanan kita beri label "makanan sehat" dan "makanan tidak sehat". dua kategori ini sudah berabad-abad dipercaya seperti itu. contoh: makanan sehat itu sayur, buah, susu, daging tanpa lemak, telor, dst. makanan tidak sehat itu: es krim, pizza, makanan berlemak tinggi, coklat, kue-kue manis, roti manis, nasi padang resto garuda, dst.

dan, semua orang selalu beranggapan kalo pola makan kita cenderung mengkonsumsi makanan yang ada di daftar "makanan sehat", pastilah pola makan kita sehat, dan pastilah kita akan selalu sehat. sebaliknya, kalo selalu mengkonsumsi makanan yang dilabeli "tidak sehat" maka pola makan kita tidak sehat, dan resiko badan kita menjadi tidak sehat akan lebih tinggi. badan tidak sehat misalnya, kelebihan berat badan, kegemukan, obesitas, yang akhirnya mempertinggi resiko untuk terkena penyakit seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, jantung, diabetes, dll.

nah, program bbc ini memutarbalikkan semua teori lama itu!

ternyata, bahwa selama ini jenis makanan yang kita labeli sebagai "makanan tidak sehat", belum tentu tidak sehat, dan sebaliknya tidak semua "makanan sehat" menjadikan kita sehat. bingung kan? hehe. keep reading...

***


sebuah penelitian yang sudah dan sedang berlangsung saat ini di sebuah laboratorium di israel (iya, israel! tapi ga usah dihubung-hubungkan dengan palestina yah, itu beda topik), yang melibatkan hampir 1000 orang ini menyimpulkan tiga hal penting (tautan aslinya di sini):

1) pertama: tiap orang akan punya reaksi yang berbeda-beda terhadap tiap jenis makanan

ini sangat menarik sekali pemirsa. jadi di program itu, ada dua orang perempuan (yang satu pembawa acara, satunya lagi sukarelawan). umur mereka kurleb sama, berat badan dan ciri-ciri fisik lainnya serupa lah. lalu keduanya diminta untuk makan makanan yang sama persis selama satu minggu. tentu dengan menu yang beda-beda tiap harinya dan bervariasi. tapi keduanya makan menu yang sama persis ya setiap jam makan. selama percobaan itu, gula darah keduanya dimonitor.

setelah seminggu, hasilnya sangat mengejutkan!

data hasil percobaan

jenis makanan yang aku kasih warna ternyata menghasilkan reaksi yang berbeda pada si A dibandingkan reaksi ke si B.

daftar makanan yang ada di kolom "good" artinya makanan tersebut tidak menimbulkan peningkatan gula darah yang signifikan. sementara makanan di kolom "bad" artinya setelah makan makanan tersebut gula darah meningkat secara signifikan. peningkatan gula darah yang signifikan ini secara teori tidak bagus untuk kesehatan karena mempertinggi resiko diabetes dan kegemukan.

nah, pas si A makan croissant, yogurt, granola, pisang, dan kacang gula darah si A ga naik drastis. padahal pas si B makan makanan yang sama, data gula darahnya mencatat ada lonjakan. sebaliknya, pas si B makan pizza dan pasta gula darahnya ga langsung melonjak, tapi gula darah si A malah terjadi lonjakan ketika makan makanan yang sama.

aneh kan?

penelitian ini sudah dilakukan terhadap sekitar seribu sukarelawan. dan hasilnya sangat acak! kesimpulannya ya itu tadi. bahwa keyakinan kita selama ini dengan melabeli jenis makanan tertentu sebagai makanan "sehat" dan "tidak sehat" adalah salah besar. karena makanan yang sama bisa jadi "sehat" untuk tubuhku, tapi "ga sehat" untuk tubuhmu dan sebaliknya.

bahkan nasi putihpun yang selama ini kita yakini masuk kategori makanan sehat, kalem ga berbahaya, sebenarnya jadi pantangan lho buat orang yang sudah terkena diabetes. karena sebagian orang masih belum sadar sepenuhnya kalo nasi putih itu kandungan gulanya tinggi. apalagi penduduk asia yang ga bisa hidup tanpa nasi. kadang meski udah tahu pun masih mencoba mengelak terhadap fakta ini karena susah melepaskan diri dari yang namanya nasi. kalo belum makan nasi, serasa belum makan, meski udah masuk segala jenis makanan yang lain, ya kan? hayo ngaku :-p

pada dasarnya semua jenis karbohidrat memang mengandung kadar gula tinggi. makanya jadi bahan makanan pokok manusia sebagai sumber energi. kalo ga makan karbo seperti pasta, kentang, nasi, roti, dll, badan rasanya lemes aja ya kan. karena tanpa karbo memang pasokan gula darah bisa rendah atau bahkan ngedrop.

yang perlu dipahami sebenernya jenis karbo apa yang lebih 'sehat' dibanding karbo yang lain.

contoh paling gampang beras. beras tertentu mempunyai indeks glycemic yang berbeda-beda. beras thailand jasmin yang empuk putih dan pulen itu indeks glycemic-nya lumayan tinggi, jadi ga bagus untuk penderita diabetes, pre-diabetes, juga harus dihindari oleh mereka yang lagi diet pengin nurunin berat badan. tentu saja secara porsi juga harus dikurangi. jangan mentang-mentang jenis berasnya udah ganti, eh makannya nambah tiga piring hihi.

sumber
jasmine thai rice (kiri), basmati rice (kanan)

gantinya apa donk?

cari beras yang punya indeks glycemic rendah, salah satu contoh yang sering disarankan adalah beras basmati (india). kalo susah nyarinya, cari beras yang tampilan butirannya lebih ramping, kurus, panjang. karena setelah aku amati, kayaknya beras yang indeks glycemic-nya tinggi itu butirannya lebih berbentuk bulat pendek. sementara beras yang 'lebih sehat' bentuknya kurus panjang. beras merah atau di sini disebut 'brown rice' juga dipercaya katanya lebih 'sehat'.

itu hanya beras ya. bagaimana dengan bahan makanan yang lain? silahkan cari referensinya di internet ya (kata kunci: food substitute). atau nanti kalo aku nemu tautan daftarnya aku tambahin ke sini.

contoh lainnya adalah buah-buahan.

ternyata ga semua buah-buahan itu 'sehat' untuk orang tertentu. dari table di atas, pisang ternyata menimbulkan reaksi yang beda ke si A dan si B. bagi si A buah pisang itu sehat, bagi si B sebaliknya. tapi untuk buah anggur, ternyata menimbulkan lonjakan gula darah ke tubuh si A dan si B. berarti anggur itu buah 'ga sehat' donk? ya belum tentu juga. siapa tahu kalo kamu yang makan anggur, ga ngaruh apa-apa ke kadar gula darah kamu.

hasil penelitian ini juga akhirnya menjawab misteri terbesar di alam semesta mengenai pertanyaan serupa yang sering kuterima "kamu makan banyak kok ga bisa gemuk sih mbak, aku melototin coklat aja langsung berat badan naik, melototin doank tuh padahal, belum dimakan" hahaha.

tahu kan sekarang kenapa aku makan coklat tapi ga gemuk, orang lain makan coklat cepet gemuk. karena bagi tubuhku coklat itu mungkin masuk kategori "good food", sementara bagi orang lain "bad food". ini hanya salah satu contoh saja. dan bisa jadi kalo aku makan misalnya "salad" langsung gemuk sementara buat orang lain ga ngefek.

trus gimana donk jadinya?

nanti aku bahas di bawah ya di bagian kesimpulan, apa yang bisa kita lakukan dengan tambahan pengetahuan baru ini. keep reading...


***

2) kedua: berdasarkan begitu banyak data yang terkumpul dari penelitian, telah berhasil ditarik korelasi antara respon seorang individu terhadap makanan dengan jenis bakteri yang hidup di dalam usus orang tersebut.

nah, apa pula ini?

jadi rupanya, tiap-tiap individu itu piaraan bakteri di dalam ususnya itu beda-beda, ga ada yang sama persis. keberadaan bakteri ini juga rupanya sangat dipengaruhi oleh pola makan kita sehari-hari. karena ga ada orang yang makannya persis sama banget, jadi bakterinya juga beda komposisinya.

dari penelitian tentang bakteri usus ini, laboratorium tersebut berhasil merumuskan algoritma (perhitungan) untuk memprediksi bagaimana kadar gula darah mereka akan bereaksi terhadap jenis makanan tertentu. penemuan ini membuktikan betapa pentingnya komposisi bakteria usus kita dalam merespon setiap makanan yang masuk ke usus.

untuk penemuan yang ini kayaknya kita musti bersedia jadi sekarelawan dulu sih, buat diteliti di lab tersebut. caranya?

kalo mau, katanya sih laboratorium penelitian di israel yang di-film-kan oleh bbc di atas menerima kiriman sample (maaf) tinja untuk diteliti komposisi bakteri ususnya. kalo ini emang bener, kita bisa tahu kalau komposisi bakteri usus kita masuk kategori komposisi 'sehat' atau sebaliknya, sebelum dan setelah kita mengubah pola makan kita.

untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, ini jelas-jelas metode yang akan sangat membantu sekali.

***

3) ketiga: "makanan baik" yang dikonsumsi terus menerus bisa berpotensi mengubah komposisi bakteri usus menjadi komposisi yang lebih sehat.

ini sambungan dari poin nomor 2 di atas.

jadi setelah tahu komposisi bakteri usus kita seperti apa, pola makan kita bisa kita sesuaikan atau perbaiki dengan mematuhi pola makan makanan yang masuk dalam daftar "sehat" saja. mereka bilangnya "good diet". karena sudah punya hitungan algoritma untuk sampel tinja yang kita kirim, mereka katanya bisa ngasih kita daftar makanan yang diprediksi akan masuk ke dalam daftar makanan "sehat" untuk kita konsumsi.

seperti halnya penelitian-penelitian lain, penelitian ini juga belum tuntas sepenuhnya.

masih ada tanda tanya bagaimana sebenernya peran bakteri usus kita itu berpengaruh terhadap tingkat kesehatan pemiliknya. tapi yang pasti, katanya, dengan penemuan terobosan baru ini, tiap-tiap orang bisa punya daftar jenis 'makanan sehat' sendiri-sendiri yang berbeda dengan orang lain.

wah, jadi susah donk ya para ibu-ibu di rumah kalo tiap anggota keluarganya daftar makanan 'sehat'-nya ternyata beda-beda. bisa-bisa tiap hari kudu masak 4-6 jenis resep masakan untuk masing-masing anggota keluarga haha.

***

kesimpulan

yang bisa kita lakukan dengan temuan baru ini adalah, kita perlu tahu dulu jenis makanan apa saja yang termasuk 'good food' dan 'bad food' bagi tubuh kita masing-masing. caranya gimana?

1) harus punya glucosemeter (alat pengukur kadar gula darah)
ga tau sih di indonesia alat seperti ini dijual bebas apa ga. yang punya diabetes mungkin lebih tahu info ini. di inggris sini alat portabel ini bisa kita beli di mana-mana. alatnya kecil banget kok. kebetulan aku dulu pake tiap hari pas hamil ethan dan pernah didiagnosa kena gestational diabetes (diabetes kehamilan). cerita lengkapnya ada di sini.

digital glucose meter

2) setelah makan jenis makanan tertentu, pantau gula darah kita naik apa ga, catat
dengan alat ini kita jadi bisa tahu gula darah kita melonjak atau ga ngefek setelah kita makan makanan tertentu.

3) buat daftar 'good food' dan 'bad food'
tinggal bikin daftar catatan saja makanan-makanan apa yang masuk daftar "good" dan "bad".

4) ikuti pola makan dengan  menu-menu dari daftar 'good food' kita sendiri, dan kurangi konsumsi makanan dari daftar 'bad food' kita sendiri

setelah mengikuti pola ini, katanya sih yang kegemukan bisa turun berat badannya, yang kena pre/diabetes bisa lebih sehat tubuhnya, dan yang komposisi bakteri ususnya tadinya kurang bervariasi jadi lebih bervariasi dan lebih sehat.

mungkin masih agak susah ya untuk menerapkan teori baru ini kecuali niat banget hehe. tapi menurutku cukup meyakinkan dan masuk akal sih, penjabaran hasil penelitian ini.

dan poin pentingnya sebenernya cuma satu!

tubuh tiap individu itu unik, ga ada yang persis sama. mau bukti nyata? coba goggle nama "yuka kinoshita" deh. cari youtubenya. nih cewek jepang satu ini kurus kerempeng tapi bisa makan makanan untuk 20-30 porsi laki-laki

yuka dengan 100 humberger-nya

kemana aja tuh makanan larinya?

kalo kamu bisa nemu video yang dia sebelum dan sehabis makan diperiksa oleh dokter sampe tubuhnya di-scan segala itu (dalam bahasa jepang sih sayangnya belum nemu yang ada subtitle inggrisnya jadi nyarinya juga musti pake kanji, aku dulu nemu ga sengaja), kesimpulan dari si dokter, tubuh si yuka ini unik, ga ada duanya di dunia! haha.

makanya dia bisa makan sebanyak itu tapi tetep kerempeng. kalo baca-baca komen yang diposting orang-orang dari seantero dunia sih, aku setuju dua hal saja. si yuka tubuhnya memang unik banget, dan beol-nya pasti buanyakkkk buangetttt! bwahahaha.

***

sebagai penutup postingan, mungkin hasil penelitian terbaru ini akan menjawab mereka-mereka yang sudah mendekati putus asa dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:

- udah olah raga tiap hari kenapa ga kurus-kurus juga
- udah ngurangi makan tetep aja gemuk
- udah diet segala macem dari diet mayo, karbo, atkins, food combining dll, tapi ga ada yang sukses
- udah puasa senin-kemis tetep aja jomblo... eh salah, tetep aja ga turun berat badan

apa yang salah?

mungkin jenis-jenis makanan yang kamu makan selama ini yang salah!

coba temukan "good food" kamu masing-masing, lalu ber-dietlah dengan makanan di daftar "good food" kamu, bukannya daftar "good food" orang lain. bisa lihat contohnya di sini. mudah-mudahan dietnya berhasil. karena diet bukan cuma berarti menurunkan berat badan doank, tapi diet itu juga berarti makan makanan dengan pola makan berimbang untuk menjaga kesehatan tubuh kita sendiri.

kalo ada yang masih nanya lagi: diet? perlukah?

jawabnya: perlu!

8 comments:

  1. Waduh,pantesaaan,gak kurus-kurus *eh
    Makanannya beras yang ndut-ndut je hahaha petani di daerahku kebanyakan menanam padi yg hasil berasnya ndut-ndut gitu mbak,tiap pulang kampung pasti baliknya dibawain sekarung hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduhhhh ga bermaksud menyinggung #eh... iya jenis beras yang beredar di indonesia memang yg ndut ndut hihi... gpp sih kalo tubuhnya bisa menangani metabolismenya jadi ga ngaruh ke berat badan. kalo yg kurang bisa ya jadi ndut juga kayak berasnya hehe

      Delete
  2. jd mengetahui kadar gula darah itu penting jg ya meskipun ga punya penyakit diabetes?
    wah jd pgn beli alatnya biar bisa bikin daftar good/bad food sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bu. aku juga baru tahu hehe. rupanya diabetes ga hanya mengancam orang dengan bmi tinggi. yg kurus juga masih bisa kena (meski mungkin persentasenya lebih kecil dibanding yg gemuk). beli bu, nanti diposting yah daftar good/bad food nya :-D

      Delete
  3. jadi diet mayo itu apaan, eia kirain makan mayones.. wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh, udah dijawab di bawah hehe. all in all diet mayo itu syusyahhh kayaknya sengsara banget haha. enakan diet yg bbc ini, aku boleh makan coklat selama itu masuk daftar'good food' hihi

      Delete
  4. jadi diet mayo itu apaan, eia kirain makan mayones.. wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya samaaa, kirain diet ga boleh makan mayones hahaha. rupanya 'mayo' itu nama klinik yang mempopulerkan metode diet ini. konsep utamanya sih menghilangkan 5 kebiasaan buruk, yaitu:
      - kurangi gula
      - cemilan selain buah dan sayur
      - kurangi daging dan produk-produk olahan susu
      - beli makanan jadi yg ga sesuai aturan diet mayo
      - makan sambil nonton tv (ga tau hubungannya apa haha)

      lebih komplit ada di sini bu kliniknya:
      http://www.mayoclinic.org

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...