Saturday 9 October 2021

urusan usus

hai gais, rupanya masih ada satu lagi topik yang ketinggalan, terkait smoothie challenge.

sebetulnya bukan sengaja ditinggal, tapi topik ini muncul sebagai akibat dari diet yang kulakukan bulan kemarin itu, jadi memang baru muncul belakangan jadi bisa ditulisnya ya baru sekarang. ngga papa lah nambah satu lagi tulisan seri dietnya.

waktu di awal-awal diet smoothie, ada temen nanya.

mbak, maap, cuma konsumsi smoothie dan makanan sehat banget gitu terus ke belakangnya gimana mbak. bagi ceritanya donk. doi penasaran hehe.

sayangnya waktu itu aku baru beberapa hari gitu lah mulai diet, jadi belum bisa cerita banyak. selang beberapa hari kemudian di minggu kedua kayaknya, ketika aku sudah mulai merasakan perubahan, aku sempat cerita sedikit ke dia, yang juga kutulis di artikel berjudul "jurnal 21 hari".

nah, setelah diet kelar, beberapa minggu kemudian aku baru sadar adanya perubahan lagi soal 'urusan ke belakang itu tadi', lalu kupikir lebih baiknya kutulis di sini saja jadi sekalian didokumentasikan.

seperti biasa supaya runut, kita mulai dari awal ya pembahasannya.


usus

***

sudah lama sekali, aku ngga perhatikan berapa hari sekali aku buang air besar. ada ngga sih yang merhatiin atau ngitung gitu? engga ada juga kan ya? kecuali nih, kena sembelit, atau mencret, baru deh kayaknya kita mikir masalah ini hehe.

akupun begitu.

udah lama banget ngga ingat soal ini, yah kayak alami ajalah bagian dari kehidupan sehari-hari. jadi aku udah bertahun-tahun merasa normal-normal saja, meski kadang yah ada satu dua kali mencret karena salah makan, mules kebanyakan makan cabe. atau kadang juga sembelit kalau makan ngga bener kelamaan. belum pernah yang sampai gimana gitu lah. makanya agak kurang ngeh soal ini.

beberapa tahun lalu pernah, aku sering sembelit. kayaknya sembuh dengan minum kayak minuman fiber rasa jeruk gitu lah, beli di supermarket. setelah itu ya balik normal lagi.

setelah kuingat-ingat, kayaknya aku memang ke belakang itu ngga pernah tiap hari.

paling ngga butuh 2-3 hari sekali lah, dibutuhkan usus di dalam tubuhku ini untuk membuang sisa makanan yang ngga terpakai. kadang malah lebih lama dari itu, meski aku ngga pernah merasa gimana-gimana, biasa aja.

kadang kepikiran sih, kok lama banget ya ususku ini ngolah makanan sampai dibuang. 

aku pernah nonton program acara di tipi, kalau makin sering ke belakang itu artinya kondisi ususnya makin sehat, dalam artian gerakan usus untuk mendorong makanan itu semakin cepat. kalau lambat, artinya ususnya kurang sehat gitu lah.

tapi karena aku memang ngga ada keluhan selama ini, jadi ya aku pikir ususku ini sehat-sehat saja. sampai aku menjalani diet smoothie challenge kemarin itu. akhirnya aku sadar kalau sebenernya selama ini ususku itu sama sekali ngga sehat, gais!

hah, kok bisa?

***

tahunya ngga sehat gini.

dua mingguan setelah smoothie challenge selesai, aku baru sadar kalau tiap pagi aku selalu butuh ke belakang!

padahal sebelum ini aku ke belakang itu agak lamaan. entah persisnya kapan aku mulai ke belakang tiap pagi ini. karena ya memang tiap bangun tidur kan selalu buang air kecil, jadi aku ngga kepikiran sejak kapan aku juga buang air besar sekaligus.

karena ketika mulai diet pun, perutku di awal-awal itu malah aneh, hampir semingguan lah aku ngga bab. mungkin karena syok juga. dari makan makanan normal jadi makan sedikit sekali dan cuma sayur, buah, protein doank. pertama kali ke belakang setelah hampir semingguan, itupun malah kayak kotoran sapi haha.

karena warnanya ijo!


bedanya usus ngga sehat dan usus sehat


dan jumlahnya juga lebih sedikit. anehlah pokoknya. kupikir ya wajar lah kan lagi diet ketat. setelah itu aku rutin ke belakangnya ya tetap agak lamaan gitu tiap beberapa hari. masih normal lah kayak sebelumnya. makanya aku ngga gubris frekuensinya.

barulah setelah selesai diet, dan balik makan normal, kok malah ngeh kalau aku jadi lebih rutin ke belakang, dan hampir tiap hari. ini yang bikin aku mikir kok aneh ya. lalu akupun mulai nyari-nyari jawabannya, baca-baca artikel dan nonton video yutub mengenai urusan per-usus-an ini.

dan akhirnya aku sampai ke pemahaman bahwa, ususku sekarang ternyata menjadi lebih sehat berkat smoothie challenge selama 3 minggu itu, meski efeknya baru kusadari akhir-akhir ini.

gitu gais.

***

nah, tahunya lebih sehat gimana? dan apa buktinya?

bukti nyatanya, aku bisa bab tiap pagi sekarang, yang mana sebelum ini ngga pernah dan sangat jarang sekali. itupun bab sehat, ngga sembelit, ngga encer, dan lebih 'bersih'.

tahunya lebih sehat, setelah baca-baca, sepertinya inilah yang terjadi. ketika aku diet, terjadi perubahan di dalam ususku. bagi yang belum tahu, di usus kita itu ada banyak banget macamnya bakteri-bakteri mikro, sekitaran 300 - 500 macam gitu deh, yang tugasnya membantu mencerna makanan, membantu penyerapan nutrisi, dan membantu kerja usus menggerakkan sisanya keluar dari tubuh kita.

kalau kerja mereka ngga bener, akibatnya tubuh bisa ngalamin gangguan pencernaan, tidur kurang pulas, stress, kegemukan, ketidakseimbangan hormon dan lain-lain. 

karena macamnya banyak sekali, dengan tugas masing-masing, keanekaragaman bakteri ini yang mengontrol sehat atau ngga sehatnya usus kita. dan sehat atau ngga sehatnya badan kita secara keseluruhan. 

bahkan ada yang bilang kalau usus ini adalah otak kedua! #penting

***

keragaman ini, ternyata dipengaruhi oleh jenis makanan yang kita makan. 

makanan sehat, segar, berserat tinggi akan menstimulasi jenis bakteri-bakteri menjadi lebih beragam, sebaliknya makanan kurang sehat akan menghilangkan beberapa jenis bakteri yang berpengaruh ke keragaman di dalam usus ini.

jika kita keseringan makan makanan kurang sehat, berlemak tinggi, kebanyakan garam dan gula, makanan prosesan pabrik, atau makanan cepat saji, ada jenis-jenis bakteri yang menghilang atau jumlahnya berkurang drastis. karena keragaman bakteri menurun, penyerapan nutrisi terganggu, pergerakan usus juga terganggu, akibatnya sisa makanan akan lebih lama keluar dari tubuh.

sebaliknya jika kita rajin makan makanan sehat, segar, berserat tinggi, keragaman bakteri di dalam usus juga tinggi, dan ini akan membuat penyerapan nutrisi dan proses pembuangan lebih efektif dan lebih cepat. dengan makanan sehat, kondisi ususpun akan terlihat lebih bersih karena makanan berserat memang lebih aktif membersihkan dinding usus dibanding makanan berlemak yang cenderung lengket jadi bisa bikin macet.


foto usus ngga sehat vs usus yang sehat, geli juga yah


sepertinya, inilah yang terjadi dengan ususku setelah diet smoothie, gais.

karena waktu itu aku cuma konsumsi buah segar, sayuran segar, protein tanpa garam, gula, lemak atau karbo, keragaman bakteri di ususku kayaknya jadi jauh lebih beragam gitu deh. nah, meski sekarang jenis makanan yang kumakan sudah balik lagi ke normal, tentunya kubatasi juga asupan-asupan yang lezat tapi kurang sehat, kerja ususku kayaknya jadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

setelah bertahun-tahun aku ngga pernah ngalamin ke belakang tiap pagi, sudah beberapa minggu ini, aku jadi lebih rutin. perutpun rasanya lebih enak, enteng dan ngga pernah berasa kembung lagi. udah, mau nulis itu aja sih. 

mudah-mudahan bermanfaat yah.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...