Saturday 2 October 2021

pintu belakang

ada sesuatu yang mengganggu tidurku tadi malam.

lagi-lagi aku bermimpi. mimpi tentang hal yang sama yang selama ini ngga pernah kupikirkan ketika bangun, tapi kali ini kok pengin kutulis ya. mungkin setelah kukeluarkan di sini, mimpi itu akan hilang dengan sendirinya. meski ngga serem atau menakutkan, tapi sepertinya agak mengganggu perasaanku tiap kali aku bangun pagi dan menyadari kalau aku mimpi itu lagi itu lagi.

mungkin, ada sepenggal memori di kepala yang masing nyangkut, dibarengi ada sedikit rasa ketakutan yang belum selesai di memori itu yang menyebabkan penggalan itu selalu muncul di mimpi tanpa kusadari.

ini soal pintu belakang.


cuma ilustrasi, pintu sebenarnya lebih jelek dari ini :-)
 

bukan pintu sembarang pintu, ini beneran cuma soal sebuah pintu, yaitu pintu belakang rumah ibuku nun jauh di demak jawa tengah sana. pintu yang sekarang pun sudah bukan menjadi pintu belakang lagi karena tanah sisa bagian belakang bangunan sudah dibangun dan ditambahi beberapa kamar sehingga pintu belakang ini sekarang letaknya malah berada di tengah agak ke belakang dari keseluruhan rumah.

tapi penggalan memori itu setiap kali muncul lagi-lagi jatuh pada masa ketika pintu belakang itu masih terletak di bagian paling belakang rumahku, atau rumah orang tuaku.

masa ketika bapakku masih hidup dan rumah kami masih bisa dibilang asli, dan bangunannya masih berupa bangunan dasar yang didirikan oleh pemborong, karena memang rumah itu adalah perumahan KPR yang bapakku cicil setengah mati sampe seringkali gajinya minus, lalu kami selalu kesulitan untuk makan sehari-hari. baca deh tulisan-tulisan lamaku sekitaran tahun 2010-2012 an, banyak cerita sedihnya hehe.

pintu belakang ini terbuat dari bahan dasar kayu papan biasa sebagai frame atau pinggirannya, lalu di kedua sisinya ditutupi dengan triplek. pintu-pintu lain di rumah ya sama semua seperti itu. tapi khusus pintu satu ini karena ini adalah pintu terakhir yang letaknya di paling belakang, jadi memang selalu kami sebut pintu belakang atau "lawang mburi" bahasa jawanya.

lalu kenapa aku selalu mimpiin ini sih?

mungkin, ini analisaku terhadap mimpiku sendiri ya, jadi boleh percaya boleh engga, bebas. karena letaknya di belakang rumah, dan karena aktivitas kami sibuk sekali setiap hari dengan anak 6 bersaudara, bapak ibu, lalu kami punya banyak sekali ayam peliharaan dan kucing-kucing yang beranak pinak terus menerus sampai di satu masa jumlahnya mungkin ada sekitaran 15 - 20 ekor, datang dan pergi sesuka mereka, bisa dibayangkan, sehari-harinya pintu belakang ini akan selalu terbuka lebar. bahasa di rumahku, njeblak!

saking seringnya dibiarkan terbuka terus menerus, seringkali kalau tiba-tiba hujan, pintu ini jadi basah kan. ngga masalah sebenernya kalau pintu depan atau belakang jadi basah. yang jadi masalah adalah karena lagi-lagi rumah kami ini memang sejak dibangun oleh pemborong, sampai aku keluar pindah karena kudu kuliah ke jogja tahun 1993, semua bagian rumah belum ada yang diganti apalagi diperbaiki. 

nah, si pintu belakang ini dari sejak dipasang sama tukang yang mbangun rumahku dulu kira-kira awal tahun 1980-an, sampai sekarang kayaknya ya masih pintu triplek yang sama itu. 

bayangkan dengan kualitas kelas triplek (bukan pintu kayu jati tebal berukir ala rumah sultan ya), diterpa hujan angin panas selama bertahun-tahun, pas aku masih tinggal di rumah pun pintu itu sebetulnya sudah usang dan minta ganti.

salah satu keusangan yang jelas-jelas terlihat adalah, ukuran pintu jadi terlalu besar jadi pintunya ngga bisa ditutup rapat. karena kelamaan kena hujan mungkin ada bagian tripleknya yang mengembang terkena air, lalu bengkak, dan kayunya jadi melebar ukurannya. bayangkan setiap hari tiap kali harus nutup pintu belakang karena sudah malam, pintu satu ini ngga bisa ditutup rapat karena ngga muat!

apa akal?

sama mendiang bapak, dipasanglah gerendel pintu dan digantungi paku supaya pakunya bisa diselotkan ke gerendel supaya meski si pintu ini menolak untuk dirapatkan, minimal bisa diselot dari dalam sehingga kalau ada maling, si maling ngga bisa mbuka dari luar!

jenius kan?

orang miskin memang seringnya lebih kreatif haha. coba dulu kita kaya raya. udah hilang itu pintu dibuang diganti pintu jati yang kuat, berukir indah, dan bisa ditutup rapat tiap malam. ngga bakalan ada acara akal-akalan pakai selot paku supaya pintu yang menolak ditutup itu mau terpaksa nutup juga tiap malam hari.

tapi kenapa lalu aku sering mimpi tentang si pintu?

mungkin, waktu itu, ketika usiaku masih usia sekolah, sd, smp sampe sma, dengan kondisi pintu yang nutupnya ogah-ogahan, alias tertutup tapi ngga rapat juga, jadi selalu ada celah di antara bagian yang harusnya nutup, karena selotan paku memang ngga bisa menyelesaikan semua permasalahan triplek yang kelamaan kehujanan dan melar, celah sempit di daun pintu itulah yang seringkali membuat aku CEMAS!

kecemasan ini terpatri terus menerus, karena setiap kali aku kudu ke toilet yang letaknya tepat di sebelah si pintu belakang ini, aku akan melirik ke celah itu, dan sebagai seorang anak umur sekolahan, melihat celah gelap tiap malam, aku selalu takut dan cemas. cemas jika dibalik celah itu ada sepasang mata yang mengintip ke dalam. cemas jika ada maling yang dengan mudahnya akan berhasil mendongkrak selot paku yang dengan sederhananya dibuat bapak. cemas jika pintu itu ngga mampu bertahan dan menyerah lalu ambruk begitu saja karena memang sudah usang dan minta diganti tapi kami ngga punya uang untuk menggantinya.

rupanya kecemasan di masa mudaku ini terpatri terus menerus tanpa kusadari, dan sepenggal kecemasan ini masih tersimpan rapi di dalam memori otakku.

inilah kenapa setiap kali aku bermimpi dan mimpiku adalah kilas balik kembali ke rumah orang tuaku di jateng sana, selalu ada adegan di mana kecemasanku akan pintu belakang yang usang ini selalu muncul lagi dan lagi dan lagi.

meski sekarang pintu itu sudah diperbaiki dan bisa ditutup dengan rapi, dicat ulang dan sudah tampak lebih manusiawi, letaknya sudah bukan di bagian paling belakang lagi, akupun sudah lama sekali ngga tinggal di rumah ortu lagi, tapi memori tentang pintu yang sama akan selalu muncul di mimpi. 

karena di memori bawah sadarku, aku tetap CEMAS.


6 comments:

  1. Kayak gitu ngilanginnya gimana ya, Mbak? Aku lumayan rajin catetin mimpiku. Dan ada mimpi yang sering muncul padahal ngga pernah dipikirin kalau pas melek. Tapi bukan benda sih~ melainkan manusia yang udah lama bangettt ngga ketemu T___T

    ReplyDelete
    Replies
    1. keknya ngga bisa ilang Na, wkwkwk. terapinya biasanya sih dengan dikonfrontir, atau napak tilas balik ke situ lagi. secara logika, kalau yg diimpiin benda atau tempat, dengan didatangi akan ada memori baru tentang benda atau tempat itu. hingga hal yg diimpikan mungkin bisa dinetralisir, diverifikasi jika anggapan sebelumnya salah dst. kalau manusia, keknya kudu kopdaran haha. aku ya masih ngimpiin mantan kok kadang2 tapi ngga pengin ketemu makanya ngimpi melulu wkwkwkw. pernah kutulis dulu banget apa ya judulnya, against the odd keknya. jadi mbuhlah, Na..biarin aja dulu kali ya kalau ngga ngganggu.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...