Tuesday 5 March 2013

45 kg +/- 1 kg

sebenarnya sudah banyak postingan mengenai berat badan di otakkukusut, tapi sekali lagi aku pengin bahas topik ini ah. gara-garanya, satu malam salah satu program di tv menyiarkan acara berjudul eat, fast and live longer. program ini adalah program dokumenter milik BBC mengenai manfaat puasa demi kesehatan!

aku sendiri tidak begitu mengikuti siaran ini dengan cermat, tapi suamiku nonton dan tertarik dengan ide puasa untuk kesehatan. sementara ia sibuk nonton, akunya sibuk ngeblog, hihi. kupikir, ih basi banget deh dokter yang bikin program ini, masak baru tahu soal begituan. kita mah tahu sejak lama ya, kalau puasa itu memang bagus untuk kesehatan hehehe #disantet

tapi dari curi-curi dengar siaran tipi yang lagi ditonton suami itu, rupanya ada seorang dokter di inggris yang sedang sibuk meneliti mengenai pentingnya kita untuk tidak makan terus menerus dengan menjalankan puasa selama dua hari dalam seminggu (sounds familiar yah, senin-kamis?), dan pengaruhnya terhadap kadar gula darah, tekanan darah, kandungan lemak dan lain-lain di dalam tubuh kita agar tetap seimbang supaya tubuh tetap sehat dan bugar. dan pak dokter ini menyimpulkan, berpuasa adalah cara yang jitu untuk mengontrol itu. hihi baru tau dia, kita mah dah tau dari dulu yah #nggaya, meski urusan prakteknya sih lain soal :-p

meski puasa ala pak dokter di program ini bukanlah puasa ala kaum muslim atau puasa ala agama lain yang menjalankannya tapi lebih ke membatasi asupan, namun karena mungkin kebiasaan puasa senin-kamis itu cuma populer di kalangan penganut agama islam saja, jadi penemuan ini menjadi agak-agak penting bagi masyarakat di sini. kalau mau nyari di beberapa referensi sih sebenarnya agama-agama lain juga mempunyai aturan pelaksanaan puasa yang berbeda-beda. bahkan kalau mau nurut aturan agama budha, sebagai seorang biksu kadang harus tahan lapar lebih lama dari orang islam berpuasa di bulan ramadhan (katanya). terlepas dari unsur religinya, inti puasa dari segi kesehatan tubuh sih sebenarnya sama saja, yaitu membatasi asupan kalori ke tubuh kita.

bagusnya, cuma gara-gara program sains ilmiah dari BBC ini, beberapa teman sekantorku (yang rata-rata bule, tidak berkepercayaan, berperut gembul atau badannya gemuk) jadi ikut-ikutan puasa dua hari seminggu lhoh, hihihi. tentu saja dengan bumbu ngomel-ngomel karena tak kuat menahan lapar, dan perut mereka memang tidak cukup terlatih sejak kecil. puasa ala BBC ini polanya tidak sama dengan puasa keagamaan sih, tapi yang pasti asupan makan mereka dibatasi oleh para istri masing-masing dan cuma boleh minum air putih saja seharian, lalu makan malam cuma dijatah sepotong sandwich. untuk kaum bule yang biasa makannya porsi besar dan berkalori tinggi, tentu saja hal ini cukup menyiksa ;-p

aku sendiri punya ritual khusus untuk menjaga berat badanku supaya angkanya tetap stabil. meski hampir semua orang bilang kalau berat badan 45 kg +/- 1 kg itu terlalu kurus, tapi bagiku aku merasa nyaman dengan kondisi ini, jadi aku agak-agak malas kalau harus nambah sampai 50 kg atau lebih yang katanya justru menjadi berat ideal dengan tinggi badanku yang 161 cm ini. menurut aturan BMI, angka bmi-ku cuma 17.5 dan aku memang masuk kategori kurus atau underweight. tapi koq setiap kali aku nambah berat badan menjadi 46 atau 47 saja, aku jadi merasa chubby yah, pipi jadi gembul, paha jadi dempet jadi jalan agak susah hahahaha.

seumur-umur, belum pernah beratku mencapai 48 kg lho. bisa dapet angka 47 kg saja jarang banget, makanya seringnya sih antara 44 kg kalau lagi ga napsu makan, dan naik ke 46 kg kalau lagi rakus. mungkin di antara para pembaca ada yang sedang bermasalah dengan berat badan yang tidak terkontrol akan merasa iri dengan 'kondisi' ku yang selalu 45 kg +/- 1 kg ini. tapi menurutku, kondisi ini memang sangat dipengaruhi oleh faktor genetika atau keturunan juga, dari bapakku yang memang postur tubuhnya kutilang, kurus tinggi langsing. meski perawakan ibu normal, tapi gen bapak-lah rupanya yang lebih kuat nurun ke aku.

ritual khususku ga aneh-aneh juga sih sebenarnya. aku cuma mengikuti pola sirkulasi tubuh alamiku saja. aku ga perlu puasa dua hari seminggu juga seperti anjuran program BBC itu untuk menjaga berat badanku di angka tersebut. karena sebagai wanita yang otomatis punya siklus bulanan, secara hormonal siklus itu akan berpengaruh ke napsu makan dengan sendirinya. biasa pola tubuhku memerlukan asupan makan dengan porsi normal selama 2 minggu, lalu 1 minggu tiba-tiba aku jadi rakus sekali alias makan banyak dari porsi biasa, dan 1 minggu berikutnya napsu makanku turun drastis dan jadi malas makan.

nah, saat ga napsu makan yang biasanya berlangsung selama seminggu inilah rupanya tubuhku menggunakan stok energi dari minggu sebelumnya ketika aku rakus tadi, hingga berat badan yang sempat naik sedikit jadi turun lagi deh ke angka semula. lalu begitu napsu makanku balik lagi ke porsi normal, angka berat badanku tetap stabil selama 2 minggu berikutnya. begitu terus menerus, jadi ga pernah kegemukan atau jadi terlalu kurus. asik kan?

dulu orang sering bilang ke aku kalau nanti aku hamil, kondisi ini bakal berubah. errr ga juga deh... sekarang aku lagi hamil nih udah 7 bulan. sampai detik ini beratku cuma naik 6 kg saja dari berat badan semula yang 45 kg, jadi dengan perut yang sudah 7 bulan, beratku cuma jadi 51 kg. padahal idealnya kudu 55kg - 58kg sekarang. jauh yah? tapi ukuran janinku normal tuh, ga kekecilan juga hehe.

dan yang paling bikin iri temen sekantorku yang juga lagi hamil 5 bulan dan berat badannya sudah out-of-control, ga nampak perubahan penambahan berat di tangan, lengan, kaki maupun pipiku. padahal aku sudah tambah rakus lho sekarang. tapi memang ga ada penumpukan lemak atau sisa kalori yang lari ke badan, kaeknya sih semua disedot sama si Beebee hihihi.

ujung-ujungnya, semua kembali ke perawakan sih yah. kami sekeluarga memang begeng alias kerempeng. jadi kalau ditanya jurusnya apa koq tetep langsing meski lagi hamil, atau tetep langsing meski makan banyak, ya jawab aja... lain kali di kehidupan berikutnya, carilah orang tua yang ga gemuk-gemuk postur badannya, jadi perawakan gemuknya ga nurun ke kita ;-p #dilempar mesin cuci

 

.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

2 comments:

  1. wah, BB mbak sama kayak aku donk sekarang, 51-53 kg. Bedanya, aku lagi gak hamil. Bedanya lagi, tinggi badanku cuma 150 cm. Luar biasa donk aku #ditampar

    iya nih, ngerasa banget kalo udah waktunya rutin puasa senin-kamis lagi akuh.

    dan gue hendaknya cari calon suami yang kurus, gitu ya mbak berarti? tapi kalo cowok kurus cari calon istri yang kurus juga gimana?
    *dan kenapa jadi curhat di blog mbak Nay* #persoalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. asikkkk, kita samaan donk! #haiyah ;-p whoaaa, kamu cuma 150cm? itu mah lebih pendek dari mbakku yang kupikir udah makhluk paling imut sedunia hihihi #dilempar remote sama pety

      eh BMI-mu berarti berapa itu ya 150cm-53kg? bentar intip contekan dulu. wogh kamu masih masuk kategori normal koq, meski sudah mengarah ke perbatasan dg overweight hihihi...

      gpp kalau mulai puasa pasti bisa agak meliuk dikit #apasih ;-p

      soal pasangan, biasa kebalikan lhoh, cowok kurus selalu tertarik ke cewe yg agak chubby dan kebalikannya. jarang deh ada pasangan yg dua-duanya kurus. bisa adu tulang ntar wakakakaka...

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...