Thursday 26 April 2012

perang dunia

catatan: kaukasian = sebutan populasi kaum yang bermukim di benua eropa dan berkulit terang (meski tadinya sebutan ini tidak berdasarkan pada warna kulit sama sekali). kini kaum kaukasian cukup disebut sebagai orang eropa.

dulu, duluuuuuuuuuu sekali....

ketika manusia-manusia di daratan cina sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, membangun peradabannya sendiri, perperang dengan bangsanya sendiri, sedikit terisolasi dari dunia luar dan hanya berdagang sutra ke negeri-negeri tetangga; ketika jazirah arab masih dikuasai oleh para khalifah dan belum tahu bahwa negerinya kaya akan minyak bumi; ketika tanah suku indian di utara dan tanah mayan di selatan masih hutan belantara, ketika suku aborigin masih berkelana di gurun australia, ketika manusia-manusia perahu masih mengadu nasibnya ke kepulauan-kepulauan yang lebih hangat di kawasan asia tenggara; dan ketika tanah afrika masih belum terdengar gaungnya.

sementara itu orang-orang eropa atau kaum kaukasian begitu sibuk dengan penemuan-penemuan serta kemajuan peradaban. proyek-proyek besarpun mulai dijalankan, termasuk merantau untuk mencari tanah-tanah baru, tanah harapan. 

betapa lalu kisah perantauan orang-orang kaukasian ini pada akhirnya merubah seluruh wajah dunia, hingga kini. 

merapat di afrika selatan, sedikit jejakpun tertinggal di sana. menemukan india, sistem kolonisasi pun diterapkan. dan akhirnya tanah harapan pun mereka dapatkan ketika akhirnya mereka mendarat di benua suku indian. lalu berbondong-bondong lah mereka menuju ke sana, membanjiri daratan yang tadinya maha luas bagi suku aslinya, lalu tak lama kepemilikan pun terambil alih, suka tak suka.

lalu di saat satu lagi benua baru ditemukan, meski sebenarnya tak pernah hilang karena pemilik sebelumnya suku aborigin, telah lama menghuni tanah ini, kembali aliran manusia-manusia kaukasian ini berbondong-bondong menghuni tanah maha luas yang tadinya hanya milik sebuah suku kecil tak berarti.

hingga dari lima benua terbesar di muka bumi, tiga di antaranya lalu diklaim dan menjadi hak milik keturunan kaum kaukasian, meski yang dua boleh dibilang hasil rampasan. 

dua benua sisanya, asia yang penghuninya tak banyak menyebar dan afrika yang terisolasi, masih tetap begitu-begitu saja.

tak puas dengan penguasaan tiga benua, kaum kaukasian tetap masih rakus ingin menjarah apapun yang mereka temukan di sepanjang pengembaraannya. koloni sana, koloni sini. caplok sana, caplok sini. sementara pemilik aslinya buta ilmu dan buta harta. inggris mencaplok india, belanda mencaplok asia tenggara dan pasifik, portugis ikut-ikutan tak mau kalah, perancis mencari tanah lain di utara kanada, spanyol juga tak mau ketinggalan mencaplok amerika latin.

suku-suku lokal yang tadinya hidup tenteram, meski terkadang masih berperang dengan sesama kaumnya sendiri, mulai menghadapi ancaman dari luar. bagi suku-suku kecil, sudah sangat terlambat untuk menyadari bahwa tanah mereka diambil alih. 

sementara bagi asia tenggara dan india yang sudah terlanjur kelewat banyak penghuninya, agak sulit bagi si rakus kaukasian untuk mengambil alih sepenuhnya tanah yang sudah lebih dulu sesak dengan manusia ini. tak dapat tanahnya, hasil buminya pun tak apa. toh yang punya masih bodoh dan tak begitu menyadari apa yang sebenarnya terjadi. masih bisa dengan mudah dikibuli. masih buta ilmu dan buta harta.

demikianlah kaum kaukasian bergerak maju, menggempur ombak samudera, mendarat di pantai-pantai asing, mengambil alih tanah baru, mengeruk hasil bumi dan kekayaan alam kaum-kaum bodoh di seberang lautan sana. lalu sebagian menetap, sebagian lagi pulang membawa harta jarahan untuk membangun negerinya sendiri.

pernahkah terpikir, kenapa hanya bangsa-bangsa kaukasian yang 'rakus' menguasai dunia? kemana saja orang-orang asia, kemana saja orang-orang afrika? mengapa begitu betah tinggal di tanahnya tanpa keinginan untuk mencaplok tanah kaum lain seperti halnya orang-orang kaukasian ini?

aku tak tahu.

mungkin darah kaum kaukasian ini memang selalu bergejolak dengan petualangan. mungkin genetik ras eropa ini memang lebih pintar hingga sebelum ras lain bisa berlayar, mereka sudah mengarungi samudera dan mendarat di tanah-tanah baru, dan menguasainya.

lalu ketika antar mereka tak lagi rukun karena urusan politik dan kerakusan akan daerah kekuasaan menjadi konflik, mereka pun mulai berperang antar mereka sendiri. namun kali ini karena kekuasaan mereka sudah merambah ke mana-mana di muka bumi, maka disebutlah konflik itu sebagai perang dunia, meski sebenarnya tidak melibatkan seluruh negara-negara di dunia. 

alasannya mungkin karena skalanya yang sudah demikian besar jika dibandingkan dengan konflik-konflik regional antar suku-suku kecil di daratan cina atau afrika, yang memang tak pernah disebut sebagai perang dunia. dan ketika untuk yang kedua kalinya perang ini pecah, lagi-lagi yang terlibat tak jauh-jauh dari negara itu-itu saja (ditambah ras arya jerman yang membabi buta ingin membinasakan kaum yahudi).

lalu suku asia dan afrika apa kabarnya? 

kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan regional masing-masing. masih miskin, masih terbelakang, masih tradisional, masih belum begitu berpengetahuan. masih lemah, penurut, penakut, dan bodoh.

lalu ketika jepang tiba-tiba ikut-ikutan memasuki pergolakan yang sejak dari sejarahnya tak pernah melibatkan suku asia manapun, dan mulai ikut-ikutan ganas, kaum kaukasian pun gerah. mereka yang menyebut dirinya bangsa baru, bangsa amerika, meski tanahnya hasil rampasan milik suku indian dan mayan, pun memutuskan untuk menghukum si asia yang sok-sokan ikut-ikutan perangnya kaum kaukasian ini.

dua bom atom ternyata cukup jitu untuk menghukum si asia yang bandel. meski hukuman ini pula yang akhirnya menghentikan perang dunia antara sesama kaukasian yang bermusuhan dan saling membinasakan satu sama lain.

hmmm... mungkinkan ada yang ketiga di masa yang akan datang? #mudah-mudahan tidak, amien

tapi jikapun kejadian, mungkinkah nanti suku asia dan afrika ikut berperan di dalamnya, tak hanya jadi penonton saja? atau memang perang, penjelajahan, penemuan-penemuan, kolonialisasi dan semacamnya memang cuma mengalir di darah dan urat nadi bangsa kaukasian saja ya? 

ataukah karena suku asia dan afrika memang pecinta damai? atau hanya 'pemalas'? tapi bukankah asia dan afrika sering bermusuhan dengan kaumnya sendiri juga di tanah mereka? atau memang darah asia dan afrika beraninya cuma dengan kaumnya sendiri, sementara kaukasian lebih berani 'keluar kandang'? lalu kenapa kita sering heran dengan kenyataan kalau kaukasian lebih maju, lebih dipandang tinggi dan lebih 'kaya', jika torehan sejarah terbukti demikian adanya?

entahlah... mungkin pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di otakku ini akan selamanya tak terjawab. tapi tak apa, aku sudah cukup puas dengan menorehkan otakkusutku di sini. dan tolong beritahu aku jawabannya kalau kau punya. aku akan sangat berterima kasih :-)




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

12 comments:

  1. mbak, jauh sebelum si columbus menemukan pantai amerika, pelaut bugis sudah bisa menjangkaunya. Pun kapal Jung dgn bobot 1000 ton ciptaan Kerajaan Demak, melebihi berat kapal Alfonso de Albuquerque.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul... tp kenapa orang2 bugis tidak mengklaim tanah amerika? kenapa malah dikasihken ke si columbus? itu pertanyaannya... hehe. kita dasarnya ngga rakus mungkin ya :-D

      Delete
    2. ntar dulu..aku mau baca Kho Ping Hoo dulu ya....

      Delete
    3. buruan baca kho ping hoo nya trus baca ini yak

      Delete
  2. Aku selalu berharap tak ada perang lagi meski sering aku bertanya apakah perang telah benar-benar selesai sebenarnya? :)

    Btw kamu percaya kalau orang Bugis udah pernah ke Amerika sebelum Colombus? Aku sih percaya ASAL ada buktinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas DV, mbuh mas, aku yo ndak ngerti soal perang hihi

      soal orang bugis, aku cuma pernah dengar, lha karena dah nyampe sana tapi ndak pernah ngeklaim itu jadinya ya ga jelas. mau percaya koq ndak ada bukti,mau ndak percaya koq kurang supportif sama bangsa sendiri hahahaha... wis lah ga usah seriusan :-p

      Delete
  3. Aku juga bertanya-tanya hal yang sama. Kenapa orang Eropa dulu lebih maju ketimbang orang2 di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia? Mereka menjelajah bumi, menjajah daerah yang didatanginya. Selain soal jajah-menjajah ini, (anggapan kebanyakan dari kita) mereka orang yang pintar. Ketika Nusantara masih berkecamuk dengan perang antar kerajaan, Eropa sudah pesat ilmu pengetahuannya. Filsafat, fisika, dan lainnya. *jangan tanya aku soal tahunnya ya, karena aku tak tahu. hihihi...*

    Aku juga bertanya-tanya mereka maju apa karena faktor genetis? Masa' sih? Bukankah kalau dilihat dari keturunan, kita ini berasal dari manusia modern yang sama, dari Afrika sana? Lantas, apa yang membuat mereka lebih maju? Apa faktor dari renaisans? Mbuh... Tapi ya tetap pertanyaanku sama: renaisans itu tidak mungkin terjadi kalau masyarakat Eropa gak melek ilmu pengetahuan, gak berpikir kritis, dan balik lagi pertanyaan ke awal yang membuat mereka maju dan bisa renaisans itu apa?

    Sepertinya aku pernah membaca penjelasannya di salah satu buku, tapi aku lupa... Hahahahaha... Katrok! :))

    By the way, aku juga sama dengan Mas Donny. Aku percaya orang Bugis pernah ke Amerika jauuuh sebelum Columbus yang nemuin pantai Amerika. Tapi ya itu... Asal ada buktinya. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapaaaa kenapaaa kimi... nih komenmu bisa jadi postingan lho Kim hihihi... puanjangggg *virus nulis panjangku nular ke Kimi huehehehe*

      Delete
  4. asyik nih artikelnya... sebenarnya perang tidak akan pernah selesai, selama manusia masih sama seperti ini. Skrg memang sudah berkurang perang dengan senjata tapi lebih pada perang dengan ekonomi. semoga damai di bumi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas, minta maaf komennya baru ketemu skrg, nyangkut di spam jd baru dibales :-) semoga ga kapok komen hihihi

      Delete
  5. Setiap baca blog mba NE saya tambah seneng, dapet ilmu baru. Emang mba nayarini sering baca buku apa aja? and webiste favorite yang penuh informasi dunia. Toe ASIA and AFRIKA cuma jago kandang. apalagi bangsa indonesia sering bangga ama suku sendiri, dan banyak yang gak pernah punya kesempatan menyambangi semua pulau besar di megri tercinta, minimal pergi merantau. Makasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. dik Kharis, sama seperti mas yg komen di atas, mohon maaf komennya baru nemu sekarang. semoga bisa saling berbagi ilmu ya :-)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...