Friday, 27 December 2024

cewek panggilan

eh salah judul, harusnya judulnya "nama panggilan" 😁 sekali-kali click bait ngga papa ya πŸ˜‚

nama lengkapku nayarini estiningsih, yang ternyata cukup langka juga meski belakangan ini makin banyak saja cewek-cewek yang lahir setelah tahun lahirku yang diberi nama n/a/y/a. kalau maya sih kayaknya emang udah pasaran yah hehe. maaf mbak maya!

tapi keknya nama naya makin lama juga makin pasaran, meski kalau komplit nayarini sejauh ini sepengetahuan mbah gugel memang baru ada dua di dunia ini #halah


fakta itu sudah pernah sih kubahas di tulisan berjudul nama pasaran ini, jadi ngga akan kubahas lagi di tulisan kali ini. aku mau mbahas dari segi panggilan saja. topik apapun memang bisa dibahas kalau aku lagi iseng hehe. ini juga karena iseng liburan akhir tahun yang lumayan panjang selama 2 minggu. karena sejak mamah mertuaku meninggal kami bertiga engga ada jadwal traveling ke manapun tiap libur akhir tahun, jadi ya iseng aja jadi pengangguran selama 2 minggu.

kalau dulu pasti tiap libur akhir tahun gini kami pasti ke manchester nengokin. sejak blio meninggal tahun 2019 yang lalu jadwal kami berubah deh. sebenernya banyak proyek beberes rumah sih, tapi musim dingin gini hawanya pengin selimutan mulu, hihi. jadi males.

kembali ke topik ya. 

kalau nama lengkapku dipecah-pecah jadi nama panggilan, secara teori gampangnya bisa dibagi menjadi 4 nama panggilan. naya, rini, esti, dan ningsih. lucunya, orang indonesia itu kadang seenak jidatnya aja kalau kasih nama panggilan ya. kadang malah ada yang sama sekali ngga ada sangkut paut sama nama aslinya. sebut saja temanku yang namanya eka damayanti kenapa panggilannya endut, coba?! hehe maaf mbak eka!

untungnya nama panggilanku masih terbilang normal, meski pas kuliah sempat dikasih nama julukan si begeng karena memang selalu kurus.

tapi sejauh ini panggilan resmi masih berhubungan langsung dengan nama asliku, yang secara kronologi bisa kukategorikan sesuai urutan waktu ketika nama panggilan itu mulai digunakan seperti kuuraikan di bawah ini. kenapa tulisan ini jadi semacam laporan kerjaan di kantor, ya, etdah!

E/S/T/I

sejak lahir, orang tuaku memutuskan untuk ngasih nama panggilan "esti". entah kenapa hanya mereka yang tau. jadi bagi mereka-mereka yang berinteraksi dengan kehidupanku sejak aku lahir, tahunya ya nama panggilanku esti. dari teman-teman di kampung sana di mana aku lahir dan dibesarkan, lalu teman-teman sd, smp sampai sma, bahkan teman kuliah di jogja juga tahunya manggil aku dengan nama panggilan itu. 

lulus kuliah di jogja tahun 1997 lalu kerja serabutan sampai tahun 2000 waktu kuputuskan untuk merantau ke jakarta dan akhirnya kerja di samsung bekasi, aku memutuskan untuk mengubah identitasku. alasannya engga inget juga kenapa. iseng saja sepertinya, karena aku memang hobi iseng hehe. atau mungkin untuk menadai era baru dalam kehidupanku di mana aku memulai karirku sebagai karyawan pabrik! hihi.

pas ketrima di samsung ini, kuperkenalkan diriku sebagai "rini", bukan "esti" lagi, yuhuiiii.

R/I/N/I

nah, sejak tahun 2000 itulah semua orang yang baru kenal aku memanggilku dengan sebutan rini. di sinilah aku jadi tau dan bisa mengkotak-kotakkan siapa saja yang kenal aku sejak tahun 2000 dan siapa yang kenal sebelum tahun 2000 dari dua nama panggilan yang berbeda. seru kan?!

nama panggilan ini terus kupakai selama aku kerja di bekasi, lalu ngelanjutin kuliah sabtu miggu di jakarta, jadi semua teman-teman kuliahku juga manggil aku dengan nama ini, sampai aku dapet beasiswa ke eropa. setahun di budapest dan setahun di manchester, teman kuliahku juga manggil aku dengan nama rini. bahkan mantanku yang asli manchester sebelum aku ketemu suamiku sekarang haha!

itu berarti antara tahun 2000 sampai tahun 2008!

N/A/Y/A

nah, sampailah kita di mana nama panggilanku kok ya berubah lagi! padahal aku sudah merasa nyaman dengan panggilan rini, mbak rini (2000 - 2008), esti, mbak esti (1975 - 2000).

tahun 2008 adalah pertama kalinya aku ketemu sama suamiku. dia tahu nama lengkapku, dan sesuai dengan kebiasaan orang inggris di sini, mereka tahunya nama depan itu adalah nama individu, dan nama belakang adalah nama keluarga atau surname. ini sudah pernah kutulis juga di tulisan berjudul nama keluarga di tautan ini. di indonesia kan memang jarang yang pakai nama keluarga ala-ala barat kecuali orang-orang di daerah tertentu seperti suku batak yang memang punya nama keluarga yang dipakai turun temurun.

tapi waktu itu kan suamiku ngga tau!

jadi dia otomatis mengira kalau estiningsih itu adalah nama keluargaku dan nayarini itu nama depanku. seperti halnya kebiasaan bule, serta merta mereka pun manggil dengan nama depan yang paling depan, contohnya nama dia sendiri adalah matthew burley, di mana burleynya adalah nama turun temurun di keluarga dia dari jalur laki-laki jadi anakku sekarang juga namanya ethan burley! sementara nama individu dia adalah matthew yang lalu dijadikan nama panggilannya adalah matt!

mengikuti pola aturan serupa, jadilah suami manggil aku "naya" sejak kami kenal pertama kali.

awalnya agak aneh sih, karena aku terbiasa dengan panggilan esti, lalu rini. lha ini kok tiba-tiba ganti lagi jadi naya, haha! pas kubilang ke suami yang waktu itu masih pacar statusnya, kalau nama panggilanku sejak aku lahir sampe tahun 2000 itu esti, lalu setelah itu aku dipanggil rini, dia yang bingung. but your name is nayarini, why didn't they call you naya? it's your first name! 

trus kujelasin deh, di indonesia itu begini begitu begono! beda ama sistem orang bule dalam hal penamaan dan pemanggilan. pusing deh dia 😁.

tapi dia kekeuh tetep seneng dengan nama naya, dasar bule ngeyelan! ya udah deh kunikahin aja sekalian haha πŸ˜‚. sejak tahun 2008 itu siapapun yang kenal aku sampai sekarang, mereka manggil aku dengan nama panggilan naya termasuk semua kolega-kolega di kantor. bahkan untuk makin memudahkan dari segi administrasi dan ngga bikin para bule ini bingung, nama kantorku cuma singkat aja kupake yang "naya estiningsih" - rini-nya kuhilangkan. sementara nama komplit cuma kupake untuk urusan pajak, paspor dan urusan resmi-resmi saja! 

jadi gampang sekarang mengkategorikan siapa yang kenal aku sejak tahun kapan, dari cara mereka manggil aku, hihi.

meski ada juga beberapa yang jadi bingung sih, dari yang tadinya manggil aku rini karena kenal aku pas rentang tahun tertentu, eh sekarang jadi ikutan pindah ke naya karena komen-komen di sosmedku dari teman-temanku lainnya pada manggil aku dengan nama mbak nay πŸ˜…

N/I/N/G/S/I/H

nah, tinggal satu nama panggilan lagi nih yang belum kepake dan belum pernah dipake, yaitu ningsih! akankah satu hari nanti ada yang inisiatif manggil aku dengan mbak ningsih? terdengar aneh sih.

kita tunggu ya, haha.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...