Saturday 5 September 2015

aylan kurdi #1

alkisah di sebuah desa, hiduplah seorang pemuda...

ia tumbuh dan besar di sebuah keluarga yang hidup damai aman sentosa. hingga suatu ketika prahara menerpa. kepala keluarga yang selama ini damai mengayomi berubah menjadi galak dan keras kepala tak terkira. sementara salah seorang saudara laki-lakinya berubah kejam, bengis, dan gemar memenggal kepala. tak tahan dengan keadaan yang berlarut-larut ini, si pemuda memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah, bersama adik-adiknya yang masih kecil, dan juga ibunya.


ia bermaksud untuk meminta pertolongan dan iba dari tetangga-tetangga kiri kanannya yang tentu telah mengetahui prahara yang menimpa keluarga ini. satu dua orang menolong memberikan tumpangan, makanan, dan air minum. pak jordan, pak lebanon dan pak turki memang baik hati. sementara pak irak kurang bisa membantu karena rumah tangganya juga sedang terkena perkara.

tapi tetangga-tetangga ini juga punya keterbatasan. mereka ga bisa menolong selamanya. si pemuda berpikir mungkin tetangga yang lain ada yang mau mengulurkan tangan. ia teringat pak qatar. ah, tapi cepat-cepat ia tepis harapan itu. pak qatar pernah ngomong kalo rumahnya kecil. mana muat kalo mereka pindah ke sana. ga bakal cukup katanya. pak qatar pun menutup pintu rapat-rapat.


lalu ia teringat pak arab, yang rumahnya besar dan mewah. pak arab memang terkenal kaya raya, karena ia juragan minyak. meski ga sampe nutup pintu rapat-rapat, tapi pak arab cuma menyapa mereka sambil memberikan sedikit uang dan bekal makanan dan berkata kalo mereka ga bisa ditampung di sana. nanti bikin kotor rumah katanya. si pemuda dan rombongan pun berlalu.

sepanjang perjalanan si pemuda merenung dan tak habis pikir kenapa para tetangga mereka yang sesuku, seiman, dan senenek moyang, tega memalingkan muka ketika tetangganya butuh pertolongan. sesama sunni saja begitu, bagaimana dengan yang lain? pikirnya sambil terus melangkah.

sampai satu ketika, di kejauhan dilihatnya secercah cahaya...

cahaya harapan dari desa tetangga. tapi ah, bagaimana kami harus ke sana sedangkan lautan memisahkan kedua desa. ditatapnya adik-adik dan ibunya yang terlihat terlalu lelah dan tak banyak daya akibat perjalanan yang cukup menyiksa ini. lalu ia teringat bagaimana dulu desa mereka suka mengolok olok desa tetangga karena mereka beda iman. desa kafir, begitu julukannya.

tapi terjepit situasi, si pemuda membulatkan tekad untuk memohon pertolongan ke desa itu. lautan ganas pun mereka arungi untuk mencapai desa yang memancarkan secercah harapan itu. meski akhirnya sampai juga ke sana, rombongan itu jumlahnya mengecil. satu adiknya tewas tenggelam tanpa ia ada daya untuk menolong nyawanya.

di pinggiran desa pun rintangan demi rintangan menghadang. beberapa warga desa yang kurang senang akan kehadiran mereka mencoba menghalau dan menghardik. kehadiranmu tak diharapkan di sini! tapi si pemuda tak putus asa. dengan keyakinan untuk menuju satu rumah di desa itu yang memancarkan cahaya yang dilihatnya dari kejauhan dulu yang membuatnya bertekad bulat menempuh semua mara bahaya, ia terus maju menerjang.

meski letih, lelah, berdarah-darah, kehilangan saudara, dan telah kering air mata, sampailah juga mereka ke rumah yang memancarkan cahaya harapan itu. disambutnya mereka dengan tangan terbuka. air, makanan, hunian telah disiapkan. meski nantinya tidak hanya rumah bercahaya milik bu jerman ini yang akan menampung mereka, tapi sementara ini mereka boleh merasa lega, aman, dan merasa kembali sebagai manusia.

si pemuda itu bernama syria!

RIP Aylan :'(

...bersambung...

5 comments:

  1. mbak nay, maaf ya saya sering komen, tapi emang saya suka bangetnget sama blog mbak, iya tadi saya baru baca di kompasiana ttg aylan kurdi ketemu di pinggir pantai udh meninggal.. dan saya juga mau nulis ttg kemunafikan kerajaan arab, tapi udah diwakili cerita nya mbak :( smoga masalah ini cepat selesai ya mbak, amiin :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. weleh mosok komen terus pake minta maap segala hehe, justru aku yg makasih udah sering dikunjungi :-)
      yah begitulah konflik berkepanjangan di syria yang makin parah udah 4 tahun ga ada kemajuan aku kok pesimis bakalan selesai dalam waktu dekat hiks...sekarang ditambah aliran pengungsi ke eropa yang penuh cerita tragedi, dunia makin parah :-(

      Delete
  2. Hehehe. Mana tau mbak bosen kan. :D ,Alhamdulillah kalo gak.. masalah internal dan eksternal parah.. eksternal nya islam malah direndahin ama org2.. bikin hati remuk bgt kalo ngeliat nya. Oia mbak. Posting ttg ethan doong. Kangen sama si kecil. Biar bisa cekik cekikan liat si ethaaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. okeh, tapi lagi ribet inih susah ngeblog. draft mah banyak, terlantar semua hehe. moga2 bisa posting lagi segera :-)

      Delete
  3. Rajin banget mbak bikin tulisan nya..haha. makasih banyak ya mbaak

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...