Monday 16 July 2012

olah raga

kapan ya terakhir kali aku memakai baju olah raga dan benar-benar berolah raga? hmmm... mungkin ketika masih duduk di bangku kelas 3 sma, kira-kira ratusan..eh..puluhan tahun silam #wuidiiiiih tua benerrrr :-p

seperti kita semua maklumi, mata pelajaran olah raga memang hanya sampai bangku sma atau smu saja. pertimbangan kementrian pendidikan untuk tidak memasukkan mata pelajaran ini sampai di bangku kuliah mungkin karena selama duduk di bangku sd selama 6 tahun dan sekolah lanjutan selama 6 tahun berikutnya sudah cukup mampu melatih dan mendidik para murid agar gemar berolah raga, bahkan setelah mereka menyelesaikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. tapi apa kenyataannya? #ngaca

selepas smu, sebagian murid melanjutkan sekolah ke bangku universitas, sebagian lagi bekerja, sebagian lagi menikah dan berumah tangga, aktivitas olah raga menjadi sebuah mata pelajaran dari masa lalu yang terlupakan, tergerus oleh hiruk pikuknya nadi kehidupan dan repotnya mengurus tetek bengek dan ini itu. yang kuliah, yang menikah, yang bekerja, tiba-tiba lupa akan kebutuhan untuk berolah raga. mana sempat, tak ada waktu, capek, malas, buat apa, dan seribu satu alasan lainnya. meski ada juga yang akhirnya menjadikan olah raga sebagai hobi dan tetap melakukannya dengan rutin, tapi persentasenya mungkin sangat kecil.

jika dulu semasa duduk di bangku sekolah, seminggu sekali selama kurang lebih 2 jam, semua murid diharuskan mengganti seragam sekolah sehari-hari dengan baju olah raga, dan diharapkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kurikulum sekolah sehingga mau tak mau mereka bergerak aktif selama dua jam, meski seringkali ada juga yang tetap bermalas-malasan dan berusaha menghindari mata pelajaran ini dengan berbagai alasan, tapi tetap saja ada alokasi waktu untuk berolah raga.

tapi selepas sekolah, ada berapa dari kita yang masih rajin berolah raga?

kalau mau jujur, mungkin bisa dihitung dengan jari. aku sendiri masuk dalam kategori mayoritas, yang selepas sekolah tak lagi mengalokasikan waktu untuk berolah raga. jika dulu sewaktu masih anak-anak, selain mata pelajaran olah raga di sekolah, kita juga aktif bergerak dengan aktivitas bermain dengan teman sebaya sepulang sekolah, semakin beranjak dewasa dan menua, aktivitas ini juga otomatis berkurang drastis. sudah tidak ada alokasi waktu untuk berolah raga, ditambah tak lagi pantas untuk bermain layaknya anak-anak. mungkin inilah salah satu penyebab mengapa para dewasa cepat sekali mengalami kenaikan berat badan dan diikuti dengan keluhan kesehatan lainnya tak lama sesudah itu.

apalagi mereka-mereka yang lalu disibukkan dengan urusan kerja tapi yang notabene tak memerlukan aktivitas fisik karena terus menerus duduk di meja kantor. kalau alasan para ibu-ibu rumah tangga sih katanya mereka sudah sibuk seharian dengan pekerjaan rumah tangga, itu kan sama saja dengan olah raga, ngelesnya seringkali begitu. mereka yang duduk terus di kantor, alasannya tak ada waktu, pulang kerja sudah capek, dsb dsb.

salut juga sih sama mereka yang tetap meluangkan waktu untuk berolah raga meski masih harus bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

mereka yang tinggal di kota besar seperti jakarta mungkin lebih beruntung karena dimanjakan dengan fasilitas sarana olah raga, meski beberapa harus dibayar dengan harga yang relatif mahal seperti pemakaian kolam renang atau gym. mereka yang lebih berduit mungkin lebih beruntung karena bisa membeli perlengkapan olah raga sendiri untuk dipakai di rumah jadi tak perlu repot-repot ke gym dan stress duluan karena jalanan macet.

bagaimana dengan mereka yang harus mengejar bis kota, terengah-engah tergencet menaiki angkot, lalu masih harus naik ojek dan begitu sampai di rumah sudah tepar dan tak lagi ada tenaga? boro-boro untuk berolah raga, ada anak yang harus diurus, ada rumah yang harus dirawat, ada ini itu yang harus diselesaikan dan harus segera beristirahat supaya besok subuh siap beraktivitas lagi mencari nafkah. kapan donk waktu untuk berolah raganya? mereka yang masuk kategori ini mungkin akhirnya harus berkompromi dengan diri sendiri bahwa mengejar bis kota dan naik angkot tadi bisa juga dimasukkan sebagai aktivitas olah raga.

kalau boleh menyimpulkan, ada beberapa poin yang aku pikir sangat mempengaruhi bagaimana seseorang menjadikan olah raga sebagai bagian dari hidup mereka sehari-hari atau tidak sama sekali. dari sekian banyak hal tersebut, beberapa di antaranya adalah:

1) niat, minat dan bakat
ini berkaitan dengan kemauan dari dalam diri, yang sayangnya sangat sulit dimunculkan, kecuali seseorang punya bakat dan minat yang besar terhadap salah satu cabang olah raga dan menjadikannya hobi atau bahkan mampu berprestasi dalam bidang tersebut. namun sangat jarang orang awam berada dalam kategori ini. mereka yang mampu mendisiplinkan diri untuk rutin berolah raga demi kesehatan diri sendiri meski sebenarnya tidak punya bakat, adalah orang-orang yang layak diacungi jempol :-p

2) sarana dan prasarana
seringkali diperdebatkan bahwa untuk bisa berolah raga tidak harus mempunyai prasarana yang mahal. tidak perlu ke gym yang tiap bulan harus bayar, tidak perlu alat-alat yang mahal, tidak perlu sepatu yang mewah. dengan modal seadanya sebetulnya kita masih bisa berolah raga, misalnya dengan jogging lari-lari kecil keliling kompleks, main badminton dengan raket murahan di depan rumah, atau main bola sepak dengan bola plastik. tapi lagi-lagi ada seribu satu alasan mengapa orang tidak berpikir demikian. mahalnya peralatan, sarana dan prasarana olah raga justru sering dijadikan alasan mengapa seseorang malas berolah raga. aku termasuk di dalam kelompok ini :-D

3) iklim dan cuaca
tinggal di negara tropis seringkali juga menjadi alasan mengapa seseorang malas berolah raga. gerah, panas, ngapain repot-repot keringetan, enakan di ruangan ber-AC dan baca buku, hehe. kalau cuaca dan iklim tropis menjadikan orang malas berolah raga, maka seharusnya tidak lagi ada alasan ketika hidup di negeri sub-tropis yang notabene dingin selama hampir 11 bulan dengan cuaca hangat cuma kurang lebih 1 bulan saja setiap tahunnya untuk tidak berolah raga, ya kan? tapi lagi-lagi cuaca dingin malah dijadikan alasan juga, karena ini itu jadi malas jogging, cuaca dingin di luar dan salju itu bahaya karena bikin jalanan licin #wuehehe.

4) olah raga itu elit dan mahal
alasan berikutnya mungkin karena kesan umum orang awam bahwa olah raga itu cuma untuk orang-orang kaya saja. selepas sekolah, mereka yang miskin ga usah sok-sokan deh ikutan jogging-jogging kayak ibu-ibu elit itu, apalagi main golf dan pergi nge-gym, wuihhhh keren bener :-) anggapan bahwa untuk berolah raga itu dibutuhkan uang yang banyak, harus mampu beli baju olah raga yang mahal dan keren, harus sanggup bayar iuran bulanan gym yang rata-rata memang mahal, menjadikan aktivitas olah raga selepas sekolah menengah menjadi barang elit, keren, mahal dan bahkan sering dikaitkan dengan status sosial seseorang. banyak yang menuliskan di twitter dan mengumumkan ke ribuan pengikutnya dengan bangga #have to go to the gym, working out! padahal seharusnya olah raga itu milik semua orang, bukan hanya kalangan elit saja. tapi entah mengapa fenomenanya menunjukkan sebaliknya.

mungkin itu saja dulu rangkuman mengapa orang menjadi malas berolah raga selepas mata pelajaran olah raga di sekolah menengah tak lagi diajarkan di universitas atau bahkan di tempat kerja atau di rumah :-)

pengakuan
alasan utamanku menuliskan artikel ini sebenarnya adalah karena sabtu kemarin aku baru saja membeli sebuah alat olah raga dari teman sekantorku. harganya cuma 50% dari harga resmi toko, karena kesalahan pengiriman dari toko tersebut ketika ia membeli alat yang sama, si toko mengirimkannya dua kali!!! temanku sudah berusaha mengembalikan kelebihan kiriman tetapi pihak toko yang berjanji akan mengambil barang tersebut dari rumah temanku tidak juga datang, dan sekarang sudah hampir 8 bulan berlalu. menurut hukum dagang di UK sini, jika di pemilik barang tidak juga mengambil dalam jangka waktu 6 bulan, maka kepemilikan berpindah tangan dari pihak pemilik pertama ke pihak penyimpan.

akhirnya temanku ini menawarkan alat ini ke aku dan aku membayarnya tanpa menawar lagi. 50% diskon sudah sangat bagus sekali karena kondisi barangnya masih baru dan kardusnya belum dibuka (harga resmi di situs amazon). lalu hari sabtu kemarin pun aku dan suami disibukkan dengan pemasangan alat baru ini. kami memutuskan untuk mengubah layout ruang perpustakaan di lantai bawah menjadi ruang olah raga dengan memindahkan meja kaca di pojok (lihat foto awal di postingan interior 2), supaya sepeda baru bisa nangkring di sana :-D

pojok ruang olah ragaku yang baru

kalau selama ini aku memang malas berolah raga dengan seribu satu alasan klise, kini aku punya motivasi untuk rajin mengayuh sepeda statisku yang baru. dilengkapi dengan program komputer untuk berbagai jenis rintangan seperti mendaki bukit, menurunkan berat badan, aerobik, dll, ada tempat untuk meletakkan buku (kalau mau mengayuh sambil membaca - bagaimana caranya ya?), dan ada juga tampilan denyut jantung, body test, dan lain-lain. keren sih, meski kata suamiku yang rajin pergi ke gym, sepeda ini termasuk jenis standar untuk gym rumahan jadi tidak sekeren sepeda kayuh di gym-nya #sialan.

tak apa, mungkin untuk ukuranku yang super duper malas berolah raga, sepeda statis ini cukuplah sebagai awal membiasakan diri untuk menjadikan olah raga sebagai bagian rutinitas hidup sehari-hari. mudah-mudahan sih langgeng dan penyakit akutku nomor satu tidak segera menghampiri dalam waktu dekat ini, yaitu penyakit cepat bosan! mudah-mudahan....




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

19 comments:

  1. Kalau menurutku sih, lari2 mengejar bus (atau angkutan umum lainnya) sudah termasuk olah raga. Hihihi... *ngikik*

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau dipikir-pikir dari jumlah energi yang dikeluarkan dan keringetnya sih, aku juga setuju Kim... ayo kita kejar Metromini ituuuuuhhhh, hahaha

      Delete
  2. buat saya niat yagn paling penting..... kalau tidak ga mungkin deh...dan jangan sekali sekali beli alat olah raga.. ga bakal di pakai hehehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener mas... tp kalau beli alat olah raga trus jadi termotivasi, bisa juga tuh dicoba, asal ga ngutang sih hahaha

      Delete
  3. semangat mbaaakk!!! semoga istiqomah kayuh sepedanya, haha... amiinn...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih Pettttt, hozzzzzz hozzzz hozzzz *ngos-ngosan ngayuh sepeda*

      Delete
  4. Bukannya malah lebih seru olahraga di luar rumah mba NE?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau di sini, olah raga di luar rumah sama kayak olah raga di dalam kulkas dinginnya... hehe

      Delete
  5. duh...ngomongin olahraga nih Nay...*minder*

    Dari dulu udah niat, tapi belum kesampaian...hihihi...
    Dan sempet sok keren beli treadmill juga Nay..seriusan...
    Kayaknya pernah aku posting juga tuh...

    Dan sekarang benda ituh udah turun kasta...dan menjadi gantungan keset...hihihi...

    Mudah mudahan nasibnyah sepeda itu tidak seperti punya ku yah Nay ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha aku jg minder biiii, emang ga pernah olahraga jugak hahaha...sok-sokan doank sih ngomongin olah raga, biar keren dikit gituhhhh... nanti aku intip lah postingan gantungan keset ituh hihihi. naga2nya sih tuh sepeda bakal jadi gantungan juga. cuma karena ga punya keset, kali ntar jadi gantungan baju kotor yak hahahaha

      Delete
    2. yah, karena dikau memaksa Nay...
      terpaksa lah aku kirim link nya disindang..
      http://erryandriyati.blogdetik.com/2011/02/08/30-menit-saja/

      sapa juga yang maksa yak?...hihihi...

      Delete
    3. hahahahaa segera ke Te Ka Peeeeeeeeeeee... thanks bibiiii *hugs*

      Delete
  6. Replies
    1. inih maksudnyah apah... LOL *tendang kulkas bibi achhhhh...kaburrrr*

      Delete
    2. kemaren inih blog mu suka rada susah di komen lho Nay...
      berapa kali udah komen panjang panjang...terus ilang ajah getoh...

      Mbok yah jangan sentimen gituh ama aku dong Nay!!!

      Delete
    3. oh yaaa??? aduhhh, syukurlah, jadi ga banyak yg bisa mencaci maki tulisankuh bwahahahahaa.... maap biii, ga sentimen koq, senti-women ajah deh xixixi... tapi rata-rata tuh yah, hampir semua blog gituh lhoh.. suka angot! ga google blog, ga detik blog, ga wordpress, suka ngadat. namanya juga angot2an kali ya speed internetnya hihihi.. mo di inggris juga suka gituh. aku sih kalo udah ngetik panjang2, biasa sebelum aku submit, kopi-pes dulu ke notepad, jadi kalau gagal submit ga nendang kulkas karena dongkol tulisan kerennya ilang, wuehehehehe.. gimana ideku ini? brilian kan??? *kaborrr*

      Delete
  7. Wuahh..ini dia nih..pas ngintip eh topiknya koq pas banget yang ada di hati..wkwkwkwk...

    Ceritanya kan Rachel dah mulai masuk TK B nih, Rin, trus kan dia pindah sekolah gitu..nah koq ya dapetnya syukurnya dalem komplek Angkatan Darat yang rumah2nya masih rumah jaman mess-mess dulu nan asri gitu..jadi agak berasa adem aja banyak pohon-pohon rindang dan lapangan gede ukuran lapangan bola standar. Serasa masuk ke dunia tersendiri yang teduh dan damai..hahaha..

    Nah, karena si punyil bungsu ini masuknya jam 7.30 pagi, walhasil aq sama kakaknya terpaksa ikut bangun pagi pula dan nungguin di sekolah karena cuma 2 jam doang tanggung buat pulang. Selama nunggu inilah muncul ide ikutan olah raga sama beberapa penghuni komplek yang getol jogging keliling lapangan tadi. Sampe ada yang khusus training buat atlet kayaknya, soalnya diikutin sama pelatihnya sampe mandi keringet segala..

    Tau dong, aq kan mbulet nih..secara kerjanya duduk terus dan kemana-mana males jalan kaki..hehehe..ini dia pas, sambil menyelam minum air deh..sambil nungguin anak ikut berjogging ria..positif toh?

    Pertanyaannya: Kira-kira klo tiap hari aq jogging keliling lapangan 10x berat badan q bisa turun ga ya?? Secara kemarin aja sebelum puasa baru lari 4 puteran sudah jajan ketoprak...hwahahahahaha....belom ngicip yang laen...

    ReplyDelete
    Replies
    1. whoaaaaaaa... kemajuan ini namanya, nungguin anak sekolah sambil jogging!!!! harus diberi piagam penghargaan nih ibu-ibu yang seperti ini, wuakakakakaka..... sip lahhhhh, lanjutkan!!! *halah*
      dengan jogging keliling lapangan, kan itu membakar kalori di tubuh kan yah, meski tergantung lama jogging dan seberapa cepat larinya, itu menentukan berapa kalori tubuh yang terbakar. ga banyak juga sih kaeknya. paling sekitaran 100-500 kalori.
      yg perlu diingat niiiiii:
      1) dengan melakukan jogging, jangan udah berasa sok sehat lantas berasa kudu menghadiahi diri sendiri dengan.... MAKAN KETOPRAK!!! bwahahahaaaa
      2) jogging yang cuma ngebakar 100-500 kalori itu sebenarnya cuma ngebakar kalori dari satu bungkus coklat batangan!!!! bayangkan kalo cuma ngurangi kalori 500, setelah itu jajan sate ayam yang kalorinya 1000. bukannya dengan jogging tambah langsing, malah tambah bengkak, wuakakakakaka
      benernya sih, jogging juga, tapi puasa juga!!! berat??? ya so pasti! katanya mo langsing, kudu kurangi asupan kalori (dengan puasa, tahan godaan untuk ga makan banyak maksudnya), dan bakar kelebihan di badan dengan jogging, no other way, like it or not! huihihihii...
      semangat ya Nyahhhhh... lanjutkan!!! awas kalo pake jajan ketoprak lagi hahahaha

      Delete
    2. Hiiikksss...dengan berat hatii..Laksanakan deh... ( bawa bekel dari rumah ) ^___^

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...