Thursday 19 August 2010

aku penderita OCD

setiap pagi ketika aku berangkat ke kantor, aku selalu mendengarkan siaran radio di belakang kemudi. satu pagi itu mereka membahas mengenai OCD (obsessive–compulsive disorder). sejak hari itu, aku yakin kalau aku adalah salah satu penderita OCD. untungnya penyakit yang satu ini tidak sampai membahayakan jiwa penderitanya. seakut-akutnya bisa jadi mungkin menderita stres, tapi mudah-mudahan stadiumku di tingkat yang aman-aman saja. dan sepertinya begitu.

singkatnya, OCD ini adalah penyakit terobsesi terhadap sesuatu. pengidapnya biasanya salah satu kepribadiannya adalah perfeksionis. secara teori, tak banyak yang aku bisa tuliskan mengenai penyakit ini. google dan bing tentu akan menyediakan lebih banyak jawaban daripada ilmuku. tapi yang pasti, aku punya koleksi kebiasaan yang aku tak bisa hindari untuk tak kulakukan, ataupun untuk mengabaikannya tanpa merasa terganggu. sungguh sulit rasanya.

source

beberapa contoh OCD-ku:

sepatuku harus tersusun dengan arah yang sama, di mana hak sepatu berada di satu bagian di rak, bukan acak. jika ada yang meletakkan tidak segaris, aku akan betulkan supaya enak dilihat mata

jika sedang bersih-bersih rumah dengan penyedot debu, aku akan mengejar terus ke setiap sudut karpet di rumah sampai tak ada debu sedikitpun yang terlewat. sampai-sampai kadang-kadang aku tak terlalu percaya lagi pada kemampuan penyedot debuku, akupun akan membungkuk dan memunguti debu-debu kecil itu satu persatu. sayangnya semakin dicari, semakin banyak yang tiba-tiba menjadi kelihatan. tentunya ini sangat melelahkan sehingga aku berusaha melakukannya hanya sebulan sekali

buku-buku dirak akan kususun sedemikian rupa menurut tinggi bukunya, dan menurut jenisnya. satu hilang, aku akan pusing mencari sampai ketemu

pewarna kuku akan kususun berderet menurut gradasi warna pelangi

aku suka jigsaw puzzle, makin banyak kepingnya, aku makin suka. terbesar sampai saat ini masih 1000 keping


berjam-jam bisa kuhabiskan hanya untuk menyusun semua pecahan uang koin menurut besar dan jenis mata uangnya, lalu menghitungnya

aku suka mendesain, membuat baju dan menjahitnya dengan tanganku sendiri. jika salah jahit, aku tak segan untuk membongkarnya dan memulai dari awal lagi

aku tak bisa tidur dengan warna sarung bantal dan selimut yang tidak serasi

dan seterusnya....takkan ada habisnya!

sisi positifnya, OCD ini akan menghasilkan sebuah kesempurnaan yang indah dan enak dilihat mata. sisi negatifnya, banyaknya waktu terbuang sia-sia karena terlalu terobsesi untuk mencapai kesempurnaan itu. menurutku, asal masih dalam batas-batas yang wajar dan tidak terlalu akut, aku melihat ini sebagai kelebihanku. semoga akan terus begitu.

4 comments:

  1. lha koq podo aku... ^_^
    berarti aku yo OCD nu... tapi OCD bojoku luwih parah.... ojo ojo Jeng Nay kie koyo bojoku... *_^
    piss girl.............. *_^

    ReplyDelete
  2. wekekeekkkk....okeh koq wong sing OCD..mugo2 ora terlalu parah ae

    ReplyDelete
  3. Kristi Handayani Lingga28 December 2013 at 06:41

    just the same with me mbak Nayarini ..!!! aku juga kena sindrom OCD.lol.
    apalagi ketika kuliah aku tinggal di dorm,, my roomate suka #geleng-geleng karena aku suka cerewet dikamar.

    btw, blog mbak sangat inspiring..!! pengen deh bisa kayak mbak. study abroad !! AMIN lah ya mbak, semoga aku bisa .. thanks for sharing mbak. GBU :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aminnnn, semoga bisa nyusul yah... OCD banyak bagusnya kok, lebih teliti dan perhatian sama hal-hal kecil :-)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...