Sunday 8 January 2017

jadi model

jadi gini...

dua bulan yang lalu kalau ngga salah inget, kantorku lagi sibuk berbenah. karena kami waktu itu mau meluncurkan produk terbaru yang selesai didesain dan siap dipasarkan secara komersial, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan peluncuran produk pun dipersiapkan. termasuk memperbaharui tampilan website perusahaan.

biasanya kalo udah urusan gini-gini tuh yang paling sibuk orang marketing deh.


sementara karyawan bagian kualitas kayak aku ini mah ga bakalan ngapa-ngapain, kerja aja seperti biasa. cuma karena kesibukan dadakan peluncuran produk itu biasanya orang-orang marketing pada gubrag gubruk jadi lebih sibuk dari biasanya, dan karena konsep penataan meja di kantor kami tuh open space, ya semua departemen jadi ikutan ngerasain juga kesibukan mereka. lha kan bisa kelihatan dari tempat duduk kami hehe.


biasanya pula, untuk keperluan pembaharuan website, pencetakan brosur baru, flyer promosi dll, mereka serahkan ke profesional yang udah ahli nanganin hal-hal begituan. termasuk manggil tukang foto profesional untuk jeprat-jepret produk baru yang akan dipasarkan.

karena ini bukan yang pertama kali, kami pun udah terbiasa kalo ada bapak-bapak pegang-pegang kamera pake lensa yang panjang dan segede gaban itu lalu lalang di kantor dan motret ini itu. karena biasanya si bapak sibuk sendiri, kami juga punya kerjaan masing-masing, ya kehadiran dia lebih banyaknya ngga kita gubris sih. biarin aja hehe.

sampe dua bulan lalu...

aku lagi kerja aja seperti biasa, ketak ketik ketuk di komputer, tiba-tiba si bapak yang bawa kamera keren ini sama seorang mas-mas temen kantor yang kerja di bagian marketing datang ke meja kerjaku. basa-basi bentar, si bapak lalu bilang gini, would you like to be my model for some photo shoots?

hah?! jadi model? mau difoto? nggak salah denger pak? hihi... #kaca_manaaaa_kacaaaa

melihat aku bengong, si mas-mas marketing pun ngejelasin ini itu panjang lebar tentang sesi pemotretan yang akan dilakukan tiba-tiba itu, dan apa peranku sebagai model di dalamnya, dan apa-apa yang harus kulakukan. semacam pengarah gaya dadakan gitu lah. setelah ngejelasin itu dia nanya, how? are you willing to participate and help us? tanyanya ketika aku belum juga mengiyakan mau jadi modelnya si bapak apa ngga.


tentu saja pertama-tama aku langsung protes gini: emang ngga ada yang lain apa yang lebih cakepan? haha #ngga_pede_mode_on. apa jawaban si bapak tukang foto ama si mas coba. yang cakepan? lhah makanya kami datang kemari...

ciehhhhh... aku pun langsung tersipu!

ya udah, kalau mereka berdua yang orang inggris tulen itu mikir dan sepakat kalo aku rupanya cukup cakep dan memenuhi syarat untuk jadi model meski aku sendiri bener-bener nggak yakin kalo aku cakep haha, akupun setuju.

kami bertiga pun lalu beranjak ke gedung sebelah untuk nyari satu orang calon 'korban' lagi yaitu karyawan bagian software (programmer). kali ini yang diminta adalah seorang programmer muda asal portugis yang sudah kerja di kantorku cukup lama juga, meski ngga selama aku. sama halnya seperti aku, ketika si mas programmer ini diminta jadi model, dia juga ngga pede haha. setelah diyakinkan dan dibujuk dikit, baru dia mau.

akhirnya kami berdua pun didaulat untuk akting pura-pura lagi diskusi serius seolah-olah ngejelasin ini itu sambil nulis-nulis di papan tulis, dengan pengarah gaya dari si bapak tukang potret untuk mendapatkan sudut pemotretan yang dia harapkan. beberapa frame pun diambil, cekrek cekrek cekrek.

kenyataannya, kami sebenernya maen tic-tac-toe game haha...


tak lama kemudian, selesailah sudah sesi pemotretan dadakan tanpa rencana sama sekali itu. padahal kalo dikasih tahu sehari sebelumnya kalo mau jadi model kan minimal aku pake baju terbaik dari rumah, rambut di-blow-dry dulu, dan juga pake make-up ya kan? lha ini jadi model kok modalnya ala kadarnya. payah lah model amatir nggak dibayar pulak hehe.

oh ya, si bapak tukang foto juga bilang, nanti dari begitu banyak foto-foto yang dia ambil, mungkin sebagian besar nggak akan kepake dan nggak bakal tayang, tergantung kebutuhan dan pas atau ngga nya foto yang ada dengan tema laman websitenya. jadi dia wanti-wanti, kalau ngga tayang jangan kecewa yah. dia juga bilang terima kasih berkali-kali karena sudah ngerepotin kami. hihi....oke deh pak. nggak papa namanya juga ngebantuin doank, jadi model sukarela.

seminggu kemudian, ada pengumuman lewat email kalau website perusahaan sudah diperbaharui.

nggak sabar, akupun buka-buka tautan website perusahaan buat nyari fotoku hihi. kata beberapa teman kantor lainnya yang juga diminta si bapak tukang foto untuk jadi model, rupanya memang banyak yang fotonya sama sekali nggak kepake, alias nggak tayang. aku juga nggak berharap banyak kalo foto-fotoku juga bakalan lolos sortir. eh rupanya aku salah, fotoku kepake satu! ini dia hasil pemotretan dadakan jadi model untuk website perusahaan. 

tapi kok, kelihatan beda aku yah, lebih sipit, hihi...

tautan ke website

8 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...