Tuesday 10 July 2012

tentang diaspora bag 1

sebelum aku mulai ngetik opiniku mengenai diaspora di postingan tentang diaspora bag 2, silakan lihat video di bawah ini terlebih dahulu.

http://www.youtube.com/watch?hl=en&v=ADE75Izwfdg&gl=US

di pertengahan video, duta besar indonesia untuk amerika, pak dino patti djalal memberikan beberapa data dan fakta mengenai para perantau indonesia di seluruh dunia, dalam bahasa inggris. di bawah ini adalah kurang lebih rangkumannya dalam bahasa indonesia (dengan sedikit modifikasi).

kongres diaspora ini adalah sebuah fenomena yang baru terjadi pertama kali dalam sejarah. seperti halnya sumpah pemuda di tahun 1928 yang hanya dihadiri oleh ratusan orang, juga proklamasi kemerdekaan yang juga tidak begitu banyak orang yang hadir pada waktu itu, tetapi semangat dan konsep yang diusung oleh fenomena-fenomena tersebut jauh lebih penting daripada jumlah berapa yang hadir. sama halnya dengan kongres diaspora kali ini.

dua hal yang sedang terjadi belakangan ini adalah fenomena bahwa para perantau indonesia di luar negeri atau para diaspora, kini sedang bangkit dan lebih mawas diri tentang keberadaan mereka, yang kedua adalah fenomena bahwa di tanah air orang mulai sadar dan mengapresiasi keberadaan para diaspora indonesia yang tinggal dan menetap di luar negeri.

saat ini, ada sekitar lebih dari 10 juta perantau indonesia yang menetap di luar negeri, lebih banyak dari perkiraan semula yang hanya sekitar 3.5 juta orang saja. angka 10 juta ini sepadan dengan jumlah penduduk seluruh negara austria atau swedia! jumlah diaspora indonesia di seluruh dunia lebih besar daripada jumlah perantau korea atau vietnam.

pendapatan per kapita mereka rata-rata 5 kali lipat pendapatan per kapita orang indonesia, bahkan di amerika, nilai tengah atau median pendapatan diaspora indonesia mencapai angka USD59,000 per tahun (sekitar 550 juta rupiah per tahun) per orang, lebih tinggi dari pendapatan per kapita penduduk amerika sendiri yang hanya USD49,000. dari angka ini, hampir sebanyak 7 milyar dolar (lebih dari 66 trilyun rupiah) terkirim ke indonesia setiap tahunnya! angka ini melebihi APBN kita di bidang pendidikan dan lainnya.

para diaspora indonesia mempunyai karakter unik. mereka manusia-manusia luar biasa. menguasai sampai 10 bahasa, berpikiran terbuka, berani ambil resiko, lebih kompetitif untuk bertahan hidup di negara lain, terpacu oleh kesempatan, dan sangat kuat serta kreatif. dua kelebihan utama mereka adalah, berotak cemerlang, dibuktikan dengan hampir 47% diaspora indonesia di amerika bergelar master S2 dan doktor S3. sementara angka di amerika hanya menunjukkan 27% saja. contohnya, pak sehat sutarja, yang mempunyai lebih dari 260 paten atas namanya. contoh lainnya, saat ini di Qatar, ada sekitar 6000 pekerja profesional indonesia.

kelebihan kedua, adalah pekerja keras. di philadelphia amerika, saat ini ada banyak para diaspora indonesia yang banting tulang demi menghidupi keluarga mereka di amerika dan di indonesia, meski mereka juga menghadapi berbagai kendala seperti masalah visa. namun rata-rata setiap pekerja bisa mengirimkan devisa sampai USD27,500 setiap tahunnya.

selain kedua hal di atas, ada begitu banyak lagi kelebihan para diaspora indonesia, antara lain mereka telah berhasil:
- memerangi kemiskinan
- menyelesaikan pertikaian
- mengurangi kebencian
- menghilangkan pandangan ekstrimis
- menghancurkan tirani
- menyembuhkan sakit
- menghancurkan ketidaktahuan akan pengetahuan
- serta memberikan harapan

kelemahan mereka saat ini adalah:
- mereka tercerai berai di berbagai negara
- mereka sering kurang percaya akan kemampuan diri sendiri
- sinis
- tidak terorganisir
- akibatnya banyak kesempatan emas yang hilang karena hal-hal di atas

untuk itulah, kongres diaspora indonesia menjadi momen yang sangat penting sebagai ajang bertemunya para perantau indonesia di luar negeri, dengan pihak pemerintah dan juga DPR, yang kini mulai membuka pintu lebar-lebar bagi para diaspora indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. pemerintah dan DPR perlu menyadari, bahwa para diaspora bisa punya dua identitas, tanpa kehilangan rasa bangga bertumpah darah indonesia. contoh nyata: ebrahim rasool, duta besar afrika selatan untuk amerika yang ada hubungan darah dengan indonesia dan merasa bangga.

menjadi perantau bukanlah semata persoalan setia atau tidak setia kepada bangsa, tapi merantau adalah persoalan kesempatan dan konektivitas, keselarasan budaya, pemerataan kesejahteraan dan kesuksesan. suksesnya para diaspora indonesia adalah kesuksesan kita semua. diaspora indonesia meski tak sebesar diaspora cina atau india yang berjumlah lebih dari 22 juta jiwa, saat ini ada sekitar 150 ribu di amerika dan yang paling banyak adalah di belanda, suriname, malaysia, australia dan afrika selatan.

diaspora indonesia di mana pun mereka berada, yang masih tetap WNI atau yang sudah berganti kewarganegaraan menjadi WNA, sudah membuktikan diri bahwa mereka bisa mengubah nasib mereka. meski jumlahnya masih terbilang kecil, namun sebuah kelompok yang kecil tapi berdedikasi tinggi pasti akan mampu merubah dunia! 

salam diaspora!
dino patti djalal




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

2 comments:

  1. wow betul juga ya..... saya baca ini langsung kebuka pikiran dan melihat fakta yang mengagumkan ini... rata rata orang indonesia di luar negeri adalha orang yang berprestasi.... hebat sekali.... semoga suatu hari bisa bermanfaat buat negara ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedikit koreksi atas komen anda mas Applausr: mereka SUDAH bermanfaat bagi negara koq mas, dan sudah sejak dahulu kala, bukan suatu hari nanti BARU BISA bermanfaat :-) salam diaspora #halah

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...