Friday 3 October 2014

wanita sadis!

lagi heboh soal gerbong wanita KRL di jakarta nih pemirsa. kayaknya mending ngebahas ini dulu deh ya daripada ngebahas ruu pilkada yang bikin 'cape deh' itu.
 
dari pemberitaan media, ada seorang ibu-ibu muda yang lagi hamil muda yang terjatuh dan sempat berdarah lalu dilarikan ke rumah sakit. gara-garanya, menurut media, karena si ibu muda tadi didorong-dorong dari belakang oleh penumpang lainnya sewaktu keluar dari gerbong kereta komuter jakarta-bogor yang memang selalu seperti ikan sardin dalam kaleng itu!
 
pada awalnya orang atau kita para pembaca pasti mikir, sadis amat sih penumpang yang ngedorong-dorong ibu hamil tadi, cowok apa cewek ya yang sadis itu. tega banget ngedorong wanita hamil, kurang ajar itu penumpang. sampai katanya ia keguguran lhoh, pemirsa. sedih kan.

eh, rupanya ia ada di gerbong khusus wanita lho. berarti yang ngedorong-dorong wanita juga donk yah, wadoh. kok bisa sih wanita berlaku sedemikian kejam terhadap wanita lain. lagi hamil pulak. etapi pagi ini sudah ada klarifikasi dari dokter sih, yang lagi-lagi kata media, ternyata darah si ibu muda tadi bukan berasal dari janinnya yang mengalami keguguran (phew, syukurlah), tapi dari kakinya yang terluka dan berdarah karena digencet-gencet di dalam gerbong.
 
doh! kapan sih indonesia bisa punya sarana transportasi umum yang rada manusiawi? hiks...

***
 
dulu banget, kakakku yang rumahnya di depok dan tiap hari naik komuter dari depok ke stasiun kota karena dulu kantornya di sunter, selalu punya cerita heboh dari pengalaman naik kereta setiap hari, dua kali pagi dan sore. bahkan sewaktu ia hamil sampai kandungannya mencapai usia 9 bulan 9 hari, ia masih naik kereta komuter lho. besok paginya, dengan santai ia melahirkan gitu, hehe.
 
tentu waktu itu belum ada yang namanya gerbong khusus wanita!
 
jadi bayangkan betapa seru dan hebohnya kalau lagi hamil tapi harus maen dorong-dorongan juga setiap hari melawan sesama komuter lainnya yang notabene campur aduk, ada pria ada wanita, ada yang muda dan kuat dan ada yang udah tua, ada yang bawa anak dan ada yang hamil.

aku aja yang ga pernah ngalamin cuma bisa meringis miris setiap kali melihat kereta komuter bogor-jakarta lewat dan melihat penumpangnya berjejal kayak sardin dalam kaleng gitu. amit-amit deh mending jalan kaki! ke jakarta kota? jauhhhh atuhhhhh! #lemes lalu pingsan
 
pernah sih sekali aku ngalamin naik komuter. ke mana dan dalam rangka apa aku sendiri sudah lupa, tapi waktu itu kayaknya aku nginep di rumah kakak di depok dan besoknya harus ke jakarta ngurus apaan gitu. jadi terpaksa ke sananya naik kereta.
 
aku masih inget banget, begitu pintu gerbong dibuka, penumpang langsung saling dorong berebutan masuk, padahallllll, di dalam gerbong udah ga ada sela lagi  karena udah penuh banget dari bogor. bayangkan, aku yang kecil mungil gini langsung tambah gepeng donk, didorong-dorong.

untung waktu itu ada bapak-bapak dari bogor yang bawa dagangan sayuran dan di depannya teronggok dua karung besar yang boleh aku duduki. baik yah. makasih ya pakkkk....#sungkem
 
kalo ga ada si bapak itu, pasti begitu keluar dari kereta badanku yang udah kurus kerempeng ini jadi tampang gepeng deh.

***
 
dari banyaknya keluhan kurang manusiawinya kondisi penumpang di gerbong kereta komuter tersebut akhirnya pt kai beberapa tahun yang lalu menyediakan gerbong khusus wanita. pertanyaannya sekarang adalah, apakah solusi ini menyelesaikan masalah?
 
dengan adanya pemberitaan mengenai ibu muda yang lagi hamil terjatuh didorong-dorong oleh sesama penumpang wanita lainnya tadi, kok jawabannya bisa jadi 'enggak' ya.
 
karena lalu media ramai memberitakan kisah-kisah para komuter wanita yang biasa menggunakan gerbong khusus wanita, dan rata-rata keluhan mereka sama, yaitu gerbong wanita itu rupanya lebih sadis daripada gerbong umum lho pemirsa.
 
jelegerrrrr! halilintar menyambar! shocking!!! #lebay
 
aku jadi kepikiran sih. apa bener ya wanita itu memang lebih tegaan terhadap sesamanya dibandingkan kaum pria terhadap sesamanya, atau terhadap para wanita?
 
karena banyak yang bilang kalau wanita-wanita yang ngeluh ke media ini justru mending memilih untuk naik gerbong biasa, di mana malahan banyak para pria yang mengorbankan tempat duduk mereka untuk para wanita ini dibandingkan kalau mereka naik ke gerbong yang khusus wanita.

mungkin karena secara naluriah pria melihat wanita sebagai sosok yang lebih 'lemah' dan harus dilindungi gitu? entahlah.
 
lalu akupun iseng-iseng ngegugel pertanyaan, apakah wanita memang kodratnya lebih tega terhadap sesamanya, dibanding kaum pria terhadap sesamanya? rata-rata jawabannya 'iya' lho pemirsa. silakan gugel sendiri deh, pake bahasa inggris tapi yah, biar banyak nemu link-nya hehe.
 
forum internet yang memang tidak serta merta mewakili 'kebenaran', tapi minimal dari apa yang para pemakai internet ceritakan, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa kaum wanita itu cenderung melihat wanita lain sebagai saingan jadi sebisa mungkin kudu disingkirkan! nah lo... #hihi
 
eh ini dari hasil aku gugling lhoh yah. bukan pendapatku pribadi. dan katanya lagi, sementara kaum pria secara naluriah tidak pernah punya pemikiran seperti itu, bersaing dengan sesama pria lain.
 
kalau yang ditulis orang-orang di internet itu bisa kita jadikan rujukan dan dianggap 'benar' meski bukan berarti benar absolut, jadi wajar saja kalau di gerbong wanita, tingkah laku penumpang wanita terhadap wanita lain cenderung lebih tidak toleran, lebih tegaan, sampai ada yang bilang lebih sadis, dan banyak cuek bebek ga peduli terhadap ibu hamil atau ibu yang bawa anak.

***

lack of empathy, lack of sympathy.

kalau mereka sudah nyaman duduk ya duduk saja. toh sebagai wanita mereka merasa berhak untuk duduk karena mereka mungkin merasa kaum wanita itu kaum yang lemah jadi harus duduk, gitu kali yah.
 
atau mungkin juga mereka memang belum ngerasain hamil atau punya anak, jadi ya itu tadi, mati rasa jadinya terhadap wanita lain yang lebih membutuhkan tempat duduk.
 
lain halnya di gerbong umum, kaum pria biasanya mengalah dan memberikan tempat duduknya untuk penumpang wanita meski dia ga lagi hamil atau ga bawa anak, hanya karena si pria merasa lebih 'kuat' berdiri. meski dalam sejarahnya, banyak juga kejadian tidak menyenangkan terjadi di gerbong umum yang menyangkut pelecehan seksual dll itu.
 
kembali ke gerbong wanita...
 
kalau awalnya gerbong khusus ini ditujukan agar para penumpang wanita merasa lebih nyaman karena berada di dalam gerbong khusus dengan para sesama wanita lainnya, harapan bahwa mereka akan lebih toleran dan saling menjaga satu sama lain, saling melindungi sesama wanita lainnya, saling memberikan tempat bagi wanita lain yang sedang hamil, memberikan tempat bagi wanita lain yang terlihat kerepotan membawa anak, atau wanita yang terlihat lebih tua dan lebih membutuhkan tempat duduk dibandingkan mereka yang lebih muda dan tentunya lebih kuat secara fisik meski dua-duanya sama-sama lelah setelah seharian bekerja dan harapan-harapan baik lainnya, sepertinya tidak akan pernah terwujud.
 
kalau memang benar kaum wanita itu ternyata lebih sadis terhadap sesamanya, sepertinya harapan-harapan tersebut hanya tinggal angan-angan belaka. hmm.... au ah elap!
 

9 comments:

  1. Gerbong wanita itu ada kan karena niatnya ingin melindungi wanita dari ancaman pelecehan seksual. Karena ya sudah jadi rahasia umum di KRL suka ada laki-laki jahil, apalagi pas KRL sedang padat-padatnya. Bahkan, pernah ada kasus seorang wanita begitu turun dari KRL, rok belakangnya sudah basah karena sperma.

    Begitu tahu kejadian kemarin itu aku juga sebal dan kesal, Mbak. Manusia-manusia di gerbong KRL itu memang kebanyakan lack of empathy dan lack of simpathy. Aku gak mau mengeneralisasi wanita lebih kejam atau lebih sadis ya ketimbang pria. Atau wanita menganggap wanita lain itu adalah saingannya. Karena, to be fair, pria pun juga begitu.

    Kemudian, aku berpikir begini... Berani sekali dan luar biasa wanita-wanita hamil yang tetap naik KRL atau transportasi umum lainnya di saat jam-jam padat. Gencet-gencetan, harus desak-desakan, dan itu kan mengancam diri mereka sendiri sebetulnya. Tapi, ya, aku juga ingat gak semua wanita punya duit lebih untuk naik taksi atau bisa diantar jemput pake mobil oleh suaminya. Maka, transportasi umum masih tetap jadi pilihan. Jadi ya opsi paling memungkinkan adalah apalagi kalau bukan "memanusiakan" transportasi umum? Maksudnya, bagaimana caranya KRL dan transportasi umum lainnya itu bisa lebih aman dan nyaman untuk semua penggunanya, terutama untuk ibu-ibu hamil, anak-anak, dan para lansia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Caranya supaya nyaman ga cukup dg pembangunan atau penambahan infrastruktur saja. Mental para pemakainya juga harus direvolusi, agar lebih ada empati dan simpati. Berkaca pada negara2 maju yg transportasi umumnya bagus, reliable dan nyaman tp terjangkau tarifnya, mental masyarakatnya sudah 'maju' juga. Maka ga heran gerbong khusus wanita ga ada di negara tersebut karena pelaku pelecehan akan berpikir seribu kali sebelum bertindak. Kuncinya infrastruktur memadai, mental pemakainya terdidik, dan hukum ditegakkan untuk perlindungan dan kenyamanan semua pihak. Hasilnya publik bisa menikmati sarana transportasi umum dg aman, nyaman dan tertib meski campur aduk cowok cewek. Satu dua kasus kejahatan hanya anomali dan hukum selalu menindak tegas pelaku. Study case, London underground :D

      Delete
    2. Nah, itu juga PR kita, Mbak. Mental para pemakai juga memang harus diubah. Meski transportasi umumnya diperbanyak dan dibikin jadi lebih baik, tapi kalau mentalnya masih belum berubah ya susah. Tapi, melihat pengguna KRL dulu dan yang sekarang sudah agak berubah sih, Mbak. Dulu pengguna KRL banyak yang gak mau beli tiket. Malah sampai naik ke atap kereta. Sekarang pengguna KRL dipaksa untuk beli tiket kalau mau pakai KRL. Dipaksakan memang, tapi ya setidaknya itu langkah awal untuk mengubah mental, yang tadinya tidak mau bayar sekarang menjadi mau dan sadar diri untuk bayar. Mudah-mudahan ke depannya para pengguna transportasi umum lebih tepa selira. *halah, apa sih*

      Delete
    3. Kalo perlu pake smart ticketing atau e- ticket kayak jalan tol yah :)

      Delete
  2. NGERIIIII! Keretanya juga kurang banyak sih.

    Aku juga pengguna commuter Line, dari pengamatanku sih, penumpang perempuan itu kayaknya pantatnya pada berat-berat. Kayak pengen duduk banget gitu! Padahal masih muda dan nggak hamil. Kan ada satu baris kursi, bisa muat 7-8 orang duduk. Tapi itu udah penuh, nah ada Mbak-Mbak masuk ke kereta, minta kita mepet-mepet, biar dia bisa duduk... sambil bilang, saya turun Depok Mbak (which is masih jauh). Ya trusss?

    Kemarin sekali ada bapak-bapak sudah tua rentaaa, 70an ada kali, ngasih tempat duduknya ke akuuu, karena ngeliat bawaanku banyak banget. Sebenernya, aku gapapa berdiri, mau bilang gapapa eh bapaknya dah berdiri duluan. Aku baru mau duduk, eh ada ibu2 di belakangku nyerobot langsung duduk gitu aja cepet banget. Trus aku mau turun... si bapaknya masih lesehan duduk, ternyata belum turun juga dia. Hiksssss...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahhh ternyata beneran ya Una, penumpang cewek itu pada tegaan, hiksss! Seru juga yah crita2 pelanggan komuter. Itu si ibu yg nyerobot tempat dudukmu kudu disumpahin tuh biar pantatnya tambah berat, hihihi..

      Delete
  3. Seumur hidup baru sekali aku naik kereta api mbak...itupun masih jaman SMU....
    Tapi kalau lihat di TV gitu ngeri sih ketika masuk KA berebutan gitu....
    Selain PT KAI menyediakan kereta yg layak, masyarakatnya ini jg harus belajar antre, belajar saling menghargai, belajar berbagi.... habis sekarang gak ada pelajaran P4 sih... jd pada brutal-brutal gitu...ngakunya bernegara yg adil & beradap tp gak punya adap....duhhhh ngeri....
    Paling aman naik onthel sj kali...gempor tapi yah..... hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha kok ujung2nya gempor, lol...naik onthel meski aman, selain gempor juga lamaaaaa nyampenya mak. Lol... Eh P4 ga ada lagi yah? Itu yg dulu suruh ngapalin 36 butir kan? Masih apal ga mak? Hihi

      Delete
    2. Masih tp dikit mbak... Karena dipkai hafalan bumbu2 masakan...
      Setiap hari harus praktek & ujian, ntar kalau salah gak dikasih uang belanja sm si tuan... hihihi

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...