tag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post7595460408080761214..comments2023-07-21T10:40:54.933-07:00Comments on Otakkukusut: anak harapanNayarinihttp://www.blogger.com/profile/18280093965955912495noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-54341349533984878922013-07-29T01:44:03.269-07:002013-07-29T01:44:03.269-07:00alloooo... wah lama ya kita ga saling berkunjung d...alloooo... wah lama ya kita ga saling berkunjung dan bewe, hehe... pa kabar dik Pety? hihi... yah sebagai orang indo yg tinggal di indo memang lebih baiknya begitu dik Pety, lebih aman. daripada beda sendiri pasti kena hujat masyarakat hehe :-)... indonesia gitu lhoooo... jd kepikiran gini deh, kalau seluruh penduduknya yg 240 juta itu berdoa bareng2 semoga para koruptor tobat (trutama para ortu yg anaknya korupsi hihi), harusnya manjur donk yah... trus negara kita bebas KKN deh, trus kesejahteraan rakyat membaik deh... tp kenapa korupsi msh ada aja yah :-DNayarinihttps://www.blogger.com/profile/18280093965955912495noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-15278878835177415752013-07-28T14:58:17.195-07:002013-07-28T14:58:17.195-07:00kalo aku sih tetep prefer mendoakan beserta rincia...kalo aku sih tetep prefer mendoakan beserta rincian di belakangnya, (yang kata mbak) khas orang Indonesia :)<br />masalah terkabul/ gak, urusan Tuhan, dan juga doa itu selaras nggak sama doa orangtua si anak sendiri. Kalopun yang didoakan orang2 tidak sesuai kenyataan di kemudian hari, asal masih pada koridor kebaikan, ya oke-oke saja. Kalopun anak itu ternyata jadi "jahat", ya kita doakan (lagi) biar segera tobat :D :DPety Purihttps://www.blogger.com/profile/02395155817939178003noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-51222500477279751482013-07-23T15:25:47.206-07:002013-07-23T15:25:47.206-07:00jadi pertanyaan gw ke elu nih Min... koq lu masih ...jadi pertanyaan gw ke elu nih Min... koq lu masih bangun sih jam segini Nek?!!! hahaha... yah begitulah ada positif negatifnya semua budaya di mana-mana mah yah... kalo gue sih ambil yg enaknya aja :-) *tahu banget lah maksud elo, kan kita satu aliran* hihiNayarinihttps://www.blogger.com/profile/18280093965955912495noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-36617350782158981822013-07-23T15:22:13.024-07:002013-07-23T15:22:13.024-07:00Nyambung lagi, Bu. Secara spesifik, menurut gue or...Nyambung lagi, Bu. Secara spesifik, menurut gue ortu AF adlh korban budaya berpikir masyarakat Indonesia tercinta. Masalahnya masyarakat di Indonesia punya pola pikir yg cenderung memandang bibit, bobot dan bebet. Siapa ortunya, gmn masa lalunya jadi dasar penilaian kenapa mrk setelah dewasa jd begini dan begitu. Jadi klo seseorang berprestasi atau bermasalah selalu (kembali) dihubung2kan ke ortunya atau masa lalunya. <br /><br />TAPI ITU JUGA TERJADI DIMANA-MANA, KAN?! Wkt Obama terpilih jd presiden...di media banyak ditulis ttg masa2 kecil, muda, keluarga, dll. Yg baru2 ini pemain Glee meninggal, jg muncul tulisan ttg masa2 sekolahnya, ortunya. <br /><br />Dalam hal balas budi thd ortu, gue sepakat dg elo. Anak2 gue ga punya utang apa2 kepada gue, kaena suatu saat mrkpun akan membesarkan dan mendidik anak2 mrk. Mrk punya tanggung jawab utk mrk sendiri dan anak2 mrk di kemudian hari. Masalah mrk mau ngurus kita atau ga di kemudian hari bukanlah kewajiban mrk. Walaupun begitu gue akan tetap bantu ortu gue sebaik mungkin, Bu. Soale manula di Indonesia (spt ortu gue) tdk mendapatkan fasilitas spt manula disini. Loe tau lah maksud gue ;-)<br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-58786424273383015942013-07-23T15:02:18.488-07:002013-07-23T15:02:18.488-07:00setuju Min, makanya aku tulis nanti setelah 20 tah...setuju Min, makanya aku tulis nanti setelah 20 tahun lagi bisa ga kita kasih anak kita sayap supaya mereka bebas pergi kemana mereka mau? jangan2 kita kasih sayap tapi masih diiket pake tali rafia hahaNayarinihttps://www.blogger.com/profile/18280093965955912495noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-32796131898520941562013-07-23T14:47:02.512-07:002013-07-23T14:47:02.512-07:00Rin, menurut gue (secara pribadi) sebenarnya prins...Rin, menurut gue (secara pribadi) sebenarnya prinsip memberikan kebebasan kepada anak hrs sesuai porsinya. Pertimbangannya adalah usia, pengetahuan, pengalaman dan tingkat kematangan mrk. Misalnya di benua ini, selama anak kita blm memasuki 17 atau 18 th, kita masih hrs bertanggung jwb utk setiap perbuatan mrk, klo mrk bermasalah ortu yg diminta tanggung jawab. Itu berarti s.d usia tsb kita masih hrs memberikan batas kebebasan dan yg terpenting kontrol atas penggunaan kebebasan tsb. Artinya s.d usia 17 atau 18 th, bagaimana seorang anak jadinya masih tergantung ortunya. Setelah melewati usia tsb, barulah setiap perbuatannya merupakan tanggung jawab anak kita tsb. Bagian kita sebagai ortu hanya memberi akar (dlm arti s.d usia 17 atau 18 th), setelah itu kita hrs kasih mrk sayap utk terbang kemana mrk mau. Nah klo AF sekarang bermasalah, itu bukan salah ortunya ...tapi AF nya sendiri. Ortunya sdh kasih yg terbaik utk dia. Kecuali klo AF melakukan perbuatannya ketika dia berusia 15 th, baru deh kita bisa dg jelas2 menyalahkan ortunya. Menurut gue dimana-mana (tanpa batas agama,negara, dll) mendidik, menolong, mengarahkan, mendampingi dan mengontrol kegiatan dan penggunaan kebebasan anak (dlm text ini) s.d usia 17 atau 18 th adalah tanggung jawab orang tua. MindoAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-6442551287418891252013-07-23T14:08:50.726-07:002013-07-23T14:08:50.726-07:00bu marini, iya tumben rajin ngetik nih komennya pa...bu marini, iya tumben rajin ngetik nih komennya panjang-panjang hehehe... memang parenting itu challenging ya bu, banyak seninya dan banyak lika-likunya. beda jaman beda pandangan, makanya biar sudah diniatin parenting gaya ini, bisa jadi pas harus ambil keputusan tiba-tiba nanti ganti gaya... ujung-ujungnya sih sebagai orang tua ya tetap saja ga sreg yah kalau anaknya beda jalur nantinya... kita lihat saja nanti yah bu, masih lamaaaaa....heheNayarinihttps://www.blogger.com/profile/18280093965955912495noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9198940470092188380.post-4630904285121256802013-07-23T10:39:13.604-07:002013-07-23T10:39:13.604-07:00saya rasa sih, mbak, orang tua yang berharap agar ...saya rasa sih, mbak, orang tua yang berharap agar anaknya nanti ketika besar jadi begini dan begitu, itu ada dimana-mana, baik di negara barat, timur, selatan, atau utara. maksud sy ya baik di inggris ataupun di indonesia. menurut aku sih itu udah sifat natural dari orang tua. Parenting style pun ada bermacam2 versi, tiap versi mengklaim dirinya yg paling bagus. bahkan setiap dekade, selalu muncul versi2 baru parenting berdasarkan penelitian ini dan itu. dulu cara ini dibilang bagus, eh skrg dibilang cara tersebut tidak bagus. Parenting style kebanyakan orang barat, ada bagusnya dan juga ada yang tidak bagus (menurut saya). parenting style kebanyakan orang timur/indonesia juga sama, ada yg bagus dan ada yang tidak bagus (menurut saya juga). Karena saya beragama islam, selalunya tips parenting yg sy dapat, selalu saya kaitkan dg parenting style menurut islam. orang lain ya mgkn lain lagi caranya. waduh, maaf mbak, komennya kepanjangan. untuk mbak, welcome to the parenting world, yang selalu penuh dengan kejutan yang tak terduga.....Ma Ri Nihttps://www.blogger.com/profile/06320357331754180471noreply@blogger.com