Tuesday 16 December 2014

bule hunter

belakangan ini memang fenomena bule-hunter makin marak saja, pemirsa.

apaan sih bule-hunter maksudnya? ah kayak ga tau aja. itu lho, julukan buat para cewek (terutama ras asia) yang hobinya tiap hari tiap jam tiap menit dan tiap detik #lebay kerjaannya sibuk nguber-nguber para cowok bule. atau sibuk ngerayu temen-temennya yang tinggal di luar negeri minta dicariin kenalan atau minta dicariin suami bule! #uhuk

penginnya sih ga mau bikin tulisan bernada nyinyir. tapi gara-gara kasus jessica - ludwig nih lagi rame, jadi gatel pengin ikutan ngebahas dari sudut pandangku yang juga sesama wanita indonesia yang bersuamikan seorang bule!

asyik kan topiknya? :-p

cewek-cewek asia pada khususnya, memang makin banyak yang dapet julukan dan jadi pelaku bule-hunter, baik yang versi off-line (berburu bule dengan kopi darat) maupun yang versi online. karena  sejak sosial media kayak twitter dan fesbuk booming, jarak antar negara cuma sejauh klik-an mouse komputer dan ketukan keyboard doank.

tapi kalo lalu berakhir ricuh kayak jessica-ludwig gimana donk? yang satu kekeuh merasa udah pernah nikah sama si bule yang katanya masih turunan ningrat di jerman, eh yang bule-nya tetep kekeuh merasa ga pernah nikahin si cewek asia ini. entah apa alasan sebenernya hanya mereka yang tahu. padahal anak hasil hubungan keduanya udah lahir lho! nah.....

berabe kan? ribet kan? pusing kan? #halah

***

aku ga akan bahas kasus jessica-ludwig lebih panjang lagi deh ya, aku cuma pakai sebagai contoh pengantar atau pembuka postingan aja. karena emang aku ga tau apa-apa, cuma taunya sebatas dari baca-baca berita doank. dan bukan berarti aku 'nuduh' jessica itu bule-hunter lho yah.

kasus mereka cuma sebagai salah satu contoh dari rumitnya permasalahan yang mungkin timbul dalam menjalin hubungan dengan pria asing, dalam hal ini bule. itu saja benang merahnya. dan mudah-mudahan kasus jessica-ludwig cepet beres deh, kesian bagi pihak-pihak yang dirugikan. apalagi bagi si anak yang masih ga ngerti apa-apa. makanya para cewek kudu hati-hati ya, jangan asal bule ga pake liat kiri kanan maen tubruk aja!

lanjut....


pertanyaannya sekarang:

1) mengapa fenomena bule-hunter terjadi?
2) apa dampaknya terhadap tata kehidupan sosial di timur dan di barat?
3) bagi pengamat umum, bagaimana menyikapinya?
4) bagi pelaku, apa saja resikonya?

mari kita bahas satu persatu :-)

***

1) mengapa fenomena bule-hunter terjadi?

menjawab pertanyaan simpel ini ternyata ga gampang lho (kayaknya bakal panjang postingan ini rek...).

dan jawabannya pun bisa bermacam-macam, tergantung siapa yang ngejawab, tergantung dari latar belakang si pemberi jawaban, dan tergantung pada beberapa macam sudut pandang. tapi karena ini blog-ku sendiri, ya jawaban ini menurut sudut pandangku yah, pembaca dilarang protes! hehe....

menurutku, cewek asia lebih tertarik pada cowok bule karena beberapa hal. antara lain, karena gencarnya amerikanisasi atau western-isasi.

dari kecil kita udah dicekoki budaya asing terutama dari amerika sana dengan film-film hollywoodnya, dan cerita mengenai para tokoh superhero yang hampir semuanya berasal dari ras kulit putih kaukasia, atau dalam bahasa kita disebut ras bule. otak kita udah lama dicuci dan dicekoki anggapan kalau cowok bule itu jantan, ganteng, hebat, penuh cinta, romantis, gagah, heroik, gitu-gitu deh, cowok impian lah pokoknya, padahal ga 100% bener. semua juga dah tau kan.

tapi coba tanya, berapa dari kita yang ga tergila-gila sama tokoh superman, spiderman, lalu aktor-aktor ganteng semacam tom cruise, brad pitt, george clooney yang memang katanya bikin klepek-klepek cewek-cewek di seantero dunia. kalo aku sih tetep idolaku cuma mc gyver poreper! haha..

fenomena ini terjadi jauh sebelum booming k-pop dan drakor (drama-korea) lho yah. kalo sekarang cewek-cewek asia lebih klepek-klepek sama opah-opah dari korea ya itu memang ada sedikit pergeseran terhadap fenomena alam ini. jadi anggap saja ini anomali #halah :-p

tapi secara obyektif, fenomena bule-hunter ini memang benar-benar nyata berdasarkan hasil penelitian yang akan aku bahas di bawah ini.

mari sama-sama perhatikan gambar berikut.



tautan sumber asli, silakan dibaca-baca kalau mau:
http://qz.com/149342/the-uncomfortable-racial-preferences-revealed-by-online-dating/#
http://www.npr.org/blogs/codeswitch/2013/11/30/247530095/are-you-interested-dating-odds-favor-white-men-asian-women

studi atau penelitian ini dilakukan terhadap 2.4 juta pengguna internet. caranya dengan mengisi sebuah aplikasi dan merespon ketertarikan para pengguna terhadap profil pengguna lainnya untuk ajakan berkencan. jadi meski ini bukan penelitian formal, tapi hasilnya bisa diandalkan untuk melihat betapa fenomena bule-hunter ternyata bukan hanya isapan jempol belaka.

menurut penelitian ini, data menunjukkan bahwa perempuan asia memang lebih tertarik kepada laki-laki kulit putih. bukan cuma asia ternyata, tapi perempuan kulit putih dan latin pun ternyata lebih tertarik pada cowok bule! cuma perempuan kulit hitam yang hanya tertarik pada sesama laki-laki kulit hitam juga.

kebalikannya, dari sudut pandang laki-laki dan selera mereka terhadap perempuan (doh 'selera', kok kedengerannya seperti promosi mie instant yah, haha), ternyata cewek asia itu memang ras paling favorit lho. bolehlah kita berbangga #kipas-kipas cantik. karena ternyata para cowok di dunia baik ras putih, hitam maupun latin itu cenderung tertariknya sama cewek asia, kecuali cowok asia sendiri yang justru malah lebih tertarik sama cewek latin! dasar pengkhianat, hahaha....

eh tapi kesian sih sebenernya cowok asia sama cowok latin itu ternyata kurang peminat! huhu... mungkin karena lee min ho sama enrique iglesias ga ada di profil situs kencan itu sih yah, bwahaha..... colek bibi titi teliti, maap ya bi, nama 'pacarnya' dikutip! :-p

***

selain karena masalah selera dan ketertarikan rasial tadi, beberapa hal lain yang melatarbelakangi terjadinya fenomena bule-hunter ini antara lain adalah adanya ketertarikan perbedaan budaya. maksudnya, orang lebih cenderung tertarik untuk mengetahui budaya asing dibandingkan berkutat dengan budayanya sendiri. dengan mencari pasangan yang berasal dari ras lain, maka perbedaan budaya justru malah menjadi daya tarik tersendiri.

menurutku lho ini!

selain itu, alasan kenapa ras perempuan asia lebih cenderung memilih pasangan dari ras kulit putih, adalah karena budaya patriarki yang pelan tapi pasti semakin ditinggalkan di dunia timur. perempuan jaman sekarang lebih tanggap terhadap isu kesetaraan gender, lebih berpendidikan dan aktif mengikuti perkembangan teknologi.

maka jika laki-laki asia masih banyak yang konservatif dan berpandangan kalo perempuan itu statusnya lebih rendah dibanding laki-laki, si perempuan pun tak lagi berminat untuk menjadikannya calon pasangan hidup! #hihi

anggapan ini didukung oleh banyaknya opini mengenai hal serupa di internet. beberapa di antaranya bisa dibaca di sini, sini dan sini. tautan yang terakhir itu laporan studi resmi lho, dari lund university di swedia. silakan dibaca kalo penasaran, 61 halaman all in english! LOL. atau kalo ga, gugel aja 'asian women white men', pasti nemu banyakkkkk banget yang ngebahas soal ini. pasaran lah temanya :-p

topik bule-hunter ini juga ternyata sudah pernah dibukukan lho. meski aku ga punya bukunya dan blom baca isinya. tautannya ada di sini http://bulehunter.com/, profil penulisnya pernah dimuat di jakarta post di sini (in english) dan di sini (bahasa indonesia). banyak tautan senada mengenai topik ini juga. tapi kenapa urusan yang dibahas sampe ke masalah ranjang sih, horor deh! lol...

#abaikan... mari fokus ke postingan ini saja!

fenomena bule-hunter menurutku juga terjadi karena adanya perubahan dan pergeseran nilai-nilai karena derasnya arus globalisasi.

sejak dimulainya masa perbudakan, lalu kolonisasi di mana kaum kulit putih itu selalu menjadi penguasa dan penindas, lebih tinggi status sosialnya; sementara kaum kulit hitam itu dulunya budak, paling bawah status sosialnya terlepas dari sekarang banyak tokoh kulit hitam yang jadi pemimpin dunia seperti obama, nelson mandela, atau selebriti terkenal seperti jimmy hendrix, michael jackson, samuel l jackson dll; menurutku juga ikut andil kenapa cowok kulit putih itu paling diminati dan ras kulit hitam itu paling sepi peminat.

yang terakhir, juga anggapan bahwa ras kulit putih itu ras unggulan.

jadi kalau bisa nikah dan punya keturunan dari ras ini meski ga 100% tapi campuran atau blasteran, orang menyebutnya nikah sama bule itu 'memperbaiki keturunan'. ya kan, ya kan? jadi beramai-ramai deh pada jadi bule-hunter!

***


ilustrasi dipinjem dari sini

2) apa dampaknya terhadap tata kehidupan sosial di timur dan di barat?

dampaknya banyak!

imigrasi tentunya. perpindahan ras dari satu tempat ke tempat lain. dampak negatifnya, bermunculan agen biro jodoh dan perdagangan manusia! jadi para cewek yang tergila-gila pengin punya suami bule, kalo ada tawaran di internet atau ajakan mau dicarikan suami bule, jangan mau. bukannya dapet suami beneran itu, tapi mau dijual ke bule ga bener. hati-hati ya....

dampak negatif yang lain, adalah jika tiap ras cenderung mengeksploitasi kebiasaan-kebiasaan buruk dari kedua budaya seperti misalnya orang barat yang biasa berbudaya on-time jadi jam ngaret, dan orang timur yang biasanya hidup bersih, alim dan alcohol-free sejak jadi bule-hunter berubah jadi suka minum, ke diskotik, mabuk-mabukan dan seks bebas! orang bilang jadi lebih bule dari bule-lah #amit-amit

dampak positifnya juga ada tentunya.

dengan makin banyaknya pasangan kawin campur, makin beraneka ragam persilangan ras yang katanya malah bisa menghasilkan bibit unggul lho. katanya sih.

menurut teori genetika, percampuran dari kedua ras yang cenderung berlawanan itu biasanya akan menghasilkan anak yang lebih pintar dan berbakat. bener ga sih, embuh! mari kita lihat contoh nyata. penyanyi mariah carey dan leona lewis itu ayahnya hitam ibunya putih. barack obama juga bapaknya kulit hitam afrika, ibunya kulit putih kanada. mungkin ada benarnya juga yah :-)

trus cinta laura yang separo indonesia, separo jerman? hmm...silakan dikomen sendiri.

***

3) bagi pengamat umum, bagaimana menyikapinya?

menyikapi maraknya fenomena bule-hunter ini mudah kok pemirsa. cuekin saja, hihi...

maksudku, jangan terlalu nyinyir juga gitu lho #toyor_diri_sendiri. pelaku bule-hunter kan juga manusia. dan sebagai sesama wanita, kalo bisa justru kasih masukan dan pencerahan atas kegalauan hati para bule-hunter yang sedang tersesat di rimba pencarian yang agak-agak ga jelas karena hidupnya sedang dirundung gundah gulana yang tak berujung ini #apa sih jadi ter-vickynisasi gini #jijay.

apalagi kalau si pengamat juga termasuk salah satu yang mengalami seperti aku, yang jadi merasa pengin ngasih pencerahan ke para bule-hunter ini supaya ga terlarut-larut tenggelam dalam fatamorgana #halah.

meski ga bisa dibilang sebagai pelaku bule-hunter, tapi minimal aku tahu persis kehidupan nyata para bule, jadi masukan dan pencerahan yang kutulis ini bukan sekedar isapan jempol dan mungkin bisa bermanfaat lah ya.

lho kok bukan bule-hunter sih? kan suaminya bule?

ya ga semua yang bersuami bule itu pelaku bule-hunter atuh. karena meski suamiku bule, aku ga pernah hunting dia tuh, alias dianya yang dateng sendiri menawarkan cintanya #hihi. lagipula sebutan bule-hunter itu perlu memenuhi beberapa kriteria, antara lain:

1- pelakunya mencari mangsa bule karena bulenya jumlahnya jarang, makanya disebut hunting. contoh, fenomena bule-hunter tumbuh subur dan kebanyakan ada di kota-kota besar di asia, di mana bulenya memang cuma ada beberapa (kebanyakan statusnya expat), sementara cewek yang rebutan si bule atau hunting buanyakkkk.... lha kalo aku hidup di negeri bule lalu ketemu suami bule, ya namanya ga hunting lah, wong bule-nya ada di mana-mana, ngapain pake acara hunting segala. ada juga malah aku yang di-hunting sama para bule itu #ihiyyyy.... kaeknya sih justru aku yang jadi korban fenomena asian-hunter! haha..
 
2- pelaku bule-hunter harus berkompetisi dengan para hunter lainnya, karena bulenya ga banyak itu tadi sementara yang hunting lebih banyak, jadinya rebutan deh. aku dulu mah ga ada acara kompetisi sama siapa-siapa pas pacaran sama suamiku. justru suami yang waktu itu harus kompetisi sama mantanku, yang salah satunya pernah ada yang berniat ngajak balikan! #uhuk
 
3- pelakunya biasanya ga pedulian akan kualitas si bule, asal kulitnya bule maen embat aja! serius lho ini kenyataan. bahkan ada juga lho yang minta dicarikan suami bule merek apa aja, ga peduli umur berapa, status perjaka atau duda, kaya atau miskin, yang penting minta yang siap nikah aja! hahaha. serius ini ada kejadian nyata. baca deh postingan blog seorang ibu yang lama tinggal di belanda dan sering dimintai temannya untuk mencarikan suami bule, sampe akhirnya jengkel sendiri dan menumpahkan uneg-unegnya di postingan berjudul 'minta bule dong', sila baca di tautan ini. dijamin seru!

di buku bule-hunter yang udah terbit itu juga dari reviewnya menyebutkan kalo beberapa wanita memang akhirnya menyesal karena harapannya yang setinggi langit terhadap si bule cuma berbuah kekecewaan. ya iyalah, emang semua bule itu ganteng kayak tom cruise? ya ga lah. kaya? ya belum tentu lah. emang semua bule itu romantis? ga juga. emang semua bule itu kayak di pilem-pilem? ngimpi aja kali!
 
manusia di mana-mana ya sama saja, mau berkulit apa kek. ada yang berkualitas tinggi, ada yang berkualitas ala kadarnya. ya gitu deh. kalo pengin cari yang setara kualitasnya sebagai pasangan hidup, ya harus hati-hati milihnya. cari yang nyambung, sederajat, jangan yang terlalu muluk-muluk, atau juga jangan asal bule. eh ternyata setelah nikah, ketahuan kualitasnya ga seberapa, jomplang deh. nyesel deh!
 
yang berkualitas itu yang seperti apa? ya silakan buat standar sendiri-sendiri, kan beda orang beda selera, jadi silakan ukur sendiri standar kualitas masing-masing yah :-)
 
4- pelakunya biasanya berorientasi ekonomi, alias gold-digger, mengharap jadi kaya mendadak kalau jadi pacar/istri bule karena lalu diajak tinggal di luar negeri dan bisa hidup mewah! ya kalo dapetnya bule kaya? kalo dapetnya yang miskin, atau pas-pasan? ya cengok atuh, hihi.

ilustrasi dipinjem dari sini

tinggal di luar negeri juga kan apa-apa lebih mahal. kaum expat yang kelihatannya mentereng penentang-petenteng gajinya banyak di asia pun, kalo duitnya dibawa balik ke negaranya, ga seberapa cyinnnn.
 
ketahuilah, para expat yang terlanjur terjebak berkarir di negara berkembang, mereka harus berpikir seribu kali untuk kembali menetap ke negaranya, karena hartanya bakal jomplang, kebutuhan hidupnya ga nutup dengan gaji yang sama. di asia sih bisa hidup mewah, balik ke kampung belum tentu bisa bermewah-mewah. masih bisa kebeli rumah udah untung, itu juga kalo diijinkan sama bank buat nyicil! hihi...
 
kecuali kalo dapetnya bule turunan konglomerat sih laen cerita :-) ga perlu dibahas kalo ini mah ya... jadi jangan ngayal kalo bisa dapet bule itu langsung kaya dan ga perlu repot-repot kerja.

aku pribadi sih kalopun dapet suami kaya-raya (sayangnya suamiku ga kaya haha), aku masih tetep pengin kerja. intinya sih aku masih tetep pengin menjaga kemandirian hidup, bukan soal seberapa gaji yang kuperoleh. karena aku orangnya ga suka tergantung sama siapapun meskipun suami sendiri. lebih enak mandiri, bisa suka-suka, bebas ga harus makan ati kan hehe.

tapi dapet suami yang ga kaya juga ada untungnya lho!

aku dan suami kurang-lebihnya jadi sederajat kan. kami sama-sama berasal dari keluarga sederhana, golongan pekerja keras, bukan turunan konglomerat, ningrat atau aristokrat. kami sama-sama berjuang sendiri untuk sukses dalam sekolah dan karir. kalo sekarang kami berdua sudah mapan dalam hal finansial dan karir, ya itu karena usaha kami sendiri.

coba aku dulu ketemunya bule turunan ningrat, cuih, bisa keder kalo ngumpul sama keluarga mertua hehe. mending kalo masih diajak ngumpul, kalo ga dianggep atau ga direstui hubungannya gitu? #uhuk #sakitnya tuh di siniiiiiiii

interaksi sama keluarga suami juga enak jadinya, kami saling menghormati. yang paling penting mereka segan dan ga memandang rendah karena meski aku dari asia dan statusnya migran, aku mandiri dari segi finansial dan status keimigrasian, jadi ga tergantung sama sekali ke suami. artinya, tanpa nikah sama bule-pun istilahnya aku tetep bisa dapet visa untuk tinggal di inggris, tetep bisa kerja, dan tetep bisa makan gitu lho! cihui donk....

meski kalopun aku ga kerja dan ga punya karir, aku yakin keluarga suamiku ga akan menyepelekan aku juga sih. karena memang banyak juga keluarga bule yang memperlakukan menantu asianya dengan baik-baik dan sayang mereka dengan tulus meski mereka ga berkarir. jadi jangan kuatir juga! hihi.

tapi jadi istri memang lebih enak mandiri sih menurutku. kalo bisa kenapa tidak, ya kan? selain lebih aman karena ga tergantung ke siapa-siapa, juga lebih mudah menangkal gosip-gosip miring dan ga sedap seperti julukan bule-hunter itu tadi contohnya.

kan orang bisa bebas dan seenak-udelnya ngomong misalnya kalo aku ga punya karir dan ga kerja, bersuamikan bule dan tinggal di luar negeri, bakal dijuluki cewek asia gold-digger dan bule-hunter karena stereotype-nya memang udah terlanjur demikian sayangnya.

ya kan? ya kan? hiks.
 
***

4) bagi pelaku, apa saja resikonya?

resiko jadi bule-hunter banyak lho! jadi pikir-pikir lagi ya sebelum nyoba...

yang paling heboh dan sudah banyak banget dibahas, tentunya adalah kasus love-scam. sudah berapa banyak perempuan asia, terutama indonesia yang jadi korban dan habis uang beratus-ratus juta? modusnya padahal rata-rata sama semua, tapi ga ngerti juga kenapa masih ada saja yang terperangkap dan tertipu. cape deeee....

alkisah segerombolan laki-laki berniat jahat yang rata-rata berkulit hitam dan berdomisili di nigeria (makanya disebut nigerian scam - 419), dengan modus merayu calon korban dengan iming-iming berbagi kekayaan uang, sampai ke iming-iming cinta dan diperistri alias diajak nikah. tentu si kulit hitam ini tidak akan mudah merayu jika profilnya di internet adalah fotonya sendiri. maka mereka menyamar dengan menggunakan foto laki-laki tampan berkulit putih, bule berperawakan tinggi, ganteng, mapan, dan pasang statusnya sebagai duda ditinggal mati istri, atau single dan lagi nyari calon istri! #eaaaa

targetnya tentu saja para perempuan di asia!

ilustrasi dipinjem dari sini
 
baca bahasan no 1) di atas di mana faktanya memang cewek-cewek asia itu klepek-klepeknya sama cowok bule, ya kan? lalu tiba-tiba ga ada hujan ga ada angin diajak kenalan sama cowok bule (palsu) di internet, lalu diajak pacaran, chatting haha-hihi, memadu kasih jarak jauh, kemudian dilamar, janji mau dinikahi dan diajak tinggal bareng di eropa. ga kukuuuuuuuu donkkk....

kemudian mulai deh si cowok ini minta uang untuk keperluan ini itu. dan si cewek yang udah klepek-klepek membayangkan akan hidup berdua dengan bule pujaan hatinya pun merelakan semuanya untuk si dia. transferan mulai mengalir. di belahan dunia lain di nigeria sana, gerombolan kulit hitam ini jingkrak-jingkrak kegirangan karena jeratannya sekali lagi berhasil menelan korban!

begitu sadar tertipu, si cewek asia cuma bisa nangis bombay. mau ngadu ke siapa? bule palsu lenyap entah ke mana, duit raib ga tau rimbanya, dan si cowok di nigeria mulai melancarkan aksi lagi mencari korban baru cewek asia lainnya. doh! ... if it's too good to be true, then it most probably is a nigerian scam! :-p

jangankan yang cuma pacaran sama bule jarak jauh lewat internet dan ga pernah ketemu muka, yang pacaran beneran dan tetep ketipu juga ada. atau yang merasa udah sampe nikah dan punya anak, tapi ternyata bulenya merasa ga pernah nikah juga ada! #uhuk

hati-hati yaaaa....

and so you know, di mana-mana bule dengan budaya baratnya memang masih ada saja yang memandang dan menilai kalau pernikahan itu hanya selembar kertas, meskipun bule-nya sudah berdomisili di asia.

makanya banyak dari mereka yang lebih memilih hidup bersama tanpa nikah, karena konsekuensi sebuah lembaga pernikahan terhadap pertanggungjawaban kepada istri dan anak sangatlah besar. jadi banyak bule yang menghindari ini dengan menolak untuk meresmikan hubungan. belum lagi biaya perceraian dan kewajiban menafkahi kalau ga cocok lagi. jadi jangan heran kalo banyak bule yang ga nikah resmi. jadi jangan asal percaya kalo diajak nikah sama bule segampang itu.

suruh datang ngelamar beneran ke rumah orang tua sambil bawa seserahan komplit, baru deh percaya :-p

***

resiko lain adalah bayangan semu akan enaknya hidup di luar negeri yang dalam harapan dan impian pasti seperti di film-film hollywood. padahal ga selalu demikian kenyataannya.

ya iyalah. hidup di mana-mana itu sama saja. dan kita selalu melihat rumput tetangga lebih hijau!

apa yang teman punya selalu lebih bagus, hidup yang dijalani oleh orang lain selalu terlihat lebih enak, apalagi yang nikah sama bule dan diajak tinggal di luar negeri. wuidihhhh, kayaknya kok enak banget, keren banget, bahagia banget, berlimpahan harta banget, kayak di film banget, sama suaminya romantis banget, rumah dan mobilnya mewah banget, anak-anaknya ganteng-ganteng dan cantik-cantik banget, rumah tangganya mesra banget, sempurna deh pokokna...

anggapan yang sangat salah!

ga semua yang hidup di luar negeri itu hidupnya berkecukupan dan berlimpah harta. ga semua yang tinggal di luar negeri itu kaya raya dan selalu foya-foya. apalagi yang terbiasa hidup di indonesia dari lahir jebrot apa-apa dikerjain asisten rumah tangga. tinggal di luar negeri ga ada euy yang namanya pembantu!

wanita indonesia tipe-tipe ibunda ratu yang apa-apa tinggal teriak orang lain yang ngerjain dan ga terbiasa pegang kerjaan rumah pasti langsung nangis bombay ngesot deh #nyinyir, karena harus urus rumah sendiri dari pagi sampe pagi lagi. apalagi kalo ada anak, tambah repot aja di sini karena ga ada nanny atau baby-sitter murah kayak di indonesia hihi... #nyengir_kuda

jadi para ibunda ratu ga usah ngimpi punya suami bule dan tinggal di luar negeri lah. kalo tinggalnya di indonesia masih oke sih ya bisa punya pembantu sepuluh. tapi nyarinya suami expat yang tajir habis ya, direktur apa gitu, atau ceo-lah minimal. kalo bule biasa aja sih pasti balik kampung miskin dia #jleb


ilustrasi minjem dari sini

anggapan lain yang salah, ga semua cowok bule itu romantis seperti di film (kecuali suamiku #krik #lol). dan ga semua pasangan kawin campur itu bahagia, yang berakhir cerai, berantem soal hak asuh anak, berantem soal harta gono gini karena lupa bikin perjanjian pra-nikah buanyakkkk kakakkkkkkk! #halah #lebay

intinya, sama aja lah hidup di mana-mana.

berumah tangga itu ya isinya dua kepala beradu tiap hari. beda pendapat, beda selera, beda opini. kalau bisa saling mengisi, saling menghormati dan saling menghargai ya langgeng. kalo ga bisa ya bubar. sama aja toh. mau suaminya bule kek, asia kek, item kek. jadi jangan tertipu cuma dengan ngeliat foto-foto di fesbuk yaaaaa, hihi.

***

oke... ini bab terakhir.

jadi bagi yang merasa napsu pengin jadi bule-hunter, atau yang udah jadi bule-hunter, atau baru niat pengin jadi bule-hunter tapi masih malu-malu baru kepikiran doank, simak beberapa tips di bawah ini dari aku yang sudah kenyang makan asam garam di dunia perbulean!

ya iyalah wong tinggalnya di negeri bule dan berinteraksi dengan para bule tiap hari. di jalan, di rumah, di kantor, pagi, saing, sore, malem, ada bule di mana-mana, sampe bosen! lol...

1- kembali ke fitrah. jodoh itu sudah ada yang atur jadi jangan dipaksakan, hanya demi bule semua dilibas ga peduli adat, aturan, etika, senggol kiri kanan main tubruk aja. apalagi kalo sampe nubruk suami orang, pantang ah! jangan juga berprinsip 'asal bule' donk. bule juga manusia lho, ada yang kaya ada yang miskin. ada yang ganteng ada yang jelek. ada yang seumur ada yang udah berumur. gengsi dikit ah jangan jual murah mentang-mentang cewek asia stereotype-nya di mata bule emang (sayangnya) gampangan dan (maaf) murahan!

buktikan kalo kita tidak seperti itu, okeh? jual mahal dikit lah... biar bule-nya yang nguber-uber kalo emang dia naksir kita, jangan kita-nya yang lebay gitu lho.

2- pikirkan akibat jangka panjangnya. jangan cuma karena napsu sesaat demi ngedapetin bule semua diobral murah. kesian kalo juntrungannya ga jelas misalnya anaknya lahir tapi bapaknya yang bule ga ngakuin, ntar anaknya tumbuh tanpa ayah kesian donk. jadi pikirkan dulu masak-masak sebelum nasi sudah jadi bubur. kalo bubur ayam sih enak :-)

3- cintai produk dalam negeri, hihi. mungkin kalian protes, lha yang nulis aja suaminya bule gimana sih nyuruh-nyuruh cinta produk dalam negeri.

lho jangan salah, seperti udah kubahas di atas, aku kan dulu ketemu suami pas udah tinggal, menetap dan kerja di inggris. berarti suamiku kan produk dalam negeri inggris donk, gimana sih. kalo masih ngeyel pengin bule juga, ya nyarinya ke negerinya langsung aja jadi bisa dibilang mencintai produk lokal dan tentunya lebih banyak pilihan toh?!

yang penting, suami itu ga perlu dicari kok, kalo udah jodoh pasti dateng sendiri, sumprit deh! mau tinggal di indonesia kek, atau di luar negeri kek. kalo dulu aku tinggal di inggris tapi ngeyel kudu nyari suami orang indonesia misalnya, ya malah ga bakal dapet-dapet kayaknya, karena kudu impor, jauuuuuh!

nah karena para bule-hunter ini kebanyakan domisilinya di asia, ya mending nyari yang deket-deket dan lokal saja gitu lhoh. ga usah yang jauh-jauh tapi ga jelas juntrungannya. maksudku, cari pacar yang riil, yang jelas sosoknya, yang tiap malem minggu bisa ngapel, yang tahu rumahnya di mana, ortunya siapa, dan kenal keluarganya dengan baik.

kalo nyari bulenya di diskotik atau di pantai-pantai kan ga jelas asal-usulnya, ga ketahuan siapa keluarganya, ga jelas motivasinya. apalagi nyari bule di internet lebih parah lagi ga jelasnya, karena orangnya ga riil, ga nyata, ga bisa ngapel. okeh bro?! #eh_sis_dink

4- terakhir, landasi hubungan dengan cinta #eaaa. jangan demi yang lain. demi perbaikan keturunan, demi bisa diajak tinggal di luar negeri, demi perbaikan status ekonomi, demi ganti status biar ga jomblo lagi, dan demi-demi yang lain, tapi lupa tanpa melibatkan cinta. yakinlah yang seperti ini hidup ga akan pernah tentram dan bahagia #ciehhh #sokbijak #dikeplak

jadi gimana? masih pengin punya suami bule? yakin? :-D

14 comments:

  1. waini, untung saya masih cinta produk lokal *lirikmaspacar* hihihihi

    salam kenal ya mbak, aku dapat link blogmu gara2 baca salah satu postingan bibi tititeliti hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ihiyyy, salam kenal kembali :) makasih dah mampir dan titip salam buat mas pacarnya yaaa...

      Delete
  2. Duh, sebagai emak2 inpotenmen yang rajin ngikutin acara gosip, emang kasus Jessica itu masih menjadi misteri sih Nay....hihihi...

    Kalo aku sih gak tertarik bule Nay, sebenernya lebih suka ama yang oriental, dulu tergila2 ama actor Hongkong, terus beralih ke dorama Jepang, dan sekarang ya gitu deh Korea...hihihi...
    *mudah teralihkan*

    Tapi aku ngikutin beberapa blog yang kawin campur sepertimu tapi BUKAN bule hunter lho yah, dan ternyata kehidupannya menarik banget buat dikepo in lho Naaaay...hehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi, sejujurnya biiii, seleraku dari dulu juga oriental, pacar dulu juga oriental tapi ga jodo. Sama lah kita selera oriental dapetnya lokal, si Abah lokal di sana, suamiku lokal di sini hahaha

      Delete
  3. Gatel pengen ninggalin jejak lagi nih, mbak. Soalnya udah lama ga mampir dan baca2 hehehe
    Beberapa minggu lalu iseng-iseng searching gitu tentang scandinavian dan nordic men, dan banyak forum (yang isinya hampir cewek semua) mengagung-agungkan cowok scandinavian dan nordic, ngebandingin sama cowok dari Asia khususnya India. Selesai ketik keywordsnya, begitu klik enter yang keluar hasilnya adalah "most handsome men" padahal scandinavian dan nordic juga ga semua cakep. Tapi yang pasti tentang mereka ya idung mancungnya mungkin. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe boleh aja silahkan ninggalin jejak di sini, gratis kok.
      bangsa skandinavia dari struktur tulang dan anatominya memang boleh dibilang ras yang 'handsome/pretty' sih. tinggi, hidung mancung, rambut pirang, mata biru, hehe. kalo itu standar kegantengan/kecantikan global lho ya, karena standar itu kan relatif haha. makanya banyak supermodel tingkat dunia asalnya dari sana.
      mungkin di dunianya mbah Tolkien, orang Inggris itu hobbit, orang skandinavia itu turunan Gandalf atau bangsa Elf hihi

      Delete
    2. Kayanya bisa dibikin penelitian ini, seru kayanya. Hehe
      Lha kalo orang Inggris itu hobbit, orang Indonesia apanya dong, mbak? Hehehe

      Delete
    3. udah ada yg bikin buku sejak 1924 malah, hehe "England and the Nordic Race: Written and Unwritten History Unknown Binding – 1924 by John Dawson"
      hmm, orang Indonesia mungkin Orcs, suka rusuh soalnya haha

      Delete
  4. Salam kenal nay,aku saat ini Deket ama cowok dari UK, dia langsung aja nembak aku, antara percaya dan ga, karena kenalannya lewat fb sih, tapi dia orang open mind ga mau neko2, banyak sih kado2 dari dia, tapi ga pernah aku buka hehehe takut baper. Klo seperti itu dianya serius ga ya,...
    Makasih bisa tuker pengalaman ttg bule, aku bukan bule Hunter lho xixixi dia duluan yg add aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Fitriyah...
      Ciehhh yang abis ditembak, hihi... iya kadang emang cinta itu kalo dicari malah lari, kalo nggak dicari malah nongol sendiri yah. mudah-mudahan cowok yang nembak itu serius lah.
      nggak cuman ngirim-ngirim barang aja, tapi dating beneran dan kenalan baik-baik sama keluargamu.
      baru deh... boleh dianggap serius hehe

      Delete
  5. Ya ampun sampai nyasar ke postingan lama ini karena tertarik judulnya hihihiii. Belum lama dicurhatin keponakan soalnya ada yg ngledekin dia bule hunter. Ternyata gitu ceritanya, seru juga ya. Keponakanku sdh married resmi dg orang Perancis. Papers komplit alhamdulillah. Ortu & adik2nya datang semua dari Perancis ke Jogja waktu nikah & berhasil membuatku kagum karena mereka ramah & sopan. Dan menurutku mereka sungguh2 berjodoh karena keponakanku itu stubborn luar biyasak, hanya suaminya itu yg bisa membuatnya sweet seperti seharusnya cewek. Aku sampai nangis terharu waktu mereka married, how love can change a person. Ngejar duit juga enggak karena suaminya "hanya" pegawai kantor pos & kenalan dengan keponakanku waktu dia backpacker-an ke Jogja. Sementara keponakanku sekarang malah kuliah lagi di Lyon ambil S3 fisika atas dukungan suaminya yang "cuma" sarjana. I think they really love each other bukan karena yang serem2 seperti bule hunter.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ceritanya seru banget. yg merit sama bule tapi nggak hunter emang banyak juga kok. cuma kalau lihat kelakuan yang hunter emang parah parah juga hehehe.... selamat ya buat ponakannya, moga moga mereka langgeng selamanya, aminnn.

      Delete
  6. Blog yg sgt menarik, dan fenomena bule hunter memang sgt tdk bisa di pungkiri, baru aja saya mengalami beberapa minggu yg lalu, seorang teman mengajak jalan ke bali (backpackeran), tujuan awal adalah explorasi bali ke tempat2 eksotiknya lewat jalur darat dan singgah di beberapa tempat seperti surabaya, menjangan, nusa lembongan, nusa penida dan denpasar. Namun selama perjalanan, temanku (wanita), seakan menjaga jarak dan lebih asyik dgn gadgetnya (chattingan), namun saat itu saya menganggapnya biasa saja, hingga akhirnya puncaknya saat di denpasar tiba2 mengajak ke kuta dan secara diam2 janjiam dgn bule yg blum di kenalnya lewat Couchsurfing hangout, dan saat itu, kami sama sekali tdk ada pembicaraan apapun, dia lbh sibuk dgn gadgetnya (chattingan), hingga akhirnya saya bertanya tp tdk ada jawaban darinya yg terus asyik chattingan, kemudian mengajak saya ke Seminyak, dan saat motor baru saja parkir, temanku lgsg turun dari motor dan ngeloyor pergi gitu saja sambil chattingan dan clingak clinguk seperti mencari sesuatu, saya pun terkejut dgn tingkahnya hingga akhirnya saya hampiri dan bertanya, tp ttp saja tdk ada tanggapan. Kemudian duduk di salah satu restoran, dia ttp asyik dgn gadgetnya (chattingan), saya yg duduk di sampingnya seakan2 seperti diasingkan hingga akhirntmya salah sati bule yg lain dtg dan kemudian sikapnya lgsg berubah drastis, disitu saya lgsg melihat kapasitas dia seperti apa, dan pd mlm harinya saya memutuskan misah dgnnya dan jalan sendiri2, krn saya pikir kalau diteruskan perjalanan tdk akan baik. Jd tujuan utama tmn saya itu mengajak ke bali, ujung2nya untuk hunting bule yg di kenalnya lewat forum Couchsurfing (forum traveler), dan teman saya itu seolah2 bangga dan sgt mendewakan sekali sosok bule dan saya pun mengganggapnya bodoh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. backpankers,
      aku bisa mengerti kekecewaanmu pada temanmu itu. niatnya jalan ke bali ternyata ada udang di balik batu ya. mungkin perjalanan kalian sebagai pembelajaran juga untuk membuka mata siapa dia sebenarnya. jadi setelah kembali ke rutinitas kamu bisa mengambil sikap. mudah mudahan kalian tetap baikan. dan temanmu juga baik baik saja, nggak terjerumus ke hal hal yang kurang baik. semoga.
      makasih sudah mampir...

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...