Monday 25 June 2012

cinta 100%

barusan aku ngebahas dan coba adu argumen melalui kotak chatting dengan seorang teman, mengenai topik yang sangat ga jelas ini (yang akhirnya dimenangkan oleh siapa lagi kalau bukan.... drum rolls.... pemilik blog ini!!!! hahahaha) - pihak oposisi dimohon untuk mengendalikan amarah dan tidak naik pitam ya :-)

jadi pembicaraan dimulai dengan sebuah pertanyaan absurd, ada ga sih cinta 100% itu?

akhirnya pembahasan jadi melebar ke mana-mana dan seperti sudah bisa diduga, berakhir dengan ngambang ga jelas tanpa solusi! #hihihi
karena memang tidak setiap pembahasan harus diakhiri dengan sebuah solusi, maka aku akan ceritakan hal-hal ga penting yang sempat kami perdebatkan tadi ya. silakan yang merasa setuju dengan beberapa pernyataan di artikel ini untuk angkat tangan, dan yang tidak setuju harap diam saja :-) #eh, jangan angkat tangan beneran, pegel euy!

ada ga sih perasaan cinta yang kadarnya sampai 100% itu?

untuk memudahkan pembahasan, coba kita buka pikiran kita lebar-lebar #emangnya daun pintu, mencintai apa yang bisa sampai 100% kadarnya? orang tua ke anak dan sebaliknya mungkin akan menempati peringkat paling atas kalau pertanyaan ini dibuat kuis keluarga yang pakai survey itu lho... yang pembawa acaranya selalu bilang "survey membuktikan..." trus kalau jawabannya salah, ada suara TET TOT!!!! lupa nama kuisnya hahaha... #edisi jadul

sekalipun demikian, apakah kita yakin mencintai orang tua atau anak itu pasti selalu 100%? jawaban umum pastilah bisa iya bisa tidak. kan nyatanya ada saja kejadian yang melibatkan orang tua dan anak yang saling menyakiti, bahkan sampai menghilangkan nyawa di berita-berita. memang hal itu tidak umum terjadi (makanya masuk berita kalau ada kejadian yang ga umum itu, hihihi). tapi kejadian-kejadian itu membuktikan bahwa cinta 100% antara orang tua dan anak, tidak selalu terjadi 100% dan tidak selamanya kadarnya 100%. nah lo, bingung kan? hehehe #tulisan ini sengaja diketik supaya pembaca bingung

lalu, cinta apalagi yang kadarnya bisa 100%? cinta tanah air atau tanah kelahiran mungkin akan menempati urutan kedua di kuis tet tot tadi. eh, ini versiku lho ya, jadi tolong jangan dibantah, udah baca ajah! :-) #maksa

cinta terhadap tanah air dan bangsa inipun nyatanya tidak bisa mutlak 100%. kalau semua orang mencintai tanah airnya 100% (dalam artian sempitnya mereka tidak mau pindah lho ini, jangan dibantah ya :-p), urusan migrasi bisa repot. ga akan ada orang yang meninggalkan negerinya untuk melanglang buana, mencari daerah baru, menemukan peradaban baru, berinteraksi dengan penghuni daerah lain dan seterusnya dan sebagainya. kau tahu lah apa maksudku, jadi pembahasan cukup sekian saja :-D

kemudian cinta apalagi ya yang kira-kira ada di urutan berikutnya dan kadarnya mungkin bisa 100%?

cinta pacar pertama! #ahayyyyy #joget india

nah, tadi perdebatan dengan topik ini yang paling seru. di mana-mana kalau ngomongin urusan cinta antara dua sejoli memang selalu seru sih ya hehehe. tapi, apakah kamu yakin, kalau mencintai seseorang untuk pertama kali itu kadarnya pasti lebih tinggi daripada seseorang sesudahnya dan konon katanya bisa sampai cinta mati 100% #halah apa pula ini, bahkan melebihi kadar cinta kepada seseorang yang kita nikahi dan menjadi pasangan resmi kita? wahhhh, menarik kan topiknya?

tapi 'kan kadar cinta itu tak mungkin diukur, kakak?! dalamnya lautan bisa diduga, dalamnya hatimu siapa yang tahu #ihiyyyyy #joget arabia #LOL

memang benar sih! kadar cinta kepada seseorang memang tidak mungkin diukur. mengira-ngira sih bisa saja (pake perasaan tentunya), dan hasilnya mungkin bisa jadi perdebatan tiada akhir kalau mau diperdebatkan. tapi kalau memang niat negbahas, sah-sah saja toh. ndak bakal masuk penjara juga, kecuali kalau pihak yang tidak setuju lantas melayangkan bogem mentah ke pihak yang ngeyel #hahaha

jadi menurutku tadi, kadar cinta seseorang ke pacar pertama (ini kalau pacaran dulu ya, bukan kasus yang dikenalkan langsung nikah ala siti nurbaeti, eh nurbaya! mari kita eliminasi kelompok yang itu...) selalu lebih tinggi daripada ke orang-orang berikutnya (ceritanya nih pacarnya banyak, maklum tokoh utamanya cantik dan bahenol hihihi).

karena kalau dipikir-pikir, yang namanya apa-apa kalau pertama itu selalu membekas paling dalam, ya ga sih #ini mah curcol hahaha

maksudku gini....

apapun itu, kalau pertama kali, entah pacaran, entah mengunjungi negara lain, entah mencoba sesuatu yang baru untuk pertama kali, pasti perasaan kita merasa yang paling segalanya. kata kuncinya di sini adalah "perasaan", saudara-saudara. karena dipakai terlalu sering di momen pertama tadi, dan kadang-kadang sampai jadi lebay #beneran ini kan, hayo ngaku!, maka perasaan kepada hal-hal pertama termasuk terhadap pacar pertama ini jadi di-"rasa" paling tinggi kadarnya. masuk akal, bukan?

padahal kenyataan sebenarnya sih belum tentu seperti itu. argumenku tadi sih begini.

ketika pertama kali kita merasa sesuatu, dalam memori otak kita, belum ada referensi pembanding, ya iyalah namanya juga pertama. karena itulah apapun kadarnya, ya tentu saja di"rasa" paling tinggi lah, lha wong tidak dibandingkan dengan apa-apa koq. nah, lalu selanjutnya ketika kita melangkah ke kedua dan seterusnya, kita sudah bisa membandingkan antara perasaan pertama dan perasaan selanjutnya tersebut karena sudah ada referensi di memori.

masalahnya, biasanya karena pengalaman hidup, orang menjadi lebih arif, bijak dan dewasa seiring bertambahnya usia (meski bisa didebat juga, tidak selamanya begitu! hahaha).

karena perkembangan inilah, jadi kadar cinta kedua dan selanjutnya sudah terkontaminasi dengan tingkat kedewasaan dan perubahan pola berpikir, dari yang dulunya lebih memakai perasaan, menjadi lebih memakai logika dan akal pikiran (meski lagi-lagi bisa didebat kalau tidak selamanya selalu begitu!).

jadi mungkin karena perubahan pemakaian kadar perasaan dan kadar logika inilah, maka rasa-rasanya cinta pertama itu selalu kadarnya paling tinggi saudara-saudara! nah, saking tingginya kadar perasaan ini, kadang-kadang orang-orang yang lebai bin alay menganggap ini cinta 100% atau cinta mati. makanya ia ditempatkan di urutan ketiga di kuis tet tot ala otakkukusut ini. #bingung? #baca aja bingung, apalagi yang nulis! :-p

selain ketiga cinta di atas, kira-kira cinta apalagi ya yang kadarnya dirasa-rasa bisa sampai 100%? silakan tulis di kolom komen, bagi yang berkenan nulis dan mau beranalisa ngawur ala otakkukusut tentunya :-)




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

4 comments:

  1. idealnya cinta sama Tuhan kali mbak ya...
    krn dalam cinta pada Tuhan itu, di dalamnya termasuk cinta sama ortu, pasangan, anak2, dsb. Karena itu semua kan "diajarkan" oleh Tuhan kepada manusia untuk dilakukan :)

    kalo sekedar cinta pacar/ ortu/ tanah air, setuju banget dah, gak ada yang 100% :)

    nama kuisnya "Family 100" mbak. Dulu hostnya Sony Tulung, trus ganti Darius Sinathria :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. seratus buat Petyyyy... meski ada juga donk yg ga cinta Tuhan (para penganut atheis dan agnostik misalnya :-p) tapi ya itu masuk kelompok lain lagi, ga usah dibahas hihi... oia nama kuisnya itu haha... dulu cuma tahu si Sony, ga pernah lihat yang gantinya, dah keburu kabur dari Indonesia :-p

      Delete
  2. itu si pety benar... cinta Tuhan.... masa katanya orang percaya itu tidak 100% persen ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. idealnya sih begitu mas, tetapi jangan lupa terhadap fakta bahwa tidak semua populasi manusia di muka bumi ini percaya 100% keberadaan Tuhan. ada kelompok yang justru kebalikannya :-) makanya jumlah populasi yang percaya jadi tidak bisa 100% lagi. silakan direnungkan, hehehe

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...